|One| New Friend

3.7K 270 16
                                    

Musim semi, 2016

"Halo? Apa, Mah?"

"Yaampun Daniel, kok suara kamu kayak gitu nak? Kamu sakit?"

"Enggak kok Mah, Daniel baru bangun tidur"

"Kamu kebiasaan ih bangun siang, mentang-mentang ini hari Sabtu"

"Hehe, Daniel kurang tidur Mah"

"Yaudah deh. Kamu pernah bilang kamu mau punya teman serumah kan?"

"Iya mah"

"Bagus deh, sebentar lagi temanmu datang. Lebih baik kamu bersiap-siap ya"

"Iya, Makasih mah"

"Sama-sama Daniel. Mamah tutup dulu ya telponnya. Nanti kalau ada apa-apa kabarin mamah ya, Sayang"

"Iya Mah, Daniel sayang Mamah"

Daniel bangkit dari posisinya yang tadinya berbaring di atas ranjang menjadi duduk. Ia mengacak surainya sendiri sebentar lalu mengusap wajahnya kasar. Ia memakai pakaiannya lalu beranjak pergi ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan wajahnya dan menggosok gigi.

Ya, seorang Kang Daniel tinggal sedirian di rumah yang dibeli oleh kedua orang tuanya. Ia beralasan ingin hidup mandiri di usianya yang sudah menginjak 17 tahun ini, dan kedua orang tuanya setuju dengan apa yang Daniel inginkan. Kurang baik apa kedua orang tua Daniel dengan anak semata wayangnya?

Walaupun kelihatannya kehidupan Daniel malah semakin berantakan. Sampah-sampah snack dan Jelly berserakan dimana-mana, pakaian kotor pun berceceran. Ditambah lagi Daniel hanya membersihkannya jika sedang mau saja.

Seusai melakukan kegiatannya, Daniel beralih untuk sedikit merapihkan rumahnya. Meski pemalas, Daniel pun masih memiliki tata krama dan etika. Ia akan merapihkan seluruh rumah ketika akan kedatangan tamu. Ingat! Hanya ketika akan kedatangan tamu. Jika tidak, ya tidak.

Dimulai dari mengambil pakaian-pakaian kotor dan menyimpannya di keranjang cucian, membersihkan sampah tisu dan Snack, lalu merapihkan barang-barang yang berantakan kembali ke tempatnya. Walaupun sebenarnya tidak cukup rapih.

Ting~ Tong~~

Daniel menghentikan kegiatan bersih-bersihnya begitu mendengar suara bel dari arah ruang tamu. Ia berlari kecil kemudian membuka pintunya.

"Selamat siang. Ada yang bisa kubantu?" Tanya Daniel sopan, ia sedikit memperhatikan lelaki yang berdiri di hadapannya kini. Lelaki itu tampak membawa banyak barang bawaan yang tersimpan didalam 2 koper dan tas ransel yang ia bawa.

"Selamat Siang, benarkah kau Kang Daniel?" Tanya lelaki itu sopan.

Daniel mengangguk pelan, "Iya, ada apa?"

Lelaki tadi tersenyum senang lalu membungkuk 90 derajat, "Aku teman barumu yang akan tinggal disini," ucapnya.

Daniel mengangguk mengerti, ia sedikit menyingkir dari pintu dan mempersilahkan lelaki tadi masuk. Ia pergi ke dapur untuk membawakan camilan dan minuman untuk tamunya.

Sedangkan lelaki yang mengaku sebagai teman baru Daniel kini duduk di sofa, matanya sibuk menelusuri seisi rumah sambil ber-Wow ria.  "Besar sekali, benarkah dia tinggal sendirian disini??" Ucapnya dalam hati.

Ia langsung bangkit dari duduknya ketika melihat Daniel, "Perkenalkan, namaku Ong Seongwoo. Aku teman serumahmu sekarang" ucapnya sembari menyunggingkan senyum manisnya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Daniel mengerutkan keningnya, "Hong Seungwoon?" Tanyanya. Sedangkan lelaki tadiㅡSeongwoo, menggeleng kuat dan terlihat kesal.

"Namaku Ong Seongwoo, bukan Hong Seungwoon" Sahut Seongwoo cepat.

