|Fourteen| 'Confess' secara tidak langsung

722 127 6
                                    

Seongwoo sibuk menghitung beberapa buah keju yang telah ditusuk di stik, lalu menuliskan jumlahnya di selembar kertas. Dia terus melakukan hal yang sama terhadap bahan-bahan yang lain. Seongwoo diberi tugas untuk menghitung, karena keahliannya di pelajaran Matematika.

Sedangkan Samuel dan Daniel tengah menyiapkan booth mereka, dibantu Jaehwan yang memberi sedikit hiasan. Sementara Seonho kerap kali memeriksa adonannya yang tadi pagi ia buat, khawatir rasanya tidak enak atau ada bahan-bahan yang kurang.

"Bazaar akan dimulai sebentar lagi, pada jam 8. Para peserta diharap mempersiapkan boothnya masing-masing." Ucap panitia lewat pengeras suara.

"Good luck ya, adek-adek sekalian." Ujar Yohan yang daritadi sibuk sendiri dengan kameranya.

Jonghyun datang menghampiri mereka sambil membawa sebuah kardus berisi perlengkapan yang mereka butuhkan. "Makasih kak Yohan. Kak Yohan ikhlas kan jadi fotografernya?"

"Wih ikhlas dong, gua kan baik." Jawab Yohan bangga sambil menepuk-nepuk dadanya.

Samuel menggelengkan kepalanya heran melihat kelakuan kakaknya, "Sekarang jam berapa?"

"Jam 07.50" jawab Daniel setelah melirik jam tangan digitalnya.

Seonho mengusap tangannya gusar, "Gua takut salah bikin." Ujarnya.

Jaehwan berjalan mendekat, "Santai. Kan ada gua, ntar gua yang promosiin pake toa." Ucapnya bangga.

"Gobloknya."

"Kayak pipa ruc*ka."

"Mengalir sampai jauh."

Seongwoo dan Seonho tertawa terbahak-bahak melihat komuk Jaehwan yang mesem-mesem minta ditampol. Bahkan kedua pemuda itu hampir tidak bisa berdiri saking recehnya.

"Udah ah, 5 menit lagi bazaarnya mulai nih. Jangan ngereceh mulu, capek gua ketawanya."

▪■Stand By■▪

"Woo.." panggil Daniel.

Seongwoo yang sedang memakai seat belt pun menengok mendengar namanya dipanggil.

"Kita bakal menang gak ya??" Tanya Daniel tak yakin.

"Gua yakin kita pasti bakal menang kok. Tuh, liat aja baju lo, penuh sama coretan pesan bucin nan menggelykan." Jawab Seongwoo sambil menunjuk ke baju Daniel.

"Untung lo bawa baju, ganti dulu tuh." Suruh Seongwoo lalu melemparkan sebuah kemeja ke arah Daniel.

Daniel menatap kemeja di tangannya, "Ganti.. disini??"

Seongwoo mengangguk, "Mau dimana lagi emang??"

Daniel kembali menatap kemeja birunya. Padahal mereka berdua sama-sama lelaki, tapi.. kok rasanya Daniel sedikit malu?

"Buruan elah." Protes Seongwoo.

"Lagian juga kita sama-sama laki-laki, kan??" Tambahnya.

Sial, tidak ada jalan lain. Daniel harus mengganti pakaiannya di mobil ini, tepat di sebelah orang yang dia sukai; Ong Seongwoo. Tidak memungkinkan Daniel mengganti pakaiannya di tempat lain, karena di sekitar mereka hanya ada beberapa toko dan rumah warga. Dan tidak mungkin juga Daniel meminta Seongwoo keluar dari mobil selagi ia mengganti baju, karena biasanya juga Daniel sering keliaran di rumah cuman pake celana pendek. Bisa-bisa Daniel dibilang aneh.

[1] Stand By Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang