ekstra chapter 2

2.6K 93 2
                                    

Seperti yang Vanya katakan beberapa hari yang lalu bahwa akhir pekan ini ia dan Arka harus ke butik untuk menyiapkan baju pernikahan mereka.

Vanya sudah rapih dengan memakai switer rajut putih dipadukan rok yang menjuntai indah dikakinya yang jenjang ditambah polesan bedak yang tidak terlalu mencolok dan liptint yang tipis untuk membuat bibir nya terasa lembab.Gadis itu mengambil sepatu putihnya dirak dan segera keluar dari kamarnya.

Ia berpapasan dengan  Cici-istri Verel yang tengah mengandung lima bulan,wanita itu telah kembali dua hari yang lalu tepat saat Verel dan Ayahnya pulang dari London.

"Kak Cici mau kemana?"tanya Vanya

"Eh ini,Kaka mau kebawah,suntuk dikamar terus"ujarnya dengan kekehan kecil

Vanya ikut tertawa,ia bersyukur kakaknya mendapat pendamping seperti Cici.Gadis mandiri dan penuh perhatian,sikapnya juga ramah ke semua orang.

"Ya udah kalo gitu ayo bareng kak ke bawahnya"

Cici mengangkuk,ia berjalan bersdampiy dengan Vanya sembari mengobrol bahkan keduanya saling tertawa lepas.

"Ngobrol mulu,ini calon suami udah nunggu"celetuk Verel membuat kedua wanita itu menghentikan aktivitas nya

Arka dan Riyan-ayah Vanya terkekeh geli melihatnya.Al yang melihat Vanya juga segera berlari kecil ke arah sang mama.Ia menghambur ke Vanya,meminta wanita itu untuk menggendong nya.

"Al ikut ya"ujarnya kala berada di gendongan Vanya

"Al sama aunty,om,dan opa aja ya dirumah"kata Cici sembari mengelus lembut pipi Al.

Al menggeleng,ia mengerucut bibirnya lucu.

"Iya,Al sama ayah aja biar kamu dan Arka bisa fokus di butik"kini Riyan ikut membujuk

"Nggak usah yah,Al ikut aku sama Arka aja"kata Vanya

"Ya udah kalo gitu kita berangkat dulu"

Arka,Vanya dan Al keluar dari rumah.Keduanya sembari berjalan saling menggoda Al yang manja bila dengan Vanya.

"Mereka udah cocok banget yah"celetuk Verel

Riyan mengangguk setuju, ia tersenyum bahagia untuk putrinya.

"Ayah bahagia,dimasa tua ayah, anak-anak ayah udah kembali lagi sama ayah.Ayah bersyukur masih ada kesempatan"

Cici yang mengerti keadaan langsung menghampiri ayah mertuanya,ia mengelus pundak Riyan.

"Segala kesalahan itu bisa dimaafin yah,meski butuh waktu yang lama untuk melupakan"

Sekali lagi Riyan mengangguk, perkataan Cici memang benar.

                             *****
Vanya membolak-balikkan badannya saat gaun putih panjang itu melekat sempurna ditubuhnya yang ramping.
Dirinya tersenyum puas melihat baju yang pas sekali.Ia melangkah keluar, menghampiri Arka dan Al yang tengah duduk disofa.

"Gimana?bangus nggak?"tanya Vanya dengan senyum yang terus mengembang

Arka menatap wanitanya tanpa kedip,sungguh cantik dan mempesona.

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang