|Fifteen| The Way You Lie

695 119 7
                                    

Daniel memasangkan seat-belt Seongwoo yang duduk di kursi penumpang tepat di sampingnya. Pemuda itu terduduk dengan lemas karena terlalu banyak minum minuman beralkohol. Daniel benar-benar menuruti candaan teman-temannya tadi, agar tidak minum terlalu banyak. Malah sekarang Seongwoo yang mabuk. Menyebabkan Daniel harus memapah pria itu sampai ke mobil. Tapi tidak apa-apa, selagi itu Seongwoo, Daniel sama sekali tidak keberatan.

Seongwoo terus-menerus meneguk sebotol minuman beralkohol di tangannya walaupun wajahnya sudah terlihat kacau dan memerah. Melihat hal itu, Daniel langsung mengambil alih botol minuman dari tangan Seongwoo dan menjauhkannya dari jangkauan pemuda itu.

"Hnggg.. Jangan diambil.." racau Seongwoo sambil berusaha menggapai botol minumannya.

"Gak boleh, tidur aja sono." Suruh Daniel. Seongwoo memberengut kesal.

Sepanjang jalan, Seongwoo terkadang meracau tidak jelas. Membuat telinga Daniel penging mendengarnya. Beruntung pada akhirnya pria itu diam. Entah kehilangan kesadarannya atau tertidur.

Sesampainya di rumah, Daniel memapah Seongwoo masuk. Lagi, pemuda itu meracau tidak jelas. Membuat Daniel sedikit kewalahan membawa pria itu masuk ke kamarnya.

"Hngg.. mau kemana??.."

Untuk kesekian kalinya, Daniel menghela nafas, "Ke kamar lu." Jawabnya singkat.

"Kamar gua disini.." Seongwoo memberontak berusaha melepaskan diri.

Ngaco, padahal mereka baru sampai di ruang tengah.

"Palamu, buruan ish lo tuh berat tau!" Protes Daniel sambil menjitak kepala Seongwoo gemas.

"Gak mauu..!"

"Bacot!" Daniel akhirnya memutuskan untuk menggendong Seongwoo di bahunya, meskipun pria itu terus memberontak dan membuatnya kewalahan.

"Hngg.. Eunbi cantik.. gua suka Eunbi.. haha" racau Seongwoo tidak jelas.

"Eunbi pacar gua.. hhh.. Eunbi.."

Seongwoo tiba-tiba mengecup pipi Daniel beberapa kali, "Eunbi.."

Pergerakan Daniel terhenti, pria yang tengah digendongnya sudah tidak lagi memberontak. Hati Daniel terasa sedikit sakit mendengar perkataan Seongwoo, meskipun ia tahu Seongwoo sedang mabuk dan bisa saja mengatakan apapun.

Daniel menggelengkan kepalanya untuk mengusir pemikiran anehnya dan kembali berjalan menuju kamqr Seongwoo. Sesampainya di kamar, Daneil melempar tubuh Seongwoo ke arah kasurnya, tangannya terasa sakit menahan beban Seongwoo.

"Ini bukan kamar gua... hngg.. ini kamar Daniel.."

Sumpah, untung Daniel tahu Seongwoo sedang mabuk.

"Ndasmu. Buruan tidur!" Suruh Daniel.

Ia pun membetulkan posisi tubuh Seongwoo, meletakkan kepalanya di atas bantal yang empuk, dan tak lupa menyelimuti tubuhnya dengan selimut yang hangat.

Daniel menghela nafasnya, "Tidur ya, jangan aneh-aneh."

Seongwoo menggerakkan kepalanya gelisah dan membuka matanya, melihat Daniel membalikkan tubuhnya hendak keluar dari kamarnya.

"Daniel hyung..." panggil Seongwoo.

Bahu lebar Daniel menegang, kemudian pria itu berbalik menatap temannya yang sedang mabuk.

"Tidur disini..." Seongwoo menepuk-nepuk kasurnya.

"Dih, tidur sendiri lah. Kayak anak kecil," tolak Daniel mentah-mentah.

"Hnggh.. Daniel hyung.."

Daniel lagi-lagi menghela nafas berat, akhirnya dia pun duduk di bibir ranjang Seongwoo sembari mengusap kepala Seongwoo pelan.

[1] Stand By Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang