|Thirty Five| Accident

596 96 44
                                    

Ku rekomendasiin kalian baca chapter ini dengan iringan lagu ballad, hehe...
.

.
.

Daniel berjalan santai menelusuri jalanan kota Busan yang terlihat sibuk siang hari ini. Tangannya ia sembunyikan dibalik kantong hoodie hitam yang ia kenakan, earphone yang mengalunkan musik kesukaannya menyumpal telinganya.

Selepas mengantarkan Ibunya ke stasiun, Daniel pergi berjalan-jalan guna menghilangkan stressnya. Entah kemana, Daniel tidak tahu, yang pasti ia belum mau kembali ke apartemennya yang monoton dan membosankan. Apalagi melihat tumpukan-tumpukan kertas berisi tugas, membuat Daniel muak.

Ekor matanya menangkap sebuah keramaian. Ternyata itu adalah Bupyeong Kkangtong, yang biasa dikunjungi oleh para pecinta makanan. Daripada terus berjalan tanpa arah, Daniel akhirnya pergi kesana. Mungkin makan beberapa street food bukanlah opsi yang buruk.

▪■Stand By■▪

Suasana kota Busan siang hari ini sangatlah sibuk. Matahari bersinar dengan terik, namun tak cukup untuk mengurungkan niat masyarakat untuk tetap melaksanakan aktifitasnya masing-masing. Begitupun dengan Seongwoo dan Eunwoo. Sepasang kakak beradik itu saling berpegangan tangan, berjalan menembus kerumunan orang di salah satu tempat street food yang terkenal di Busan.

Sesuai dengan permintaan Eunwoo, Seongwoo pun mengajak adiknya untuk singgah sementara di Busan. Adiknya itu memang belum sempat pergi ke Busan. Maka dari itu, Seongwoo berinisiatif mengajak adiknya kembali ke kota dimana ia tinggal kini. Ia berniat mengajak Eunwoo berjalan-jalan di Bupyeong Kkangtong, tempat yang dianggap sebagai surga dengan sederetan pilihan Street Food. Seongwoo tahu, adiknya itu suka makan. Maka dari itu, ia membawa adiknya kesini.

Seongwoo memperhatikan Eunwoo yang memakan Tteokbokkinya dengan lahap, "Kamu mau beli apa lagi?"

Eunwoo mengunyah makanannya cepat-cepat, "Hotteok!"

Seongwoo tersenyum, "Ayo beli," ajaknya.

Keduanya kembali berjalan mencari-cari stand hotteok. Eunwoo menggenggam tangan kakaknya kuat-kuat, sementara sebelah tangannya menenteng beberapa plasik berisi makanan. Tteokbokki, Jukkumi bokkeum, Kimbap, Bulgogi, Bungeoppang, dan Twigim. Entah apakah ia bisa menghabiskan semuanya sendirian.

Seusai membeli Hotteok, mereka memutuskan untuk pulang karena Eunwoo yang mengeluh sudah lelah. Langit yang semula cerah berubah menjadi sedikit gelap, awan mendung menutupi matahari yang sebelumnya bersinar terang. Disusul dengan hujan rintik-rintik yang mulai turun, membuat beberapa orang memilih untuk berteduh. Begitupun dengan Seongwoo dan Eunwoo, mereka berteduh di Halte Bus bersama orang-orang lainnya.

"Bang," Eunwoo menoel-noel tangan Seongwoo, "Ke rumah bang Minhyunnya kapan?"

"Terserah kamu, mau kapan aja. Deket kok dari rumah Abang," jawab Seongwoo.

Seongwoo kembali mengalihkan atensinya ke ponsel di genggamannya. Jarinya bergerak mengetik sesuatu. Dia lagi fokus Chattan sama Park Jimin. Oknum fudanshi yang menjadi tersangka utama atas pencemaran otak polos Eunwoo.

Park Jimin gila

Bang Seongwoo wajib nonton 'Theory Of Love', seru banget parah

Kenapa Abang harus nonton?

Bang Seongwoo gak mau? Yaudah nonton 'Dark Blue and Moonlight' aja, ada itunya lhoo🌚🌚

[1] Stand By Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang