Malam semakin larut, namun Bintang belum ingin naik ke tempat tidur. Ia, terus memandang ke arah luar jendela. Dari kamar Rumah Sakit, ia memandang sang adik yang sudah tertidur pulas, lalu kembali menatap langit malam, yang penuh Bintang. "Ayah, Ibu, Bintang kangen. Ucapnya lirih, dan ia berkata pada sang adik. "Dek, kamu yang kuat ya. Kamu, harus seperti nama kamu 'Badai', harus tangguh seperti Badai, jangan kalah. Karena, Badai pasti berlalu. Gumamnya dalam hati.
***
Keesokan harinya.
"Selamat pagi. Sapa Dokter Maldini ramah.
"Pagi dok. Ucap Bintang ramah.
"Hari ini, kamu sudah boleh pulang. Tapi, kemoteraphy harus tetap jalan ya, seminggu dua kali. Kata dokter Maldini ramah.
"Baik dok. Ucap Bintang, ramah. Meskipun, dalam hati ia berkata.
"Ya Allah... Dari mana biaya yang harus kudapatkan?
"Ka, aku akhirnya pulang ya? Ucap sang adik senang.
"Iya Dek, kamu harus kuat, dan semangat ya. Seperti nama kamu, kamu nggak boleh kalah sama keadaan. Ucap sang Kakak.
"Iyaa Ka.***
@Panti Asuhan
"Assalamualaikum... Ucap Bintang, sambil memasuki rumah.
"Waalaikumsalam.... Yeay, Ka Badai pulang. Ucap Rio bahagia.
"Iya, ya akhirnya Ka Badai pulang. Timpal Yuna.
"Adik-adik, Ka Badai harus istirahat. Jadi, jangan kalian ganggu dulu ya. Pinta Bintang pada adik-adiknya.
"Iya Ka.***
Setelah mengantar Badai ke Kamar, Bintang menemui Bu Elis, yang sedang memasak di Dapur. "Masak apa Bu? Tanya Bintang.
"Masak ikan goreng. Jawab Bu Elis, yang sedang memotong bawang.
"Sini Bintang bantuin Bu.
"Nggak usah, biar Ibu aja. Tolak Bu Elis.
"Ya udah atuh Bu, aku mau ke rumah Bulan dulu ya. Pamit Bintang.
"Hati-hati ya. Pesan Bu Elis.***
@Rumah Bulan
"Assalamualaikum... Ucap Bintang sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam... Jawab Bi Onah. "Eh ada Den Bintang, silakan masuk Den, Non Bulan lagi di Dapur. Ucap Bi Onah ramah.
"Makasih Bi. Ucap Bintang sambil memasuki rumah.@Dapur
"Hai Bulan, kamu lagi masak apa? Tanya Bintang.
"Aku nggak masak, cuma lagi bikin kue aja. Jawab Bulan, sambil memasuki gula, dan mengaduk adonan.
"Mama, sama Papa kemana? Tanya Bintang.
"Mama lagi tidur, Papa biasa kerja. Jawab Bulan, sambil memasukkan adonan ke dalam loyang, dan terakhir memasukan ke dalam oven.
"Abis ini mau ikut aku nggak? Tanya Bintang.
"Kemana?
"Ada deh, ikut aja sama aku. Ucap Bintang, sambil menunjukkan senyum manisnya.
"Makan pecel, aku tahu Warung pecel yang enak.
"Sorry, aku nggak suka pecel. Tolak Bulan halus.
"Mmmm gitu ya? Ya udah kalau kamu mau makan apa? Tanya Bintang.
"Mmmm apa ya? Ucap Bulan sambil mikir.
"Gimana, kalau kita makan cream soup aja? Saran Bintang.
"Boleh, kalau itu si, aku aja yang bikin. Kebetulan, bahan nya ada, dan aku bisa bikin nya. Ucap Bulan, sambil mengeluarkan kue dari oven.
"Ya udah terserah kamu deh.
Lalu, Bulan pun menyiapkan bahan untuk membuat cream soup.60 menit kemudian.
"Akhirnya jadi, Bi, tolong cicip enak nggak. Pinta Bulan, pada Bi Onah.
Bi Onah, mengambil sesendok sup krim, dan mencicipi nya. "Enak Non, rasanya pas.
"Okay, makasih ya Bi.
Tak lama kemudian, sang Mama datang, menghampiri puteri kesayangan nya tersebut. "Masak apa sayang?
"Cream soup.
"Mama, boleh nyicip?
"Boleh donk Ma.
"Eh ada Bintang, udah lama Nak? Tanya Mama.
"Belum terlalu kok Tante.
"Biii. Panggil Mama, setengah berteriak.
"Iya Nyonya?
"Tolong, bikinin minum untuk Bintang ya. Pinta Mama.
"Nggak usah repot-repot Tante. Tolak Bintang halus.
"Udah, nggak apa-apa, kan kita mau makan.
"Mau minum apa Den? Tanya Bi Onah.
"Apa aja Bi.
Lalu, Bi Onah, pun Menuju Dapur untuk membuatkan minum.
"Oh iya Bulan, kamu tahu nggak? Kalau Badai udah pulang dari Rumah Sakit.
"Alhamdulillah.... Gimana kondisi ya sekarang? Tanya Bulan.
"Alhamdulillah... Udah mendingan, ya tinggal akunya aja nyari biaya untuk kemoteraphy. Jawab Bintang.
"Emang biyaya nya berapa? Tanya Tante Oliv.
"Ya sekali kemo, kurang lebih 300 ribu Tante. Jawab Bintang lirih.
"Ya Allah... Ucap Tante Oliv prihatin.
"Kamu sabar ya, semoga aja segera diangkat. Kata Bulan, sambil menyentuh pelan tangan Bintang.
"Iya Bul, makasih ya.
Lalu, tak lama kemudian Bi Onah, datang membawa tiga gelas minuman, mereka pun langsung menikmati sup krim yang sudah dimasak oleh Bulan.***
@Taman
Setelah makan, Bintang mengajak Bulan main di Taman, untuk melihat-lihat indahnya pemandangan. "Bintang ada kelinci. Ucap Bulan, saat melihat dua ekor kelinci yang sangat lucu.
"Iya, kamu suka ya? Tanya Bintang.
"Suka banget, cute banget kelinci nya. Ucap Bulan kagum, sambil berusaha mengejar kelinci.
"Pelan-pelan ya, kaki kamu kan masih sakit. Pinta Bintang.
"Iya, My Star aku akan pelan-pelan kok.
Saat asyik bermain, Bulan melihat Grego yang tengah duduk di sebuah kursi panjang bersama sang Ayah.
"Hai Bulan kesini sama siapa? Tanya Grego ramah
"Sama Bintang. Jawab Bulan ramah.
"Hai kamu masih ingat saya? Tanya Grego ramah.
"Masih Ka, yang kemarin ke Sekolah kan?
"Iya, kamu yang membawa Bulan ke UKS ya? Tanya Grego.
"Iya Ka.
"Kamu kan, yang kemarin mengembalikan dompet saya ya? Tanya Om Anton.
"I-iya, Om juga yang kemarin memberikan saya uang ya?
"Ohhh rupanya kamu masih ingat saya? Bagaimana kondisi adik kamu? Tanya Om Anton.
"Alhamdulillah... Udah pulang dari Rumah Sakit Om, sisanya tinggal kemo aja. Jelas Bintang.
"Emang adik kamu sakit apa? Tanya Grego.
"Leukimia Ka.
Tiba-tiba, ponsel Bintang bunyi, ternyata Devita menelfon nya. "Hallo Dek?
...
"Badai, udah pulang tadi aja barusan. Kamu, langsung ke rumah aja, bilang aja sama Hana, atau Bu Elis.
...
"Sama-sama.
Lalu telfon pun ditutup.
"Siapa? Tanya Bulan.
"Devita.
"Kenapa?
"Nanya Badai, udah pulang apa belum.
"Terus sekarang, lagi ke Rumah? Tanya Bulan.
"Iya.
"Nak Bintang, berapa biyaya pengobatan adikmu? Tanya Om Anton.
"Sekali pengobatan 300 ribu Om.
"Terus darimana kamu mendapatkan nya? Tanya Om Anton.
"Saya kan kerja Om, sebagai pengantar kue, kalau untuk tambahan, mungkin saya akan membantu, Bu Elis menjual makanan. Jelas Bintang panjang lebar.
Om Anton hanya mengangguk, mengerti lalu berkata. "Semoga aja adikmu lekas sembuh, kalau kamu butuh bantuan kabari Om, aja ya.
"Iya Om, terimakasih. Ucap Bintang sopan.
"Ya udah yuk, pulang aku takut Mama, nyariin. Ajak Bulan.
"Ya udah yuk, aku juga takut Badai nungguin aku.
Lalu, mereka pun pamit kepada Grego, dan Om Anton. Bintang, mengantar Bulan terlebih dahulu, lalu, ia kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki.BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN & BINTANG
Fiction généraleBintang adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, ia sudah ditinggal kedua orangtua nya sejak umur 5 tahun. Sejak umur, segitu pula. Ia, dan sang adik yang hanya berjarak usia satu tahun. Harus, menetap di Panti Asuhan. Kehidupan nya berubah s...