🍃

3.9K 161 1
                                    

Sesuai permintaan Arka, sekarang Vanya sudah berdiri manis di parkiran,lebih tepat nya disebelah motor cowo es itu.Sudah hampir setengah jam gadis itu menunggu namun si empunya tak kunjung menampakan batang hidungnya.
Suasana di sekolah juga mulai sepi,jika tahu akan menunggu lebih baik Vanya tadi pulang saja,toh ia sendiri belum menjawab perkataan Arka waktu ke kelasnya.

"Kemana sih tuh es batu" dengus nya tak sabaran

Bayangin nunggu itu ngga enak,apalagi ini diparkiran.Arka bener-bener harus diberi pelajaran.

Tak lama derap langkah seseorang mulai mendekati Vanya,dan dia tau siapa yang datang.Dengan muka kusut dan tak bersahabat Vanya langsung cerosos nyeramahin Arka.

"Lo tuh kemana aja sih hah?gw ud-"

"Kantin" Arka memotong ucapan Vanya membuat gadis itu melotot mendengar jawaban dari orang sinting ini

"Gw nunggu lama dan Lo enak-enak kan dikantin,gila banget sih Lo,gw tuh cape nunggu mana cuacanya juga panas,nyebelin banget jadi orang!"

Vanya terus saja ngomong sembari menghentak-kan kakinya,ia tak peduli jika saptam sekolah melihat,moodnya sudah hancur seketika karena Arka.
Melihat Vanya yang seperti ini membuat Arka ingin mencubit pipi gadis itu,gemas rasanya.

"Udah ngomongnya?"potong Arka

"Gw belom kelar ngmong sama lu,gw sebel pake banget sama lu,gw-"

"Kapan pulangnya kalo gitu?"

Vanya membenarkan apa yang Arka bilang,jika ia terus berbicara yang ada mereka tidur disekolah bukannya dirumah.Akhirnya dengan segala pertimbangan dan keterpaksaannya Vanya harus menunda menceramahi Arka.

"Ya udah cepetan pulang"

Keduanya lalu menaiki motor sport dengan Arka yang mengemudi,ya iyalah ya itu kan motor Arka,dasar author receh.Ini bukan untuk pertama kalinya bagi Vanya membonceng Arka,entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat ketika Vanya dapat menghirup aroma mint milik Arka.

Suara desin motor saling bersautan,Vanya dan Arka keduanya hanya diam dengan pikiran masing-masing,tak ada yang memulai percakapan hingga saat lampu merah datang,Vanya akhirnya membuka suara.

"Ini bukan jalan ke rumah gue"

Arka menoleh sekilas,ia menganggukkan kepala artinya cowo itu mengerti jika ia memang tidak akan membawa gadisnya pulang terlebih dahulu,eh tunggu tadi apa?gadisnya? Arka sudah benar-benar gila.

"Es batu nggak akan culik gw kan?apa dia mau nyekap gw?trs nanti gw dijual ke om-om kurang belaian?trs dia dapet duit?ah,tapi kayanya nggak mungkin dia kan orang kaya,masa iya kekurangan duit"-batinnya bertanya

"Lo mau bawa gw kemana?"

"Ke rumah gw"

"Hah?ngapain? ngaco banget jadi orang asal ngajak aja,pokoknya pulangin gw titik!."

"Nggak ada penolakan"

Vanya mendengus kesal,ia memilih diam daripada harus berdebat dengan cowo itu dan yang pada akhirnya dia sendiri yang kalah.Arka itu tipikal orang yang irit ngomong,muka datar tapi punya pesona yang besar entah apa yang dilihat dari cewek-cewek hingga mereka tergila-gila dengan cowo berhati es namun dibalik sifat nya itu dia orang yang peka terhadap sekitar.

Pukul 15.50,keduanya telah sampai ditempat tujuan-rumah Arka.Vanya yang baru pertama kali kesini langsung takjub dengan kemegahan yang ada,banyak tanaman bunga dihalaman rumah itu sehingga menambah kesan keindahan,belum lagi ada air mancur kecil ditengah nya.

"Ini rumah gede banget gila" gumamnya

"Jangan norak" ucapan Arka membuat Vanya menghentikan aktivitas meneliti setiap inci yang ada disini.

"Gw cuma pengin liat"

Dan yang Arka lakukan adalah mengedikan bahunya lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Vanya.

"Es batu tungguin gw bege"

"Nggak perlu teriak"

"Bodo amat,btw kenapa Lo ajak gw kesini?"

"Duduk dulu"Arka mempersilahkan Vanya untuk menunggu diruang tamu.

"Iya"

"Jangan kaya orang norak"

"Iya"

"Jangan pergi seijin gw"

"Iya"

"Tunggu bentar"

"Iya"

"Mau jadi pacar gw?"

"Iya"

Upss tunggu dulu,tadi Arka menjebaknya dengan berbagai pertanyaan? Vanya OMG kenapa nggak fokus ke pertanyaan bodohnya es batu,sumpah tadi itu Vanya keceplosan aja jawabnya.

"Mak,,maksud gw,itu apa namanya,em nggak  maksud nya iya jawaban nya nggak" Vanya merutuki mulutnya yang asal ngomong tanpa liat efek.

"Nggak nolak maksudnya?" Bluss,ucapan Arka mampu membuat pipi Vanya seperti kepiting rebus, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Plis jantung jangan copot"

"Aaa,apa,,apaan sih jawaban gw nggak"

"Gw anggap iya"setelahnya Arka pergi menaiki satu persatu anak tangga,hal itu tak luput dari penglihatan Vanya.

                              ***
"Makasih kak Arka" ucap Vanya ketika dirinya telah sampai didepan rumah, sebelum ia mendorong pintu mobil tangan Arka membuat dirinya mengurungkan niat awal.

"Mulai sekarang panggil aku-kamu,nggak ada kata lo-gw, ngerti!?"

"Nggak,udah ah lagian gw nggak jawab iya"

"Gak peduli"

"Lo tambah nyebelin es batu"

"Gw juga sayang" Arka sukses membuat Vanya melting,Vanya itu cewe jadi ia juga bisa baper,tapi ada hal yang membuat dirinya tak ingin menjalin hubungan dengan pria.

"Bodo amat,gw keluar dan titip salam buat adik lo-aretta"

"Gw nggak bakal lepasin Lo" ucap Arka yang memperlihatkan Vanya hingga hilang dibalik pintu.

Jadi setelah kejadian dirumahnya,Arka mengajak Vanya untuk menemani ia dan Aretta jalan-jalan,awalnya memang menolak namun ketika Aretta meminta,Vanya langsung mengiyakan ajakan gadis kecil itu.

Arka yang melihat keduanya cepat sekali akrab sangat bahagia,entah apa yang ada dibenak nya ia sampai berpikir bagaimana jika dirinya menjadi pendamping  hidup Vanya dengan banyak malaikat kecilnya?

Ah, memikirkan hal itu membuat Arka tersenyum sendiri,Vanya sudah membuat dirinya gila,gila akan sikap dan sifat yang dimiliki cewe itu.

Mengingat waktu mereka jalan ke mall bertiga Arka merasa bahwa dunia sedang berbaik hati padanya,mengirimkan gadis yang cantik dan menggemaskan untuk kehidupannya yang tidak bewarna.

Arka harus bersyukur untuk itu...










Jangan lupa Nex part,
Maaf kalo update nya lama,lagi sibuk sama kegiatan sekolah jadinya ketunda-tunda.

Semoga kalian suka sama part ini:v
Btw author mau ngadapin Q&A,tapi untuk waktu nanti dikabarkan lagi👌

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang