Swim

6.6K 746 108
                                    

Andy berenang dengan santai mengelilingi laguna kecil di bagian utara pulau. Batu-batu karang yang tersusun sedemikian rupa membentuk pagar alam yang memisahkan laguna berair biru jernih dengan lautan lepas.

"Hei, Jo! Ayolah. Airnya segar sekali!"

Jo yang duduk sambil membaca di bawah naungan sebatang pohon rindang menggeleng untuk yang ke sekian kali.

Bisa rusak semua penyamaranku, And, kata Jo dalam hati.

Setelah beberapa saat hanya terdengar kecipak air dan satu per satu gurauan receh Andy yang mengaku melihat putri duyung pakai celana jeans, lalu monster laut berkepala kodok keroppi, dan melenggang lenggok dengan menyampirkan seonggok rumput laut bak showgirl, Andy rupanya lelah melawak tak jelas karena tak terdengar apapun sampai beberapa menit kemudian.

"Astaga. Jo! Hiu! Hiu!" teriak Andy panik.

Jo hanya melirik sambil menggeleng-gelengkan kepala. Yang benar saja, And. Hiu di laguna yang terbentengi batu karang ini? Hah. Hanya celah dan lubang kecil tempat keluar masuknya air yang tak muat untuk dimasuki ikan besar. Lagipula tidak ada jenis ular laut, ikan maupun hiu berbahaya di perairan ini. Kami sudah meneliti daerah ini sebelumnya. Huh.

"Jo!"

"Tangkap saja hiunya, And. Nanti kita panggang," sahut Jo tanpa mengalihkan pandangan dari novel Agatha Christie di tangannya.

Pluukk.

Seekor hiu kecil bertotol hitam menggelepar bingung di pangkuan Jo.

"Astaga, And! Kembalikan! Kasihan dia," seru Jo marah. "Ini hiu zebra, termasuk spesies langka dan kau mengganggunya."

"Heish

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heish. Lebih kasihan pada makhluk jelek ini daripada aku yang ganteng rupanya."

"Makhluk pemangsa perempuan seperti kamu seharusnya bukan jenis yang harus dilindungi."

"Tapi aku dilindungi. Berarti aku spesial." Andy menyeringai nakal sambil mengangkat dengan hati-hati si hiu kecil dan mengembalikannya ke air.

"Aku mau jalan-jalan. Ayo. Kawal spesies ganteng ini," kata Andy sambil memakai t-shirt putih yang digeletakkannya tak jauh dari Jo.

Jo memasukkan novelnya ke dalam tas kain yang di sandangnya sambil meraba pistol di dalamnya yang aman tersembunyi.

Mereka berjalan di sepanjang pantai yang berpasir lembut. Sesekali Jo pasang sikap waspada yang disembunyikannya di balik senyum dan tegur sapa ketika mereka bertemu dengan pengunjung pulau yang lain.

"Santai, Jo. Mereka cuma wisatawan biasa. Lagipula senjatamu itu sudah cukup menakutkan."

"Apa? Kau geledah tasku?"

"Emm, tidak sengaja. Tadinya aku mau masukkan kadal ke dalam tasmu. Tapi tidak jadi. Hehehe....."

"Dasar jail. Bos gila!"

The Pretty Bodyguard and The Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang