ekstra chapter 5

2.1K 92 5
                                    

Aku tantang kalian spam komen sama part ini!!!
Yang pengin terus lanjutttt jangan mau kalah suaranya.
Saran dan kritik aku terima;v







"Arka,bangun sarapan!"

Vanya memutar knop pintu,membukanya dan ia terkekeh geli melihat pemandangan didepannya.Hatinya menghangat melihat Arka dan Al yang tidur berpelukan dengan pulas.Padahal kemaren Arka mati-matian melarang Al agar tidak tidur dengan dirinya dan Vanya.Namun dengan jurus andalannya,Al mampu menang dan Arka harus mengalah untuk itu.

Arka menggeliat, meregangkan otot tangannya yang kaku "jam berapa Van?"

"Jam setengah tujuh,mandi dulu sana"

Arka tersenyum,menarik Vanya membawa gadis itu kedalam pelukannya "ntar aja ah"

"Kamu ngga ke kantor, sekertaris kamu telfon tadi katanya ada klient baru"

Arka mengangguk, mengubah posisi Vanya agar berada disampingnya dan memeluk gadis itu dengan penuh kasih sayang.

"Iya tau"ujarnya sambil mencium rambut wangi milik gadisnya.

"Kita jalan yuk"

"Hmm?kemana?"

"Kamu ikut aja"

"Ajak Al juga kan ya?" Vanya mendongakkan kepalanya menatap Arka, dirinya terkekeh melihat sang suami yang menggerutu kesal.

"Kan kasian Ar"bujuknya

"Kita kan bisa nitipin dia"

Vanya mencubit pinggang Arka "emang dia barang apa,serba dititipin"

Kenapa Arka mirip sekali seperti bocah sih,apalagi cowo itu semakin manja dengan dirinya

"Al mau ikuttt!"

Vanya dan Arka sama-sama kaget,seketika mereka melepas pelukannya.Keduanya menatap Al yang kini tengah mengucek matanya sembari tiduran.

"Nakal banget sih"gumam Arka namun masih bisa didengar oleh Vanya

"Kita yang nakal"

"Al mau mainan,Al ikut papah ya"

"Nggak boleh"

Vanya reflek menggeplak tangan Arka,dan memberikan tatapan horor, memperingati Arka agar tidak membuat Al menangis.

Dirinya bangkit dari kasur dan menggendong Al untuk memandikan bocah ini,Al terus saja berbicara agar dirinya ikut bersama Arka.Setelah semua siap mereka sarapan dan melajukan mobil nya menuju pusat pembelanjaan.Kini mereka bertiga tengah mengitari mall,jangan tanyakan seberapa banyak paper bag yang kini Vanya bawa,bahkan cewe itu ingin menyerah melarang Arka agar tidak lagi membeli sesuatu.

"Al,mau mainan lagi?"tanya Arka pada Al yang berada di gendongan belakang.

Dengan antuasias bocah itu mengangguk "Al mau pah"

"Kenapa kamu nawarin lagi sih Ar?ini udah banyak banget loh" Vanya protes, bagaimana tidak protes? pengeluaran mereka selama hampir dua jam dimall terbilang cukup banyak.

"Baru segini juga"

Vanya membelakakan matanya,andai saja kedua tangan nya tidak penuh dengan paper bag sudah dipastikan ia mencubit pinggang Arka.

"Kamu udah liat kan?tangan aku aja penuh sama semua belanjaan,ini namanya pemborosan tau nggak!"

"Ya ampun Van,gapapa kali.Lagian uang aku juga"

Menyebalkan,memang kalau itu uang Arka, cowo itu bisa seenaknya menggunakan uang? Bukannya uang suami juga menjadi uang istri?

"Terserah kamu"

Percuma juga debat dengan Arka,cowo itu yang akan menang.

Arka dan Al kini sibuk memilih mainan yang cukup banyak.Vanya hanya memperhatikan mereka,enggan melangkah untuk menghampiri keduanya.Dirinya masih kesal.

"Mau makan?"tawar Arka setelah keluar dari toko mainan

Vanya diam,ia tak membalas ucapan Arka.Gadis itu malah berjalan lebih dulu,dan masuk ke dalam kedai ice cream.Ya pengalihannya adalah ice cream,moodnya yang hancur bisa menjadi lebih baik.

"Coklat toping keju satu" kata Vanya

Arka dan Al juga memesan ice cream,keduanya duduk berhadapan dengan Vanya.Mencoba membujuk wanita itu agar tidak marah.

"Al,kamu bujuk mamah biar nggak marah"pinta Arka

Al mengangguk "mamah,mamah marah?jangan marah sama Al,sama papah aja ya?"ucapan polos Al membuat bibir Vanya berkedut menahan tawa,sedangkan Arka malah tak percaya dengan ucapan Al.

"Kok kamu gitu sih?"

"Bodo amat,wlee"

Arka segera membawa ke dalam pangkuannya,memberikan sedikit pelajaran pada bocah kecil ini.Dirinya menggelitikan perut Al hingga tawa bocah itu terus menggelegar.

Tanpa sadar Vanya tersenyum melihat keakraban keduanya.Lantas diam-diam ia memotret Arka dan Al

Lantas diam-diam ia memotret Arka dan Al

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lucu"gumamnya

Vanya kembali menyimpan ponselnya saat pesanan mereka datang.Dengan tanpa suara Vanya makan,ia masih dalam mode pura-pura ngambek.

"Van,kamu masih kesel sama aku?"tanya Arka

Hening,tak ada sahutan dari Vanya membuat Arka menghela nafas.

"Aku janji nggak boros lagi deh"

"Ck,jangan diemin aku kek"

Lagi-lagi tak ada respon,hingga Vanya terkejut saat tangan Arka terulur untuk membersihkan ice cream yang menempel disudut bibirnya

"Maafin aku kan?"

"Iya"jawab Vanya seadanya

Arka tersenyum penuh kemenangan,mana mungkin Vanya bisa berlama-lama marah dirinya

"Van, I want us to have dinner. Just me and you"

Lagi-lagi,Arka mengucapkan sesuatu yang membuat jantung Vanya berkerja dua kali lipat.

Gadis itu mengangguk samar sebagai jawaban Arka.Mungkin Arka ingin waktu berdua dengannya,karena memang selama ada Al waktu mereka akan digunakan bersama bocah itu.









































Aku udah menuhin keinginan kalian biar ada fotonya,btw kalian mau nggak kalau aku bikin squel kisah Arka sama vanya.?



                     Happy reading ❤️

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang