RAMUAN CINTA

9 0 0
                                        

"Tahan dikit ya Nak. Ucap Mbok Imah, sambil membersihkan kaki Acha yang sedikit kotor, dengan handuk basah.
"Pelan-pelan Mbok. Pinta Acha.
"Assalamualaikum.... Ucap Bulan sambil memasuki rumah.
"Waalaikumsalam... Ucap semua yang hadir.
"Acha? Kaki elu kenapa? Tanya Bulan panik.
"Kaki gua terkilir.
"Ya Allah... Maafin gua ya Cha. Gua gak tahu, kalau elu Terkilir. Ucap Bulan merasa bersalah.
"Nggak apa-apa bukan salah Elu. Kan ini, musibah jadi ya udah.
"Oh iya Nak Acha, coba kamu minum ini ramuan tradisional Jawa. Agar kaki kamu lekas sembuh. Ucap Mbok Imah sambil memberi segelas ramuan.
Acha menerima ramuan tersebut, dan meminum nya sedikit. "Pahit sekali. Ucap nya dalam hati.
"Kenapa Nak? Pahit ya? Tanya Mbok Imah.
"I-iya Bu.
"Ya sudah tahan sedikit aja, ini kan untuk obat kaki kamu.
"Bima kemana Bu? Tanya Acha.
"Dia sedang mandi. Oh iya kalian bawa sayur banyak sekali. Ucap Mbok Imah.
"Iya Mbok, kita dapat jatah petik sayur gratis. Jelas Anna.
"Ada apa ini? Tanya Bima yang baru kembali dari dalam.
"Ini kakinya Acha terkilir, tapi sudah diobati. Dan, tadi sudah minum ramuan. Jelas Mbok Imah.
"Maaf boleh saya lihat? Tanya Bima.
Acha mengangguk.
"Maaf ya tahan dikit. Ucap Bima, sambil menyentuh pelan kaki Acha.
"Awhhhhh. Rintih Acha.
"Eh sorry, terlalu keras ya? Maaf ya, memang agak sakit. Tapi tahan sedikit ya. Pinta Bima, sambil terus memijat pelan kaki Acha.
"Pelan-pelan Nak, kasihan Acha. Ucap Mbok Mirah kepada sang Putera.
"Iya Mbok, ini juga sudah pelan. Ucap Bima sambil menyentuh pelan Kaki Acha.
"Cha tahan dikit ya, biar kaki elu cepat sembuh. Ucap Anna sambil menyentuh lengan Acha.
"Iya Na.
"Ya sudah Mbok mau masak dulu ya, untuk kita makan malam. Pamit Mbok Imah.
"Aku bantu ya Mbok. Ucap Bulan menawarkan bantuan.
"Nak Bulan bisa masak? Tanya Mbok Imah.
"Tentu Mbok.
"Ya sudah ayo ikut Mbok ke Dapur. Ajak Mbok Imah.

***
@Dapur
"Sepertinya Nak Bulan, pintar sekali masak nya. Puji Mbok Imah.
"Makasih Mbok, tapi biasa aja. Karena setiap hari saya sering bantu Mama. Jadi ya saya sudah biasa masak. Jelas Bulan.
"Ohhh begitu, ya sudah kan tinggal nunggu matang, Nak Bulan istirahat saja. Terus mandi, abis itu kita makan malam.
"Baik Mbok, Bulan ke kamar dulu ya. Pamit Bulan.
"Iya Nduk.

***
Saat membandingkan tubuhnya Bulan, memutuskan menelfon Sang Mama yang berada di Jakarta.
"Halo Ma.
"Halo sayang.
"Mama lagi ngapain?
"Mama lagi santai aja, kenapa Nak?
"Nggak apa-apa Ma.
"Oh iya itu foto kamu yang di Kebun bagus Nak.
"Iya Ma, tadi Anna, sama Acha pada metik sayur. Tapi aku capek, jadi nya gak ikut metik.
"Ya udah kamu istirahat ya sayang, vitamin jangan lupa diminum.
"Oke Ma, Mama juga jangan lupa makan.
"Iya sayang.
"Ya udah Ma, aku mau mandi dulu ya.
"Oke cantiknya Mama.

***
Disisi lain, Acha masih mendapat penanganan dari Bima. "Ini udah nggak apa-apa kok. Sebentar lagi juga sembuh, kamu banyak istirahat aja. Jelas Bima.
"Makasih banyak Bim.
"Sama-sama.
"Oh iya, kamu kok bisa ngurut? Tanya Acha penasaran.
"Iya itu diajarin sama Alm. Bapak aku, dulu semasa hidupnya. Beliau sangat jago ngurut. Jelas Bima.
"Cita-cita kamu apa? Tanya Acha.
"Aku mau jadi dokter bedah. Jelas Bima.
"Wahhhh keren banget. Puji Acha.
"Tapi entahlah bisa atau nggak, kan biaya nya pasti mahal sekali. Lanjut Bima.
"Pasti bisa kok, aku yakin. Kalau kamu bersungguh-sumgguh. Ucap Acha meyakinkan.
"Makasih Cha, oh iya kalian tahu gak. Aku kan tadi ikut test. Jadi kalau minimal point nya 70 keatas, bisa lulus di Kelas 11. Jelas Bima.
"Point kamu berapa? Tanya Anna.
"Point aku 95.
"Keren, congratulations. Ucap Acha menjabat tangan Bima.
"Makasih Cha.
"Kaki kamu sudah sembuh kan? Tanya Bima.
"Pasti udah donk, kan udah diobati pakai ramuan cinta. Goda Anna, membuat Acha, dan Bima tersenyum malu.

***
@Ruang makan.
Menu makan malam kali ini adalah, nasi putih, sayur jagung, sayur touge wortel, dan ayam goreng.
Mbok Imah, Acha, Bulan, Anna, dan Bima pun berkumpul untuk makan malam. "Sudah lama sekali, Mbok tidak merasakan momen seperti ini. Jelas Mbok Imah.
"Iya Bu, sejak Bapak meninggal. Kayaknya rumah sepi sekali. Jawab sang Putera.
"Maaf kalau boleh tahu, kapan bapak kamu meninggal? Tanya Acha penasaran.
"2 tahun yang lalu waktu aku kelas 2 SMP. Jelas Bima.
"Nak Bulan, makan nya tidak pakai sayur? Tanya Mbok Imah.
"Nggak Mbok, Bulan gak suka sayur. Jawab Bulan sopan.
"Kenapa? Sayur masakan kamu padahal enak. Puji Mbok Imah.
"Iya Bulan, enak tahu sayur nya. Timpal Anna.
"Nggak usah Mbok makasih. Ucap Bulan sambil menghabiskan sisa makanan nya.

BERSAMBUNG

BULAN & BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang