[Special Chapter#2] I Love You Too

723 72 28
                                    

Daniel mengeratkan pelukannya, sementara Seongwoo dengan manjanya menyenderkan kepalanya di dada bidang Daniel.

"Kamu bosen gak nonton ini?" Tanya Seongwoo, ia menunjuk televisi di hadapan mereka yang tengah menayangkan acara masak dengan remot di tangannya.

Daniel menggeleng, "Nggak kok"

"Kamu sih! Jadinya temen-temen yang lain ngeledekin kita terus. Malu tau" omel Seongwoo kesal. Iya, semuanya udah tau tentang kejadian tadi dimana posisi dia sama Daniel itu terlihat 'Ambigu' dan sialnya Samuel melihatnya. Alhasil, mereka langsung mengejek Daniel dan Seongwoo.

Daniel terkekeh, "Kamu mau beneran?"

"A-apaan sih?!" Seongwoo menempeleng Daniel asal kemudian ia menunduk, wajahnya pasti sudah memerah sekarang.

Tiba-tiba, Daniel meringis heboh sambil menutupi kedua matanya, membuat Seongwoo terkejut sekaligus panik melihat Daniel yang kesakitan. Padahal, tadi kan dia pelan mukulnya.

"Seongwoo! There's something wrong with my eyes!" Rengek Daniel.

"What Happened??" Tanya Seongwoo dengan panik, berusaha melepas tangan Daniel yang menutupi matanya.

Daniel membuka matanya, "I can't take my eyes off of you,"

Seongwoo sempat terdiam sejenak dengan wajah cengonya, sebelum ia melayangkan beberapa pukulan ke arah Daniel.

"Shut the fuck up!!" Kesal Seongwoo. Sementara itu, Daniel tertawa lepas melihat reaksi Seongwoo yang menurutnya menggemaskan.

"I wish you'll be freakin' blind" hujat Seongwoo.

"I'm blind for your love~~"

Seongwoo menatap Daniel tajam, "Tau ah, aku ngambek sama kamu"

Seongwoo melipat kedua tangannya di depan dada lalu berpindah ke sofa yang lain. Ia menggembungkan pipinya dan memalingkan pandangannya dari Daniel.

Daniel terkekeh pelan kemudian duduk tepat di samping Seongwoo. Tak disangka, Seongwoo malah melingkarkan tangannya di pinggang Daniel dan kembali menyender di dada bidang pria bermarga Kang itu dengan manja.

"Jangan pegang-pegang! Aku lagi marah sama kamu!" Sentak Seongwoo begitu Daniel akan mendaratkan tangannya memeluk Seongwoo.

"Katanya lagi marah, tapi kok peluk-peluk?" Goda Daniel.

"Kamu gak mau aku peluk? Oooohhh.. cukup tau"

"Eh-eh! Nggak gitu dong"

Daniel semakin mendekatkan dirinya ke Seongwoo dan merengkuh tubuh Seongwoo erat. Ia mengecup pucuk kepala Seongwoo beberapa kali, dan Seongwoo sama sekali tidak protes. Keduanya saling berpelukan sambil menonton sebuah pertandingan olahraga yang disiarkan di televisi.

"Kamu udah makan belum?" Tanya Seongwoo tiba-tiba.

Daniel menggeleng, "Loh, kenapa??" Tanya Seongwoo lagi, sekarang intonasinya lebih tinggi.

Dengan iseng, Daniel mendekatkan wajahnya ke telinga Seongwoo. Ia tersenyum.

"I want you to be my dinner tonight.." bisiknya dengan suara berat. Ia terkekeh pelan melihat rona merah yang perlahan merambat menghiasi pipi Seongwoo.

"Apaan sih,"

Daniel tersenyum miring. Ia membaringkan Seongwoo di bawahnya kemudian menguncinya dengan kedua tangannya, supaya pria itu tak bisa lari di bawah kungkungannya. Ia menarik dagu Seongwoo, bertujuan supaya Seongwoo mengadah menatapnya secara langsung. Sementara Seongwoo, demi tuhan, ia menggila karena tangan Daniel mulai menyusup masuk dibalik kaos putih tipis yang dikenakannya dan sekaligus merinding menerima setiap sentuhan yang diberikan oleh Daniel kepadanya. Nafas berat Daniel yang menyapu permukaan kulitnya membuat ia mulai kehilangan kewarasannya.

[1] Stand By Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang