Ada kehadiran setelah kepergian dan itu bukan kebetulan, melainkan rencana Tuhan
-Raka Azkan A
Corneo cafe, Bandung
"Goob by Jakarta Welcome to Bandung," teriak Gian menggelegar di penjuru cafe hingga membuat semua tatapan tertuju padanya. Tak hanya kepada Gian. Raka dan Farel pun terkena imbasnya.
Raka menutup wajahnya dengan sebelah tangannya agar pengunjung cafe tidak melihat wajahnya. Otak Gian memang sudah geser!
"Nyesel gue ajak lo!" ucap Farel sambil menancapkan garpu ke makanannya.
"Kita itu harus have fun. Biar awet muda baby face kayak gue," ucap Gian dengan sumringah.
"Kelewatan have fun jadi kayak orgil. Yang ada lo mah baby buluk," canda Farel.
Raka tidak gabung dalam percakapan antara Gian dan Farel.
Matanya menatap lurus ke kaca cafe yang samar karena embun dari hujan yang sekarang berubah menjadi gerimis.
Dilihatnya seorang gadis sedang berteduh di atap cafe ini. Dia memakai celana jeans dengan kaos putih, sepatu sneakers. Ditambah topi hitam dan earphone yang terpasang di telinganya. Terlihat tomboy.
Gadis itu...
Raka seperti tidak asing melihatnya.
Raka ingin melihatnya lebih jelas, namun embun di kaca itu tidak membiarkannya sampai Gadis itu hilang entah kemana.
Kini ingatannya berputar pada satu tahun lalu. Dimana dia melihat Naya untuk yang pertama kalinya.
"Bandung tempat yang romantis ya," ucap Raka tiba-tiba.
"Sejak kapan lo berubah pendapat? Gue masih inget tahun lalu waktu kita kesini lo bilang Bandung tempat yang romantis itu cuma bullshit," Farel mengingat perkataan Raka satu tahun lalu.
"Sejak gue kenal Naya," ucap Raka sambil tersenyum. Menyebut namanya seakan melihatnya dengan jelas.
"Jangan sedih bro. Gian selalu menemani babang Laka kok," ucap Gian dengan ekspresi lebay nya sambil menepuk pundak Raka.
"Love you much much Gian," Baru kali ini Raka menimpali candaan Gian.
"Sekarang cuma gue yang normal disini," ucap Farel. Setelah itu ketiganya tertawa.
Raka merasa beruntung memiliki sahabat gila yang selalu ada untuknya.
***
Ini adalah hari pertama Raka mengikuti mos. Ya, sekarang Raka sudah lulus dan mendapat nilai tertinggi diantara semua kelas.
Tapi entah kenapa dia memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang ada di Bandung. Dan akhirnya Raka masuk di salah satu universitas negri Bandung dengan jurusan kedokteran.Gian dan Farel pun memilih untuk mengikuti Raka. Hanya saja mereka di universitas swasta yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan universitas yang Raka tempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion's [COMPLETED]
Teen FictionDia seperti Dandelion... Terlihat rapuh namun tak rampuh Terlihat sederhana namun istimewa. Jangan menghampirinya! Karena dia akan terbang ketika mendengar derap langkah yang kencang juga sedikit siulan angin. Cukup kagumi dari kejauhan! Itulah cara...