Storm

6.7K 718 100
                                    

Andy terlihat tenang di enam jam pertama masa mengurung dirinya. Ia menyibukkan diri dengan menonton televisi, film dan membolak-balik beberapa majalah yang tersedia.

Tapi kemudian ia mulai bosan.

Seperti yang sudah diduga Jo.

"Jo," panggil Andy pada Jo yang sedang berolahraga kecil di ruang tengah yang lebar.

"Apa lagi?" Jo masih meneruskan stretching sebelum meladeni permintaan Andy lainnya. Tadi laki-laki yang kadang kekanakan itu sudah meminta setumpuk komik superhero yang untungnya tersedia walaupun stok lama. Lalu play station. Kemudian satu set papan dart lengkap dengan selusin anak panah. Dan yang terakhir ular tangga dengan memaksa Jo ikut bermain.

"Eh... Aku mau...."

"Belum terlambat jika mau pulang sekarang. Mumpung mereka belum mulai berfoto-foto," potong Jo kesal.

"Oh, tidak. Tidak. Aku cuma mau kamu temani nonton....."

Jo menarik napas pendek dan menghembuskannya. "Bukan film semacam itu kan?" Jo mengernyit curiga.

"Oh, bukan, Jo. Tentu bukan. Kamen Rider, the Movie. Atau Frozen saja?"

"Hah? Terserah saja kau, And. Terserah. Yang penting bisa menghiburmu."

Andy tersenyum lebar. "Di kamarku?"

Jo langsung melemparkan handuk kecil yang berfungsi sebagai lap keringatnya. Handuk itu mendarat tepat di wajah Andy. "Di sini saja. Televisi di ruang ini sudah hampir selengkap home theater. Kau jangan mulai berulah, And."

"Oh. Oke."

Tapi kemudian Jo menyesal tidak memilih nonton Kamen Rider. Ia menyesal menjatuhkan pilihan pada film animasi yang sempat booming, Frozen, karena mengira Andy bakal bosan dan tertidur di tengah jalan. Rupanya ia salah besar. Si bos gila yang kadang dirasuki jiwa anak-anak, kalau bukan si boneka horor Chucky, malah sangat menikmati adegan demi adegannya. Terutama saat Anna mengetuk pintu kamar Elsa sambil menyanyikan lagu "Do You Want To Build a Snowman?"

Andy jadi punya kesibukan baru sesudahnya. Dia dengan bahagia mengetuk-ngetuk pintu kamar Jo berkali-kali sambil menyanyikan lagu itu dengan mengganti beberapa kata agar sesuai keadaan.

Jika Jo tidak menjawab dari dalam kamarnya, Andy akan terus mengulangi bait lagu itu. Dan jika pada akhirnya Jo menjawab "Menjauhlah, And!" Dengan nada marah, Andy malah tertawa terpingkal-pingkal.

"Hahaha.... Mirip. Mirip. Kamu sudah sangat mirip Elsa. Hahaha..."

"Dan kau mirip Anna, hah?" rutuk Jo pelan dari dalam kamarnya. "Mirip. Beda jenis kelamin saja."

Lalu keadaan menjadi tenang lagi. Sebentar. Ketika Andy mulai bosan lagi.

Beberapa kali ia tertangkap basah sedang menyelinap keluar dan tak sampai empat langkah dari pintu Jo langsung menyeretnya balik tanpa ampun.

"Mau berenang, Jo..." pintanya memelas. "Laguna kan sepi..."

"Justru itu lokasi paling bagus untuk berfoto! Dasar rewel. Kau ini bos atau anak sekolah dasar, sih! Aku sudah mengecek dan mereka memang di sana."

"Eh? Kapan kamu ke sana?"

Jo mendecih kesal. "Apa perlu aku menjelaskan setiap tindakanku padamu?"

The Pretty Bodyguard and The Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang