Assalamu'alaykum
Kek biasa gaes cek typo
-------------------------------------
_______________________________________Ais masih meneteskan air mata nya untuk ke sekian kali nya. Ia tak habis pikir , bagaimana bisa nisa membenci nya hanya karna cinta? Persahabatan yg sudah mereka jalin lebih dari 1 tahun hancur begitu saja. Dan semua ini di sebab kan oleh diri nya sendiri. Andai saja Adul tdk mencintai nya , nisa tdk akan seperti ini. Persahabatan mereka gk akan seperti ini!
"Ica...." panggil adul
"Harus nya tdi mas icat gausah ngomong gtu ke nisa!." kesal ais
"Dia sahabat ku! Di mata ku dia lebih penting dari pada kamu! D-dia... Hiks.... Dia cuma butuh kasih sayang.... Hiks... " tangis ais kembali pecah
Adul hanya diam tak berkutik. Ia juga masih bingung. Kenapa ia se tega ini sama nisa.
'Kau! Manusia bodoh! Percuma menyandang gelar santri kalau kau masih menyakiti akhwat! Bukan satu dul! Dua! Langsung dua!!.' batin Adul menyesal
Sementara laki2 asing itu sedari tadi hanya menonton. Ia bingung harus ngapain? Sementara ia tidak tau apa-apa mengenai kehidupan ais.
Brughh!!
"Ais!!." pekik semua orng yg ada di sana saat tiba-tiba ais kejang².
Adul langsung memencet tombok darurat yg ada di samping brankar ais.
Tak lama kemudian dokter abu datang sambil tergesa2.
"Assalamu'alaykum!." ucap abu dengan nada yg sedikit bergetar
"Wa'alaykumsalam warrahmatullah."
"Dok ais kenapa? Kenapa bisa kayak gtu?"
Abu tdk menghiraukan pertanyaan ayn. Abu langsung berjalan ke arah ais dan adul.
Setelah ais sudah di periksa dan sudah tidak kejang² lagi. Abu langsung menatap adul tajam.
Plakk!!
Tanpa di komando abu langsung menampar adul.
"Itu untuk kamu yg udh bikin ais nangis."
Plaakk!!
"Itu untuk kamu yg udah bikin nisa nangis!."
Plakk!
"Itu untuk kamu yg udah membuat ais drop lagi"
"Dokter abu!!" panggil ayn.
Namun lagi-lagi abu tdk memperdulikan ayn
Plaakk!!
Kali ini tamparan abu benar² kuat. Tamparan terakhir yg akan sangat membekas sakit nya
"Abu!!" bentak ayn
"Dan itu untuk kamu yg udah membentak seorang wanita." ujar nya penuh penekanan.
Adul hanya diam. Dia tau dia salah. Oleh sebab itu dia hanya diam , berusaha meredam emosi nya yg memuncak dan rasa sakit yg menjalar di pipi kiri nya.
Adul mendengak kan wajah nya ke atas , berharap mata nya tidak kembali turun. Namun usaha nya gagal. Ia kembali menangis. Dia berjalan ke arah luar ruangan ais. Dia berjaln ke arah rooftop rumah sakit. Di sanalah ia melampiaskan semua emosi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cahaya Hati 4 Penyejuk Hati
Fiksi UmumKetika kita mengikhlaskan cinta kita kepada seseorang sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah. Yakinlah Allah akan membalas nya dengan yg lebih baik. Hidup itu memang perlu perjuangan , perlu pengorbanan. Jdi jgn menyerah , dan jgn mengeluh. Kita...