Gesya baru saja selesai mandi, ia keluar dan sudah mengenakan pakaian santainya, lalu ia menyuruh Ghersal untuk bangun dan bersiap untuk sholat.
"Udah bangun?" Tanya Ghersal sambil duduk, dan dengan suara khas orang bangun tidur.
"Iya, ayo cepetan mandi. Nanti waktunya habis lagi,"
"Hmm oke, tunggu sebentar ya istriku sayang muach~"
Ghersal mencium kening Gesya, setelah itu melangkah menuju kamar mandi. Sedangkan Gesya hanya geleng-geleng melihat tingkah suaminya itu.
Setelah itu, Gesya menyiapkan baju untuk Ghersal beserta alat-alat untuk sholat.
Sambil menunggu Ghersal, Gesya mengenakan mukena biru soft nya, lalu melakukan sholat sunnah dahulu.
Dan pas sekali saat ia salam, terlihat sebuah sarung yang dikenakan oleh Ghersal tepat di sampingnya. Lalu Gesya mengarahkan pandangannya dari bawah ke atas, sosok suaminya yang terlihat gagah kini tersenyum padanya.Lalu Gesya berdiri dan terus menatap Ghersal.
"Kenapa? Ganteng ya? Yaiyalah!" Sombong Ghersal sambil membenarkan pecinya.
Gesya hanya merutuk, "Udah cepetan mulai!"
Ghersal lalu mengambil posisi sebagai imam, setelah itu ia mengucapkan niat dan mulai melakukan gerakan-gerakan solat, dan diikuti oleh Gesya. Lalu berakhir pada salam, setelah itu Gesya mencium punggung tangan Ghersal kemudian mereka sama-sama berdoa.
Setelah selesai, mereka pun merapikan alat-alat sholat tadi dan menyimpannya di tempatnya. Ghersal juga mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.
"Mau sarapan apa?" Tanya Gesya.
"Emang bisa masak?" Rupanya Ghersal meremehkan nih, Gesya hanya memutar bola matanya.
"Yaudah, gausah sarapan!" Gesya berbalik menuju dapur dengan perasaan ngambek, Ghersal yang melihat itu lalu mengejar Gesya.
Ghersal berhasil memegang kedua lengan Gesya, lalu dia mencium Gesya.
Cup~
"Morning kiss!" Ghersal tersenyum miring setelah mencium Gesya, lalu ia berjalan cepat menuju dapur, meninggalkan Gesya yang terpaku disana.
"Morning kiss palalu botak!" Gerutu Gesya, lalu ia berjalan menuju dapur.
Dilihat oleh Gesya, Ghersal sedang memotong beberapa bahan makanan. Ada keju, kornet dan sayuran.
"Bikin apa?" Tanya Gesya.
"Udah, kamu mending duduk manis. Biar aku yang buat sarapan,"
"Tap--"
"Oh iya, kan kita mau ke Jogja. Mending kamu siap-siapin barang-barang kamu sama aku deh oke?"
"Huffftt, yaudah iya!"
Dengan langkah gontai, Gesya melangkah menuju kamarnya. Setelah itu mengambil 1 koper dan membuka resletingnya.
Lalu ia memilih pakaian-pakaian yang akan dibawa ke Jogja nanti. Mungkin tidak banyak, cuma 3 sampai 5 baju dan celana yang akan dibawa. Karena mereka tidak akan bisa lama disana, dalam beberapa hari lagi mereka harus masuk kuliah.
Kemudian, setelah dipastikan baju dan celana yang akan dibawa, Gesya memasukkannya ke dalam koper, begitu juga dengan baju dan celana Ghersal. Tidak banyak yang dibawa, jadi cukup 1 koper saja. Mungkin nanti mereka disana menginap di rumah Gesya yang dulu saja.
Setelah selesai memasukkan pakaian ke koper, Gesya lalu melangkah menuju dapur untuk melihat suaminya yang sedang memasakkan sarapan.
Dilihatnya Ghersal sedang menuangkan air ke gelas, rupanya sarapan sudah siap. Ada 2 piring nasi goreng yang bisa dibilang spesial, dan 2 gelas air putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl vs Bad Boy (Completed)
Romantiek#1 nerdgirl (12/09/19) #8 culun (12/09/19) #10 keraskepala (12/09/19) CERITA INI SAYA BUAT SAAT BELUM MENGERTI TENTANG KEPENULISAN. MOHON KRITIK DAN SARANNYA. Bad, suka mengatai orang, mau menang sendiri itu lah sifat seorang Ghersalio Afando S...