Daniel cepat-cepat mengangguk, "O-oh maafkan aku, aku jarang bertemu dengan orang yang bernama sepertimu"

Seongwoo mengibas-kibaskan tangannya dan tersenyum, "Santai,  sudah biasa.

"Ngomong-ngomong, Namaku Kang Daniel," jawab Daniel sekenannya, lalu pergi untuk membuang sampah-sampah yang tadi telah dikumpulkannya. Tanpa berniat membalas uluran tangan Seongwoo.

Seongwoo menatap tangannya yang malang, tak apa karena ia sudah sedikit terbiasa. Ia lebih memilih menghampiri Daniel kemudian ikut membersihkan rumahnya, "Sini, biar aku bantu"

Daniel mendekap kardus berisi sampah-sampah, membuat Seongwoo mengerutkan kening kebingungan, "T-tidak usah, kau istirahat saja" ucap Daniel lalu menjauh dari Seongwoo yang masih terdiam.

Seongwoo mengangguk lalu tersenyum canggung, ia kemudian duduk di sofa dan menyibukkan dirinya dengan ponsel pintar di genggamannya.

Sedangkan Daniel menatap aneh ke arah Seongwoo yang kini tengah tertawa sendiri seperti orang gila sambil melihat ke arah ponselnya. Sebenarnya, ia juga sering seperti itu. Namun aneh saja, melihat orang yang tertawa sendiri. Apalagi itu adalah teman serumahnya

"Kenapa??" Tanya Seongwoo yang sepertinya sadar bahwa Daniel memperhatikannya sejak tadi.

Daniel menggeleng lalu memalingkan wajahnya, "E-enggak" ucapnya canggung.

Seongwoo mengangguk pelan, kemudian merogoh tas ranselnya yang membuat atensi Daniel teralihkan padanya lagi. Ia mengeluarkan beberapa bungkus permen Jelly dan 2 buku komik yang tadi dibelinya.

"Daniel!," Panggil Seongwoo, "Ini aku membawa sesuatu untukmu, anggap saja sebagai ucapan terimakasihku karena sudah mengizinkanku untuk tinggal disini" jelasnya sembari memberikan barang yang ia bawa.

Daniel menatap Seongwoo dengan mata berbinar, tetapi wajahnya tetap saja terlihat dingin. "Terimakasih banyak, maaf aku jadi merepotkanmu" ucapnya lantas mengambil barang yang diberikan Seongwoo.

Seongwoo tersenyum lalu kembali duduk dan mengotak-atik ponselnya, "Gak ada senyumnya sama sekali, dingin banget" gumamnya pelan.

Stand By■▪

Seongwoo baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian. Ia kemudian berjalan mendekati Daniel yang sedang asyik bermain Ponsel sembari tak hentinya memakan permen Jelly pemberian darinya.

"Daniel, aku tidur dimana?" Tanya Seongwoo, Daniel terdiam sebentar kemudian menepuk keningnya sendiri.

"Aku lupa membereskan kamar tamu untukmu, bagaimana ini? Maafkan aku" Ucapnya frustasi.

"Aku tidak bisa tertidur di lantai, atau di sofa. Tapi kalau kamu yang tidur di sofa atau di lantai, aku merasa gak enak juga" jelas Seongwoo panjang lebar.

"Tapi kulihat kasurmu cukup untuk kita berdua," lanjut Seongwoo yakin, Daniel memiringkan kepalanya sedikit.

"Kau yakin? Bahuku lebar" ucap Daniel sambil sedikit menaik-turunkan bahunya.

Seongwoo tersenyum lalu menggeleng, "Tidak apa-apa" ucapnya.

Seongwoo ikut berbaring di samping Daniel yang masih sibuk dengan kegiatannya tadi, "Kau tidak tidur? Ini sudah malam"

Daniel berdeham pelan, "Aku masih belum mengantuk, kau tidur duluan saja" ucapnya tanpa mengalihkan tatapannya dari layar ponselnya.

Seongwoo mengangguk pelan lalu berbaring membelakangi Daniel, ia memejamkan matanya berharap segera masuk ke alam mimpi.

~TBC~

*edit; aku memutuskan untuk mengganti judul fanfic ini dan beberapa isinya AKU TAU INI TELAT MAAPIN YA

[1] Stand By Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang