Korek korek typo ya guys
Afwan baru bisa up
Afwan juga kalau gk seru :(--------------------------------------------------
______________________________________Beberapa hari ini ais sering sekali bolak balik ke ruangan pasien yg berjarak 2 ruangan dengan nya. Di sana ruangan teman baru ais.
Ais dan abu kini tengah berjalan di lorong rumah sakit. Mereka hendak menuju ke ruangan abu. Sepanjang perjalanan tidak ada yg membuka suara , hingga mereka sama² masuk ke dalam ruangan abu yg sengaja pintu nya di buka lebar²
Abu menatap ais dengan pandangan kesal dan geram. Namun yg di tatap malah menunjukan tampang watados nya.
"Kamu lagi sakit , is! Ngapain coba keluar kamar segala nemuin saya. Udah gitu main ngintip ruangan orang lagi! Kamu tuh bodoh banget sih! Ngerepotin saya tau gk?!!" kesal abu yg malah di balas gelengan kepala oleh ais
Fiks! Ais belom pernah di tampol dokter genteng kayak nya.
"Belom aja gue lempar ke kebon binatang. Biar terdaftar jadi satwa unik dan langka. Kalau bisa jadi satwa liar!!." monolog abu
"Maaf kalau aku ngerepotin. Tapi kk gk perlu khawatir. Sebentar lagi aku pasti sembuh. Kan kakak yg bilang." ujar ais
"Tapi kan ka--."
"Kak? Apa akhwat tadi..." tanya ais menggantung
"Iya. Dia habis kecelakaan."
Ais terlihat berfikir sejenak. "Kalau orang yg punya penyakit kayak ais gini bisa gk donor organ tubuh? Misalnya ais mau donor ginjal trus gk bisa karna penyakit ais."
"Kamu mau donor in dia?." tanya abu me yakin kan dan ais mengangguk.
Kini ia kembali menyaksikan kebaikan seorang aisyah. Awalnya dia sempet gk percaya dengan semua pengorbsnan ais. Tapi setelah beberapa hari lalu ia dapat kabar dari dokter adnan bahwa ada pasien yg di rujuk dari rumah sakit di jawa karna butuh penanganan yg lebih lanjut. Saat abu tau nama nya aisyah nur assyifa , dia langsung berlari menuju ke ruangan ais. Dan sekarang , lagi-lagi ia akan melihat nya.
"Ngga , kalau proses nya di percepat. Memang nya Kamu beneran mau donor?" dan ais mengangguk.
"Bagaimana dengan orang tua kamu? Apa mereka akan setuju?."
"Ais akan usahakan itu. Dan mungkin ini saat yg tepat untuk ais jujur ke mereka. Tapi ais masih gk mau jujur kak."
Abu membuang nafas nya gusar. "Semua ada di tangan kmu."
"Oiya , seandainya orang tua ais setuju. Ais minta tolong kk ya. Tolong jgn kasih tau mas ridho mengenai ais yg mau nge donor. Dia baru mondok. Ais gk mau dai kepikiran. Ais tau resiko ini bagi kakak cukup besar katna bisa aja mas risho jdi benci sm kk. Tapi ais mohon ya kk..." lirih ais
Abu tak bergeming. Ia sibuk berkutat dengan pikiran nya. Sedangkan ais. Dia sudah sangat berharap abu mengangguk. Selang beberapa menit akhirnya abu mengangguk.
"Syukran kk. Oiya kak , kok abah fikri udah gk pernah keliatan ya?"
"Ngapain nanya ke saya?!!." abu mulai kembali ke sifat nya yg tadi.
"Kan kalian sama-sama dokter , terus kakak pernah bilang kalau kakak cukup deket dgn abah. So , aku nanya nya ke kakak. Ya kali aku mesti nanya ke security komplek tempat tinggal nya. Selagi ada yg dekat kenapa nyari yg jauh?."
Abu memutar bola mata nya jengah.sumpah! Ais kerasukan dedemit yg suka ngoceh. Abu berusaha mengabaikan ais. Tapi semakin di abaikan , ais justru semakin mengoceh dan melontarkan pertanyaan pada abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cahaya Hati 4 Penyejuk Hati
Narrativa generaleKetika kita mengikhlaskan cinta kita kepada seseorang sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah. Yakinlah Allah akan membalas nya dengan yg lebih baik. Hidup itu memang perlu perjuangan , perlu pengorbanan. Jdi jgn menyerah , dan jgn mengeluh. Kita...