"Kheemm.Gesya sama kak Ghersal gak ada status kan?"
Ucapan Michelle membuat Ghersil dan yang lainnya emosi.Ghersal juga sedikit terkejut saat Michelle mengatakan itu.
Bagaimana tidak emosi,Michelle mengatakan Gesya dengan tidak sopan.Ia hanya menyebutkan nama,tanpa menyebutkan embelannya.Dan apa katanya?tidak ada status?.Ghersil sedikit maju untuk berhadapan dengan Michelle.
Ghersil memasang wajah sinisnya saat jarak antara dirinya dengan Michelle cukup dekat.
"Lo ternyata gak punya malu ya,gak tau diuntung lo.Nih dengerin,buka telinga lo jangan ditutupin mulu sama rambut" Ghersil mengarahkan rambut yang menutupi telinga Michelle ke belakang telinganya.
"Kami-kami ini tadinya maklumin kalian loh.Kami kira kalian tuh gak bakal ada hal lebih.Tapi kalian,ishh gak seperti yang kami kira" Ghersil mengambil nafasnya dalam.
"Tadi lo ngomong apa?Gesya ya?.Khem,jadi gini lo kan disini masih punya kakak kelas gitu.Jadi yang sopan dikit kek,kami sih gak perlu di turutin ini itu.Tapi kami cuma pengen satu!" Ucap Ghersil menjeda.
"Satu ya satu.Yaitu,sopan santun" Ucap Ghersil sembari senyum diperbuat.
Ghersal dan Michelle masih diam.
"Kami sih gak perlu kalian harus ini lah itu lah sama kami.Kami juga gak perlu ditakuti.Kami tuh sama kayak kalian.Tapi tolonglah,sama-sama disekolahkan jadi harus tau nama panggilan yang sopan ya"
"Kenapa jadi bawa-bawa sopan santun?" Tanya Michelle santai,membuat Ghersil memegang kepalanya.Ia geram dengan manusia di depannya ini,entah manusia itu pura-pura goblok atau sebagainya.
"LO NYA GAK SOPAN!" Tegas Ghersil.
"Selow dong" Ucap Ghersal.
"GUE UDAH BERUSAHA SELOW.TAPI KALIAN DENGAN SIKAP TANPA DOSA INI SEPERTI MEREMEHKAN KAMI.ENTAH KALIAN SO POLOS ATAU SO GOBLOK!KALIAN TUH PUNYA OTAK,KENAPA GAK DI PAKE BANG*AT?!"
"Gausah marah-marah kak.Omongin baik-baik" Ucap Michelle santai.Entah apa yang harus Ghersil lakukan saat ini,ia benar-benar geram.
"Lo mau baik-baik?LO NYA AJA BELAGU BANG*AT!"
"Yaudah sih kak,kan--"
"AAAAHH BACOT LO!" Bentak Ghersil.
"Sil udah Sil" Ucap Ghersal.
"Diem lo!"
Tiba-tiba Ghersal menarik tangan Michelle untuk pergi dari situ.Namun baru beberapa langkah,langkah mereka terhenti ketika Ghersil membuka suara.Mereka berhenti namun tidak berbalik.
"Lo bilang apa?Gesya?Kak Ghersal?Status?.Cih,gak nyadar,gak nipak lo!Mereka mungkin gak ada status,tapi jalinan hubungan sudah pasti ada.Ghersalnya aja yang lemot,gak gercep!.Sakit sih,hubungan tanpa status.Apalagi salah satu dari mereka cuma ngebaperin doang,gak tanggung jawab gitu.Apalagi,situasinya menguntungkan si pihak yang datang,singgah lalu kabur tanpa tanggung jawab.Apalagi kalau si pihak itu orangnya bosenan,dan yang lebih untungnya ada penyusup datang.Apalagi kalau si pihak itu nya ngeladenin terus,wah wah itu sangat menguntungkan bagi si penyusup.KALIAN LIHAT AJA KEDEPANNYA GIMANA.INGET WOY,DOA DOA.MAU UN JUGA,INSAF WOY INGAT ADA AZAB" Jelas Ghersil,membuat semua yang mendengarnya tercengang.Lalu setelah itu ia berbalik badan menuju kelasnya dan melewati teman-temannya yang sedari tadi melihat perdebatannya.
"Sil" Cegah Anisa.
"Gue pengen sendiri Sa" Ucap Ghersil sambil menyeka air matanya lalu melanjutkan langkahnya.
Ia ingin sendiri sekarang.Ia pergi ke kelasnya lalu mengambil tas dan melangkah ke parkiran lalu melajukan mobilnya keluar sekolah.Bodoamat dengan sekolahnya,Ghersil terus melajukan mobilnya membelah jalanan yang lumayan sepi.
Sementara itu,Ghersal dan Michelle masih berdiri disitu.Dengan posisi tangan,Ghersal memegang tangan Michelle.
"Kak,gausah didengerin ucapan kak Ghersil.Kali aja itu hanya luapan emosinya"
Ghersal hanya menangguk lau melepaskan tangannya yang memegang tangan Michelle.
"Lo ke kelas aja,belajar,buat UKK.Gue butuh waktu sendiri" Ucap Ghersal lalu melangkah meninggal Michelle menuju ruftoop.Michelle menghembuskan nafasnya,lalu ia melangkahkan kakinya menuji kelasnya.
Sementara itu,Anisa dkk masih berdiri di tempat itu.
"Gedek banget gue sama tuh anak!" Geram Anisa.
"Sama" Sambung Vani.
"Gue juga" Sambung Ara.
"Saya juga" Sambung Aldino.
"I too" Sambung Rian.
"Aing gen" Sambung Krisna.
"Eh aing mah sing di salahken ku si Ghersal" Ucap Krisna.
"Kunaon bisa disalahken?" Tanya Aldino.
"Kan nu mere id line-na si Ghersal teh,aing"
Seketik semua teman-temannya menoyor kepala Krisna "Aduh-aduh ulah atuh,emang ieu hulu nang mitrahan nyaraneh?"
"Ieu mah lain si Ghersal bae nu bisa nyalahken si Krisna.Urangan ge da bisa,heleeeh ternyata didie dalangna" Ucap Vani.
Dan seketika itu mereka berbicara bahasa sunda.
"Heeh dih,sia mah goblok Kris" Cibir Aldino.
"Atuh da tadina sangka aing teh teu rek tang kie"
"Sarua bae Kris,ieu salah sia! " Cibir Anisa.
"Eh barudak,ulah baturan si Krisna " Ucap Aldino.
"Dih atuh,ke aing na sorangan kumaha?"
"Derita nyaneh" Ucap teman-temannya lalu melangkah meninggalakan Krisna.
"Huuuuaaaa emak,anakmu ini terdzolimi"
****
Gesya sudah selesai terapi pertamanya.Kini ia sedang mengerjakan soal ujian secara online di laptop yang di bawa oleh kakaknya.Soal yang ia kerjakan sekarang adalah soal ulangan semester 1.
Gesya sudah meminta permohonan agar ia dapat mengerjakan soal-soal ujian yang tertinggal.Walaupun pihak sekolah sudah memakluminya,Gesya tetap besikukuh ingin mengerjakan soal-soal tersebut.Akhirnya pihak sekolah menyetuji itu,dan kini Gesya mulai mengerjakan soal-soal tersebut.
Pihak sekolah yang mendengar tentang keadaan Gesya itu bahagia.Namun keluarga Gesya tidak mengizinkan pihak sekolah untuk membocorkan hal ini.
Dengan kecerdasannya selama 2 jam.Gesya sudah bisa mengerjakan 2 soal.Biasanya waktu 2 jam adalah waktu untuk 1 pelajaran.
"Gesya" Panggil Rima sambil memegang pundak Gesya.
"Eh iya ma"
"Sudah hampir malam,kamu harus tidur.Kata dokter kan tidak boleh lebih dari jam 9"
"Iya ma,ini juga udah selesai kok"
"Sini mama bantu beresin"
"Iya ma"
Mereka pun membereskan laptop dsb.Setelah itu Gesya meminum obat dahulu dan merebahkan tubuhnya di kasur.
"Tidur yang nyenyak ya Gesya,biar kamu cepat sembuh"
"Iya ma"
"Selamat tidur sayang,mimpi indah" Rima mengecup kening Gesya dan tak lama kemudian Gesya pun terlelap.
Setelah itu Rima melangkah ke kamar yang ada di ruangan tersebut.Ruangan tersebut terdapat 2 kamar,1 kamar mandi,dan 1 dapur.Pembayarannya juga mahal,namun mereka tidak memikirkan berapa jumlahnya.Yang terpenting bagi mereka adalah kesembuhan Gesya.Uang dapat dicari,tapi nyawa tidak ada penggabtinya.
****
Halo readers NGVBB🖐
Votmennya tinggalin disini.Jangan asal lewat doang yee.
Maaf kalo ada typo,ceritanya gak jelas atau semacamnya.Maafkan author yang keceh ini😁.
See you next part♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl vs Bad Boy (Completed)
Romansa#1 nerdgirl (12/09/19) #8 culun (12/09/19) #10 keraskepala (12/09/19) CERITA INI SAYA BUAT SAAT BELUM MENGERTI TENTANG KEPENULISAN. MOHON KRITIK DAN SARANNYA. Bad, suka mengatai orang, mau menang sendiri itu lah sifat seorang Ghersalio Afando S...