Tanda-tanda seseorang menyukaimu adalah dia yang gemar mengganggumu dengan tingkah konyolnya.
Naya, Farel dan Gian sudah duduk di kantin sejak bel istirahat terdengar 15 menit lalu.
"Raka kemana ya kok enggak masuk?" tanya Naya pada kedua sahabat Raka.
"Gak tau, katanya tuh anak gak bakalan bolos-bolosan lagi," jawab Farel sambil mengunyah siomay nya.
"Yan lo tau Raka kemana?" Gian tidak menyahut pertanyaan Farel. Dia tetap fokus pada handphone yang sedari tadi tidak lepas dari jarinya sambil sesekali tertawa saat melihat handphonenya.
"Woy!" Farel menyenggol Gian yang tengah asik dengan handphonenya.
"Hah? Apa-apa?" tanya Gian yang sepertinya dia melewatkan pembicaraan mereka.
"Mungkin dia kecapean aja kali abis dari pasar malem," ucap Gian sekenanya. Tak lama kemudian dia memalingkan wajahnya lagi menatap handphonenya.
Naya dan Farel pun saling menatap seolah bertanya ada apa dengan Gian. Biasanya Gian selalu menimbrung percakapan mereka.
"Lagi chattan sama siapa sih?" tanya Farel penasaran.
"Kepo," jawab Gian.
"Gue tau, lo bales-balesin tuh pesan dari indosat kan? Lo kan jomblo gak mungkin chattan sama cewek," Farel meledek sahabatnya. Gian memang paling jarang menceritakan gadis yang disukainya.
"Enak aja! Sebentar lagi gue bakalan gak jomblo lagi," tukas Gian.
"Gue kagak percaya."
"Emang susah ya, buat orang yang pernah di kecewain percaya. Dasar galmove," Gian tak kalah membalas ledekan Farel. Melihat pemandangan di depannya, Naya hanya tertawa. Dia merasa senang karena bisa kenal dengan mereka.
"Das___" ucapan Farel terpotong saat tiba-tiba Raka duduk di samping Naya dengan wajah yang terlihat sembab juga seragam yang acak-acakan. Dia langsung menyesap minuman milik Gian yang sama sekali belum tersentuh karena pemiliknya sedang sibuk dengan handphonenya.
"Minuman Gue," ucap Gian ketika melihat Raka yang sedang menyesap minumannya tanpa dosa.
"Buset! Lo baru dateng ka?" tanya Farel.
"Hm."
"Lo kemana aja baru dateng jam segini?" tanya Gian tanpa melepas handphonenya.
"Kesiangan," Raka berusaha menyembunyikan bahwa sebenarnya dia semalam dari club dan baru pulang tadi pagi kerumahnya.
"Mau Naya antar buat minta izin sama Mr.Suko?" tawar Naya. Ya, Raka bolos di pelajaran Mr.Suko dan Raka pasti akan mendapat hukuman jika dia tidak memberi keterangan apapun pada Mr.Suko.
"Gak."
"Nanti Raka bisa di__"
"Gue udah kebal sama hukuman," Raka memotong ucapan Naya dengan datar.
Bel masuk pun berbunyi. Dan mereka yang ada di kantin berbondong-bondong masuk ke kelas. Kecuali Raka.
"Yuk masuk, udah bel tuh," ucap Farel sambil beranjak juga menyeruput lemon tea nya.
"Duluan aja," ucap Raka. Farel dan Gian pun pergi meninggalkan kantin.
"Raka__"
"Lo gak denger? Gue bilang duluan aja!" ketus Raka pada Naya yang masih duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion's [COMPLETED]
Teen FictionDia seperti Dandelion... Terlihat rapuh namun tak rampuh Terlihat sederhana namun istimewa. Jangan menghampirinya! Karena dia akan terbang ketika mendengar derap langkah yang kencang juga sedikit siulan angin. Cukup kagumi dari kejauhan! Itulah cara...