#49

1.2K 90 20
                                    

Korek korek typo.
Ntah lah mungkin part ini akan ada air mata...
(Mungkin)

------------------------
_______________________________

Ais masih kritis , padahal sudah 6 jam lewat ia memejam kan mata. Hal itu membuat lelaki yg berada di samping brankar ais panik tak terhindari. Ia mengambil ponsel nya di dalam saku celana levis nya. Baru saja ia akan menelpon abu tapi ternyata abu sudah datang duluan bersama suster dliya.

"Assalamualaykum."

"Wa'alaykumsalam."

"Dia blm sadar?." tanya abu heran

Lelaki itu hanya mampu menggelengkan kepala nya.

Abu kembali mengecek keadaan ais. Ia menepuk-nepuk pipi ais , berharap kalau ais hanya tertidur. Namun hasil nya nihil , ais masih selemas sebelum nya.

"Ais! Kau dengar saya? Ais!!." ucap nya.

Keadaan mulai ricuh. Dliya memerintahkan lelaki itu untuk keluar dan menunggu nya di luar.

Abu melihat ke arah alat deteksi detak jantung. Detak jantung ais melemah.

"Tidak!! Tidak!!." pekik abu

"Ais!! Kau dengar kakak kan?."

"Ada apa dok?." taya deli

"Dia koma."

Sementara di luar ruangan ais , lelaki tadi masih setia mendoakan ais dan berharap ais tidak apa-apa.

"Assalamualaykum nak. "

Wa'alaykumsalam bi." jawab nya sambil menyalami kedua orang tua ais yg baru saja datang.

"Knp kmu di luar? Apa ais sudah sadar?."

"Blm. Ais masih di periksa oleh dokter abu."

.
.
.

.
.
.

Cahya dan ayn sudah sampai di stasiun palmerah jakarta selatan. Ia langsung memesan grab car , tak ketinggalan seorang ikhwan yg masih bersama nya. Setelah cahya menceritakan semua nya ia memutuskan untuk ikut ke jakarta.

Flasback on

Saat itu cahya berniat untuk menelpon ais dan menanyakan bagaiman kabar nya. Telpon dari cahya sudah di hubungkan dengan ais. Abu datang dan mengajak ais berbicara sebentar mengenai operasi itu. Ais mengiyakan nya namun ia melupakan 1 hal. Ponsel nya yg masih terhubung via telpon dgn cahya. Ais meletakan ponsel nya di tengah² antara dia dan abu.

"Ais , operasi kita di mulai nanti."

"Hmm baiklah."

3 Cahaya Hati 4 Penyejuk HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang