Hallo gays,jadi aku bikin simpel aja cerita ini ya.Maaf kalo gak nyambung.Selamat membaca^_^
****
3 setengah bulan kemudian....
Tino berada dipinggir kasur Gesya.Ia menanti-nanti kesadaran Gesya.Ia terus berdoa untuk itu.Ia pun selalu mengikuti pelajaran secara online.Apalagi dalam waktu beberapa bulan lagi ia akan menghadapi UN.
Tiba-tiba jari-jari Gesya sedikit bergerak.Tino yang melihat itu pun terus menatap Gesya untuk menanti tanda-tanda kesadaran Gesya.Perlahan Gesya membuka matanya,ia menyesuaikan matanya dengan cahaya ruangan yang tidak terlalu terang.Hingga matanya terbuka sempurna,ia melihat Tino yang sedang tersenyum kebahagian kepadanya.
"Alhamdulillah lo sadar Cha" Ucap Tino bahagia.
"A-aku dimana?" Gesya melihat sekelilingnya.
"Lo di rumah sakit Cha"
Gesya hanya mengangguk pelan.Kepalanya masih terasa sakit saat ini.Tino baru tersadarkan bahwa dokter bilang jika Gesya sadar ia harus memanggil dokter.Buru-buru Tino memencet bel untuk memanggil dokter.Tak lama kemudian dokter dan para suster datang.
Anggap saja pake bahasa inggris😁
"Dia sudah sadar?" Tanya dokter.
"Sudah dok"
"Sejak kapan?"
"Mungkin 1 menit yang lalu"
"Kenapa anda tidak langsung memanggil kami?" Ucap dokter sambil memeriksa keadaan Gesya.
"Hehe,maaf dok saya terlalu bahagia"
"Aduh,dasar anda ini"
"Bagaimana kondisinya dok?sudah sembuh total?"
Dokter diam.
"Bisa kita bicara berdua?"
Tino mengangguk.
"Suster,tolong beri dia obat untuk meredakan sakit kepalanya,dan untuk menurunkan demamnya.Suhunya 39° dan lepaskan alat-alat yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh Gesya"
"Baik dok"
"Mari ikut saya" Ajak dokter.Tino pun mengangguk lalu mereka pun melangkah menuju ruangan dokter tersebut.
Sesampainya di ruangan,dokter dan Tino duduk di tempat nya.Mereka saling berhadapan.
"Ada apa dok?" Tanya Tino.
"Begini,Gesya mungkin kehilangan beberapa ingatannya"
Tino sedikit membelalakkan matanya.
"Hilang ingatan?"
Dokter mengangguk "Mungkin hanya beberapa saja yang ia tidak ingat"
"Apakah bisa sembuh?"
"Bisa,dengan melewati terapi"
"Lakukan yang terbaik dok"
"Baik,tapi sebelumnya mama,papa,dan kakaknya kemana?"
"Mereka sedang membeli makanan dok"
"Bisa dihubungi?"
"Bisa dok" Tino mengambil ponselnya di saku celananya.Lalu menelfon Gio,tak lama kemudian telfon pun tersambung.
"Ada apa No?"
"Gesya udah sadar?"
"Hah?benarkah? Mama,papa Gesya sudah sadar.Lebih cepat bawa mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl vs Bad Boy (Completed)
Romance#1 nerdgirl (12/09/19) #8 culun (12/09/19) #10 keraskepala (12/09/19) CERITA INI SAYA BUAT SAAT BELUM MENGERTI TENTANG KEPENULISAN. MOHON KRITIK DAN SARANNYA. Bad, suka mengatai orang, mau menang sendiri itu lah sifat seorang Ghersalio Afando S...