Jangan terlalu baik Kanaya!
"Lisya, Ranti, Sinta, Fini, Nura dan Naya ikut saya ke ruang BK!" ucap Mr.Suko mengakhiri pembelajaran hari ini. Semua yang ada di kelas bertanya-tanya. Tak terkecuali Naya. Kelima teman nya yang barusan di sebutkan juga tak kalah kaget nya terutama Lisya.
Di ruang BK sekarang ada Lisya, Ranti, Sinta, Fini, Nura dan Naya serta Mr.Suko selaku kesiswaan juga BK. Dan Yang membuat Lisya dan keempat teman nya bertambah kaget adalah kehadiran Raka!
"Apa yang sudah kalian perbuat pada Naya?" pertanyaan Mr.Suko yang tiba-tiba sontak membuat Lisya dan teman-temannya kaget juga ketakutan. Naya juga kaget dengan pertanyaan Mr.Suko. Bagaimana dia tahu tentang kejadian beberapa hari lalu. Dan mengapa disini ada Raka?
"JAWAB!" Mr.Suko menggebrak meja hingga membuat mereka tambah ketakutan. Tidak ada yang berani menatap Mr.Suko. Mereka semua menunduk.
"Kanaya? Apa benar yang di ucapkan Raka bahwa mereka berlima melakukan hal yang tidak senonoh pada kamu?" Naya menundukkan kepalanya sambil meremas baju nya menandakan dia ketakutan dan apa yang harus dia katakan? Ternyata benar dugaan Naya, Lisya dan teman-teman nya bahwa Raka lah yang melaporkan hal ini pada Mr.Suko.
"Apa benar Kanaya?" Mr.Suko mengulang pertanyaannya tapi Naya menggelengkan kepalanya.
"Itu semua tidak ben..."
"Saya bertanya pada Kanaya bukan kamu!"Mr.Suko memotong perkataan Lisya.
"Nay, cepet cerita!" perintah Raka. Naya melihat Raka seolah dia berkata 'tenang! Ada gue lo bakal baik-baik aja.'
Naya pun akhirnya mengakui hanya dengan anggukan kepala. Naya sekarang masih menunduk. Karena jika tidak, dia pasti sudah mendapat tatapan amarah dari teman-teman nya.
"Dia bohong Mr!" ucap Lisya seraya menunjuk Naya.
"Iya Mr! Dia bohong," tambah yang lain nya.
"Tidak ada bukti ap...," ucap Lisya.
"Lo mau bukti?" tanya Raka. Raka pun memperlihatkan vidio bagaimana mereka mengancam Naya saat di kelas. Hal itu membuat mereka bungkam.
"Mr! ada satu orang diantara mereka yang tidak bersalah," akhirnya Naya angkat bicara.
"Siapa?" tanya Mr.Suko.
"Nura," jawab Naya.
"Mereka semua bersalah pak!" timbal Raka dengan cepat dan membuat Naya menoleh pada Raka.
"Nura ti..." ucapan Naya terhenti.
"Lo mau tau siapa yang ngunci lo di toilet? Dia orang nya!" tunjuk Raka pada Nura yang menunduk. Raka kenapa lo bisa tau? Kenapa lo tega sama gue? Lo suka sama Naya?
Tidak dapat dipercaya! Bahkan teman sebangku Naya menghianatinya. Naya tidak habis pikir dengan kejadian ini. Sebenarnya Naya tidak ingin mempermasalahkan hal ini. Naya juga tidak pernah dendam ataupun marah atas perlakuan teman-teman nya.
"Kalian semua akan saya keluarkan dari sekolah ini!" pernyataan Mr.Suko membuat mereka semua mengangkat wajah nya tak percaya dengan barusan apa yang mereka dengar.
"Mr! Kita minta maaf, kita janji tidak akan melakukan hal itu lagi pada Naya,"
"Kita mohon Mr,"
"Mr! Naya mohon jangan keluarkan mereka," pinta Naya. Bagaimana Naya tetap berlaku baik setelah mereka membully nya?
"Baiklah karena Naya yang minta, saya hanya akan menskor kalian dan memanggil orang tua kalian," ucap Mr.
"Untuk kamu Lisya, saya akan mencabut beasiswa kamu!" lanjut Mr.suko. Lisya sebenarnya anak orang kaya. Dia menerima sekolah gratis atau beasiswa karena dia memanglah pintar."Mr! Gimana kalo Naya dipindahkan ke kelas XI MIPA 1?" Naya melototkan matanya atas pertanyaan Raka.
"Akan saya pertimbangkan nanti, sekarang kalian berdua keluar! Dan kalian berlima, urusan kita belum selesai," ucap Mr.Suko.
"Kenapa Raka ngelaporin mereka?" tanya Naya ketika mereka berada di parkiran.
"Gak boleh?" tanya Raka datar.
"Naya cu..." ucapan Naya terhenti ketika Raka menempelkan jari telunjuk nya pada bibir Naya.
"Berisik!" ucap Raka. Naya pun menepis tangan Raka. Hari ini Naya benar-benar kesal pada Raka. Ya walaupun itu dapat dikatakan pembelaan untuk Naya. Tapi tetap saja cara Raka membuat Naya ketakutan. Apa dengan yang Raka lakukan dia dapat menjamin bahwa Naya akan baik-baik saja?
"Mereka gak akan berani ngapa-ngapain lo lagi," Raka pastikan itu.
"Satu lagi, lo jangan terlalu baik!" ucap Raka sebelum akhirnya dia memakai helm dan menaiki motornya lalu pergi meninggalkan Naya dengan rasa bingung. Sekarang apa yang harus dilakukannya?
Drama apa yang sedang Raka mainkan?
***
Gimana ya kalo Naya sama Raka sekelas? Seru kayaknya.
Wait the next chapter👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion's [COMPLETED]
Teen FictionDia seperti Dandelion... Terlihat rapuh namun tak rampuh Terlihat sederhana namun istimewa. Jangan menghampirinya! Karena dia akan terbang ketika mendengar derap langkah yang kencang juga sedikit siulan angin. Cukup kagumi dari kejauhan! Itulah cara...