Chapter Twenty Seven🌛

3.1K 118 4
                                        

Kenapa disaat gue ngerasain yang namanya bahagia, masalah lain harus muncul?!
-Kinaya Putri-

"Lo kenapa? Dihukum? Tumben." tanya Naya.

"Tau tuh pak Somay, lama-lama emang ngeselin tuh guru." dengus Al yang teringat dengan kejadian tadi.

"Dih, emangnya kenapa?"

"Masa gue dihukum cuma gara-gara ngegas, sedangkan si Revan yang sama-sama ngegas engga. Kan ga adil! Padahal si Revan yang sering cari gara-gara sama dia!" jelas Al.

"Yeleh, yaudahlah."

"Nah lo, ngapain bisa ada disini? Kan belum bel istirahat." tanya Al balik.

"Males dikelas, sumpek, pen cari udara seger, niatnya mau jajan ke kantin, terus liat lo keliling lapangan yauda gue beliin minum." tutur Naya.

"Oohh, emangnya gada guru?"

"Gaada, gatau kemana, males ngajar mungkin." Naya mengedikkan bahunya.

"Sa ae." Al terkekeh.

Waktu itu mereka habiskan dengan berbincang-bincang dan tertawa senang. Sekarang tidak ada lagi Al yang dingin, cuek, dan ketus. Yang ada hanyalah Al yang baik, perhatian, dan selalu bersikap hangat.

Sepertinya tidak sia-sia Naya kecelakaan, awokawok.

*****

Naya berjalan menuju parkiran bersama Via, untuk pulang.

"Nay, lo pulang sama gue aja ya!" ajak Al, ketika Naya sudah sampai di parkiran.

"Gapapa Nay, sok aja kalo mau pulang bareng Al. Kalo gitu gue mau anter pulang Via." tutur Rehan.

"Oh yaudah deh." jawab Naya tersenyum, senang karena Al mengajaknya pulang bersama.

Al pun mengeluarkan motornya dari parkiran, Naya pun naik lalu Al menancap gas kemudian pergi meninggalkan sekolah.

Tanpa terasa, mereka berdua sudah sampai di depan rumah Naya.

"Hati-hati dijalan ya!" Naya tersenyum.

"Iyaa bawel!"

Kemudian Naya masuk ke dalam rumahnya, Al yang akan menancap gas tiba-tiba hp nya berbunyi.

"..."

"Iya bun, nanti Al mampir dulu." jawab Al, Hera berpesan untuk membelikannya Sate kepada Al.

Ketika Al akan berangkat meninggalkan rumah Naya, tiba-tiba Naya keluar menemui Al dengan air mata dipipinya.

"Lo kenapa?" tanya Al khawatir.

"Bawa gue pergi dari sini!" Naya sesenggukan, dengan air mata yang masih membanjiri pipinya.

"Iya tapi kenapa?"

"Cepet Al!"

Akhirnya Naya pun menaiki motor Al dan Al pun pasrah kemudian melajukan motornya.

Al menghentikan motornya di pinggir taman kota, kemudian mengajak Naya untuk duduk disalah satu bangku ditaman dan menenangkannya.

"Lo kenapa?" tanya Al yang masih heran dengan Naya yang tiba-tiba menangis.

Tanpa Al duga, Naya langsung memeluknya erat dan menangis didalam pelukannya. Al pun mengusap kepala Naya pelan.

*Kenapa author nya baper gini anjay:(

"Udah jangan nangis, sekarang cerita ada apa sama gue." ucap Al kembali.

"Papaa Al..." Naya melepas pelukannya kemudian berbicara dengan terisak.

"Papa lo kenapa?" Al tambah bingung.

"Pa...pa... Taa...di..." Naya masih sesenggukan.

"Sekarang tarik napas pelan-pelan, terus buang, tenangin hati sama pikiran lo, udah gitu cerita sama gue."

Naya melakukan apa yang disuruh oleh Al, ia menarik napas pelan, kemudian membuangnya perlahan, dan itu perlahan membuat hati dan pikirannya menjadi sedikit lebih tenang.

"Kenapa?"

"Papa gue Al." Naya menundukan wajahnya.

"Papa lo kenapa?"

Flashback On.

Naya melangkahkan kakinya ke dalam, ketika dia masuk ia melihat papanya yang sedang duduk disofa ruang tamu dengan perempuan. Apakah itu mamanya? Bukan, bukan. Itu bukan Nina, Naya tidak tau siapa perempuan itu.

"Pa..pa?" ucap Naya lemah melihat Papa nya yang sedang memeluk perempuan tersebut.

Rama yang sedang memeluk perempuan tersebut mendongakan kepalanya, dan melihat Naya yang sudah ada didepannya.

"Naya?" Seketika Rama melepaskan pelukannya.

Hancur, hati Naya hancur sekali. Papa nya yang selalu ia bangga-banggakan, papa nya yang setiap hari ia tunggu kedatangannya, dan ketika sudah datang? Ia malah menghancurkan hati Naya. Sungguh, Naya tidak menyangka Ayah nya akan setega itu memeluk wanita lain selain mamanya atau dirinya. DIDEPAN DIRINYA SENDIRI DAN DIDALAM RUMAHNYA. SEJAHAT ITU?!

Flashback Off.

Air mata Naya turun kembali, ia masih tidak menyangka dengan kejadian tadi. Tapi kenapa harus didalam rumahnya? Apakah tidak ada tempat lain? Itu bukan sosok papa yang Naya kenal, bukan. Tapi jika kenyataannya seperti itu, Naya harus bagaimana lagi? Naya tidak bisa membayangkan bagaimana jika kakak dan mama nya tau? Naya bingung harus jujur atau menutupi semuanya. Jika mamah dan kakanya tau, itu akan menyakiti perasaan mereka sama dengan menyakiti perasaan Naya. Tapi jika mereka tidak tau, apakah Naya harus menutupi keburukan papanya?

"Gue harus gimana Al?" Naya menundukan kepalanya.

Melihat kondisi Naya sekarang sungguh membuat hati Al sakit, Al juga kecewa kepada papa Naya, mengapa papa Naya tidak sama seperti ayah Al? Seketika Al kembali teringat dengan Almarhum ayahnya. Al tidak boleh menangis, ia harus menguatkan Naya!

"Lo yang sabar ya, mungkin ini cobaan buat keluarga lo." Al mengusap puncak kepala Naya.

"Apa yang harus aku bilang sama mama dan bang Rehan?"

"Itu balik ke diri lo sendiri, gue ga bisa ngambil keputusan dari diri gue sendiri. Sekarang lo berada diantara dua pilihan tapi lo harus nerima resikonya, Lo harus jujur tapi mama dan kakak lo bakal ga nyangka dan pasti itu nyakitin perasaan mereka. Lo harus bohong seakan-akan semuanya baik-baik aja tapi itu berarti lo nutupin keburukan papa lo."

"Gue bingung Al."

"Lebih baik sekarang lo ngumpulin bukti-bukti bahwa papa lo selingkuh, karna lo gabakalan bisa nuduh papa lo tanpa bukti."

Naya mengangguk pelan, "makasih banyak Al, lo selalu nenangin gue."

"Iya bawel."

"Sekarang mending ke rumah gue dulu yu? Lo diem dulu di rumah gue sampe hati lo tenang dan kebetulan dirumah juga ada bunda."

Naya hanya mengangguk mengiyakan.

"Tapi ke tukang sate dulu ya, bunda katanya mau makan sate." Al nyengir.

"Lah emang sate siang-siang gini ada?"

"Ya cari aja dulu, lagian kan sekarang udah mau sore, mungkin udah pada buka."

"Yaudah ayo."

Akhirnya Naya dan Al pun pergi meninggalkan taman kota, Naya tidak berniat untuk pulang ke rumah, ia harus menenangkan hatinya dulu, ia masih tidak habis pikir dengan kelakuan ayahnya.

*****

Hallo gais apa kabar? Udah lama, udah berminggu-minggu author ga up ya😂, kangen ga? Awokawok

Diriku meminta maaf kepada kalian semua gais karna jarang up, huhu tolong maapkan ya:'

Semoga kalian suka sama cerita aku ya hehe.

Salam manis,
Sisill🍭

Ig; mysenior_mylove
Ig author; shylvanaars


MALVARMA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang