4.9

3K 127 13
                                    

Pertemuan tak terduga,tawa yang tersemat luka,dan ujung yang berakhir dengan penyesalan.
Seperti itu bukan kehidupan?
Kita datang disapa oleh tangisan setiap orang,lantas jika kita pergi pun maka akan datang lagi derai air mata yang mengiringi.
Disetiap pertemuan selalu banyak hal tak terduga,manis pahitnya pasti selalu mengiringi setiap langkah kaki.
Untuk akhir dari pertemuan yaitu perpisahan,entah dipisahkan oleh jarak ataupun semesta,semua tak akan ada yang mengetahui,tapi satu hal yang pasti semua sama-sama berakhir dengan menyakitkan.







Sudah satu bulan lamanya mata indah itu terpejam,bibir mungil yang selalu mengeluarkan suara merdu itu kini terkatup rapat,kulit putih bersinar itu nampak tak bersinar seperti biasanya.

Dokter telah mengupayakan untuk memberi perawatan terbaiknya untuk Vanya,namun hingga saat ini belum juga ada perkembangan sama sekali.Bahkan dokter bilang jika Vanya belum melewati masa kritisnya.

Semua terjadi begitu cepat,tidak akan ada yang menduga semua ini.Vanya si gadis lugu yang selalu menutupi kesedihannya pada semua orang kini tengah terbaring tak berdaya,bicaranya yang penuh semangat dan tawanya yang mengundang tawa orang lain kini hilang dalam sekejap.Semuanya rindu sosok Vanya,rindu senyumnya,rindu ocehannya,dan rindu akan sikap Vanya.

Semua orang kini berada diluar ruangan Vanya,ada Riyan-sang ayah,Verel,Devon,Clara,Serra,Dion dan Satya.Hanya Arka yang ada didalam ruangan itu,katanya ia butuh waktu berdua dengan Vanya.Hingga pada akhirnya semua yang ada disana menyetujui.

Jika akhirnya meninggalkan,semua sudah takdir.Tidak akan bisa ditolak apalagi ditentang.Namun,siapa yang siap dengan sebuah perpisahan?tidak jumpa untuk selamanya?tidak dapat bertukar kabar seperti semestinya?
Semua akan terasa menyakitkan bila itu terjadi, kenangan manis yang belum sepenuhnya terkecap harus pupus sebelum terwujud, kebahagiaan yang akan datang harus sirna sebelum dilewatinya.

Tuhan,beri kesempatan untuk seorang Vanya agar dapat mengukir kenangan indah bersama orang-orang yang disayanginya.Birakan dirinya merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.

"Aku percaya Tuhan akan memberi semua yang terbaik untuk kita. Cepat sembuh ya Van, supaya kita bisa mengulangi semua hal indah yang pernah kita lalui bersama.Aku bener-bener kangen banget sama kamu,aku pengin liat mata indah kamu Van"ucap Arka sambil mengelus lembut kepala Vanya.

Untuk saat ini Arka memang meminta izin untuk dapat lebih lama bersama Vanya. Entah mengapa malam ini, dia begitu ingin mengenang semua masa-masa yang mereka lewati bersama.Arka mengalihkan pandangannya ke dinding yang ada di hadapannya dan terlihat jam dinding yang menunjukkan pukul sembilan malam.
Kembali angannya melayang mengingat perkenalannya dengan gadis yang terbaring lemah di hadapannya itu, perkenalan yang tak berkesan menimbulkan kedekatan diantara keduanya.

Pertikaian adu mulut bahkan mereka berdua kecap saat awal mereka bertemu,sikap Arka yang dingin dan terkesan cuek serta karakter wajah yang datar membuat cowo itu mengingat saat Vanya menjulukinya sebagai cowo tembok lah,es batu lah.Rasanya Arka rindu mendengar Vanya berkata demikian.

"Kalau kamu sadar nanti,aku bakalan ngeluangin waktu aku buat kamu Van,aku akan lebih prioritasin kamu,aku bakalan nembus semua kesalahan yang udah aku lakuin buat kamu"Arka mulai mengajak Vanya berbicara

"Kamu tahu nggak Van... aku seneng banget bisa akhir-akhir ini bisa kenal lebih dekat sama ayah kamu,dia ternyata baik ya Van,kalau kamu bangun pasti kamu seneng karena dia selalu ada disini buat kamu"

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang