Mentari baru saja terbit, namun Bulan sudah terbangun. Pergi ke bukit pelangi membuat nya semangat, setelah lima menit duduk di tempat tidur. Ia, beranjak dari tempat tidur, dan menuju kamar mandi.
***
Setelah mandi, dan menggosok gigi. Ia, mengenakan kaos Captain Marvel lengan pendek warna Pink, dan celana panjang warna merah. Lalu, ia menyisir rambut, dan menjepit nya.
"Mama, ayo kita berangkat. Ajak Bulan.
"Iya ayo, Mama udah siap kok. Tapi, sekarang sarapan dulu ya. Mama, udah bikin roti bakar kesukaan kamu. Jelas sang Mama.
"Oke Ma, oh iya btw Papa mana Ma? Tanya Bulan, sambil mencuci tangan di wastafel yang berada tak jauh dari meja makan.
"Papa ada di depan, lagi Manasin mobil. Tadi Papa udah sarapan duluan, kamu cepet sarapan, terus minum susu nya. Ucap sang Mama, sambil memasukkan bekal ke dalam totebag.
Tak lupa juga, sebelumnya Bulan, membawa handuk, dan satu stel pakaian untuk ganti, karena disana ia akan, mengunjungi Air terjun pelangi.***
Disisi lain.
"Ayo anak-anak, cepat! Teriak Bu Elis.
"Hani, Rio, cepat ayo jangan lama. Timpal Hana.
"Iya Ka, ini Rio dah siap. Ucap Rio, sambil berlari mengambil sepatutnya.
"Iya Ka, sebentar Hani nyisir rambut dulu. Ucap Hani setengah berteriak.
"Udah, nanti aja nyisir di mobil. Kata Bu Elis.
"Iyaa Bu. Ucap, Hani sambil menggendong ranselnya.
"Siap anak-anak? Tanya Bu Elis.
"Siapppp Buuu. Jawab semua kompak.
"Assalamualaikum.... Ucap Bintang pada semuanya.
"Waalaikumsalam....
"Marilah adik-adik, sebelum kita berangkat, kita berdoa terlebih dahulu. Agar pejalanan kita diberi kelancaran. Ucap Bintang panjang lebar. "Berdoa dimulai. Lanjutnya.
Beberapa menit kemudian.
"Selesai.
"Ya udah, ayo anak-anak. Naik ke mobil, dengan tertib ya. Ucap Bu Elis mengingatkan.***
Setelah menempuh perjalanan selama 60 menit, mereka sampai di Bukit Pelangi. "Alhamdulillah... Akhirnya sampai, ayo kita turun. Ajak Rio.
"Ka Badai, kakak kuat jalan kan? Tanya Rio pada Badai.
"Insya Allah... Ya udah ayo semuanya. Ajak Badai.***
"Wahhhh kita udah sampai Ma, di Bukit Pelangi. Gumam Bulan.
"Iya, ayo turun. Ajak Papa.
"Amazing. Kata Mama singkat.
"Iya Ma, benar sekali. Kata Bulan, sambil berjalan dekat sang Mama.
"Pa, tolong fotoin Mama sama Bulan donk disini. Kata Mama, sambil memberikan, ponsel pada Papa.
"Iya Ma, sini Papa fotoin kata Papa. "1, 2, 3.
Cekrek
"Aku sendiri Pa. Kata Bulan, sambil bergaya.
"Okay.
"Ayo, Ma, Pa, kita bertiga. Ajak Bulan sambil menarik tangan Papa, dan Mama.
"Ayo. Kata Mama, dan Papa.***
Setelah menghabiskan 20 menit untuk berfoto, mereka melanjutkan perjalanan menuju Air terjun Pelangi. "OMG so Beautiful. Ucap Bulan kagum.
"Ma, tadi Bulan bawa baju ganti. Bulan, mau berenang di air terjun ya. Ucap Bulan pada sang Mama.
"Ya udah, tapi hati-hati ya takut kepeleset. Ucap sang Mama, mengingatkan.
"Iya Mama siap.Dari jauh, rombongan Bintang juga sedang menuju Air terjun Pelangi. "Bu, Ibu, Yuna mau main di air terjun donk. Ucap Yuna pada Bu Elis.
"Emang Yuna bawa baju ganti? Tanya Bu Rlis.
"Bawa Bu, tadi Hana siapkan. Jawab Hana.
"Ya udah, Hana kalau kamu bawa baju ganti, kamu temani Yuna ya. Pinta Bu Elis.
"Iya Bu, ayo Dek kita ke air terjun. Ajak Hana.
"Badai, kamu kan lagi kurang sehat jangan main di air terjun ya. Ucap Bu Elis, kepada Badai.
"Iya Bu, saya nanti main di Pondok pelangi aja. Ucap Badai mengerti.
"Pondok Pelangi dimana Ka? Tanya Rio.
"Tuh disitu. Ucap Badai, sambil menunjuk sebuah plang, yang mengarahkan tempat Pondok Pelangi.
"Rio, ikut kakak aja deh. Soalnya, Rio nggak bawa baju ganti. Jadi, mau ikut Ka Badai aja ya Bu. Ucap Rio, kepada Badai dan Bu Elis.
"Ya udah, nggak apa-apa.
"Kalau Bintang? Tanya Bu Elis.
"Aku ikut ke air terjun aja Bu.
"Ibu, data siapa yang ke air terjun, dan Pondok Pelangi. Nanti, kita berkumpul disini lagi, dan jangan ada yang memisahkan diri. Ucap Bu Elis panjang lebar. Kalau ada yang mau ke toilet atau kemana, izin dulu ya. Sama Ibu, sama Bi Inah, sama Ka Badai, atau sama Ka Bintang. Jelas Bu Elis, panjang lebar.
"Ada pertanyaan? Tanya Bintang.
Hani mengacungkan tangan.
"Silakan Hani.
"Aku mau tanya, Bu Elis ikut ke air terjun atau Pondok pelangi?
"Ibu, ikut ke air terjun, Bi Inah akan ikut sama kalian ke Pondok Pelangi. Kenapa emang Hani? Tanya Bu Elis.
"Nggak apa-apa Bu, ya udah saya ikut ke Air terjun aja. Jawab Hani.
"Ya terserah kamu.
"Ya sudah, ayo berangkat. Ajak Bu Elis.***
@air terjun
"Mama, tolong fotoin Bulan donk. Punta Bulan sambil bergaya.
"Oke sini Mama foto. Kata Mama, sambil mengeluarkan ponsel.
Saat asyik berfoto, Bintang datang dan menyapa. "Hai Bulan.
"Ohhh hai Bintang.
"Mama sama Papa mana?
"Itu, Papa lagi makan kue, mama lagi fotoin aku.
"Udah lama? Tanya Bintang.
"Lumayan. Btw Badai kemana? Tanya Bulan.
"Ke Pondok pelangi, dia kan lagi kurang sehat jadi Ibu nggak kasih izin berenang. Jelas Bintang.
"Ohhh gitu, ya udah main lagi yuk. Ajak Bulan.
Kalu mereka pun, bermain di bawah air terjun pelangi, Bintang sekali-sekali menjahili Bulan, dengan cara menciptakan air. Sedangkan Bulan, menjahili dengan menyuruh Bintang lompat dari atas batu, yang berada tak jauh dari air terjun.Setelah lama bermain, Mama memanggil Bulan. "Bulan, makan siang dulu. Panggil Mama.
"Aku makan dulu ya, kamu sekalian makan yuk. Ajak Bulan.
"Nggak usah, aku makan siang bareng yang lain aja. Tolak Bintang.
"Udah nggak apa-apa, aku masak rendang, sama bikin kue. Jelas Bulan.
"Iya tapi makasih, aku udah bawa mie goreng, sama telur ceplok setengah matang. Itu favorite aku. Jelas Bintang.
"Ya udah, tapi nanti kamu cicipi kue nya ya. Pinta Bulan.
"Oke deh kalau itu.***
"Ayo makan dulu, abis itu ganti baju biar nggak masuk angin. Ucap Mama, sambil menyendok nasi.
"Temen kamu nggak diajak? Tanya Papa, sambil membersihkan tangan dengan tissue basah.
"Nggak Pa, katanya nggak mau.
"Kenapa? Tanya Mama.
"Dua udah bawa mie goreng, sama telur ceplok setengah matang.
"Ohhhh gitu, ya udah ayo makan dulu, abis itu ganti baju ya. Ini, air untuk nanti membilas badan. Ucap Mama, sambil menunjukkan botol air mineral.
"Iya Ma.
Setelah makan, Bulan menuju ruang ganti ditemani sang Mama, yang menunggu di luar. "Udah belum? Tanya Mama, dari luar.
"Bentar lagi Ma.
Tak lama kemudian, Bulan keluar dari ruang ganti. Kini, ia mengenakan kaus tipis bergambar Menara Eiffel, dan rok tutu selutut.
"Udah? Tanya Mama.
"Udah.
"Ya udah ayo, ke Papa lagi. Ajak Mama.***
Bulan menghampiri sang Papa, yang sedang menikmati kue buatan nya, ia mengambil sepotong kue, dan mencicipi nya. "Enak Pa? Tanya Bulan.
"Enak.
Lalu, Mama mengambil kue tersebut, dan mencicipi. "Ini, kue semalam yang kamu bikin. Mama, hangatkan lagi soalnya. Mama, taruh di kulkas. Jelas sang Mama.
"Ini juga yang biasa Mama, pesan di Bu Vina kan? Tanya Papa.
"Iya.
"Menurut Papa, lebih enak ini daripada yang di Bu Vina. Jelas Papa.
"Masa si Pa, lebih enak ini dari yang di Tante Vina? Tanya Bulan tak percaya.
"Iya, Papa serius. Ucap sang Papa. "Jadi mulai sekarang kalau Papa mau kue, atau ada acara di Kantor Papa, nggak perlu pesen ke Tante Vina lagi nih hehe. Canda Papa.
"Ihhhh Papa. Gerutu Bulan manja.
Nama hanya terkekeh kecil melihat kelakuan suami, dan puteri tunggal nya.Dari jauh, Bintang melihat, ia merasa iri dengan Bulan. Karena, Bulan masih bisa berkumpul dengan kedua orangtua. "Ibu, Ayah, Bintang kangen sama kalian. Ucapnya dalam hati.
"Ka Bintang. Panggil Hana.
"Ehhhh Hana? Kenapa? Tanya Bintang.
"Kakak, lagi ngapain? Tanya Hana.
"Nggak kok, oh iya Yuna mana? Tanya Bintang.
"Sama Bu Elis. Jawab Hana.
"Ya udah, kamu mau ikut Kakak nggak? Tanya Bintang.
"Kemana Ka?
"Nemuin Bulan.
"Nggak Ka, makasih aku mau ke Bu Elis aja. Tolak Hana.
"Ya udah, Kakak ke Ka Bulan dulu ya. Pamit Bintang.
"Iya Ka.***
"Hai Bulan, hai Tante, hai Om. Sapa Bintang.
"Hai Nak Bintang. Jawab Mama ramah.
"Jadi kamu Bintang? Sapa Papa ramah.
"Iya Om. Jawab Bintang sopan.
"Kamu teman sekelas Bulan?
"Iya Om.
"Bulan, sering cerita tentang kamu ke Om, dan Tante. Yang Om lihat, kamu anak baik. Ucap Papa sambil tersenyum.
"Makasih Om.
"Ya udah Bintang, kamu cicip deh kue bikiman aku. Ucap Bulan, memberikan kotak makanan berisi kue.
Bintang mengambil dan, mencicipi nya. "Enak, beli dimana? Tanya Bintang.
"Bikin donk. Jawab Bulan.
"Ini kue apa?
"Bolu Green tea.
"Kamu suka? Tanya Mama.
"Suka Tante, saya suka kue ini. Jawab Bintang.
"Ya udah, kamu makan kalau suka. Ucap Papa, sambil menyeruput sedikit teh dalam kemasan botol.
"Baik Om.***
Disisi lain, Badai memegang kepala nya. Ia, merasakan nyeri yang teramat sangat. "Ya Allah... Kuatkan aku, tolong jangan sekarang. Gumam nya dalam hati.
"Ka Badai kenapa? Tanya Rio.
"Kakak, nggak apa-apa. Bohong. Badai.
"Bener? Tanya Rio.
"Iya nggak apa-apa kok. Jawabnya.
Tak sampai sepuluh menit, Badai tumbang, ia jatuh pingsan.
"Ka Badaiiiiiii. Teriak RIO, dan Hani bersaan.BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN & BINTANG
General FictionBintang adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, ia sudah ditinggal kedua orangtua nya sejak umur 5 tahun. Sejak umur, segitu pula. Ia, dan sang adik yang hanya berjarak usia satu tahun. Harus, menetap di Panti Asuhan. Kehidupan nya berubah s...