🍃

3K 125 4
                                    

Awal yang buruk atau sebaliknya?

Malam Minggu,malam yang ditunggu oleh setiap remaja entah untuk kencan,ngedate, nongkrong, ataupun sekedar qualitime bareng keluarga. Kalo yang jomblo mah palingan di kamar terus liat hp stalker mantan,gebetan, tau-tau pacar orang di jadiin korban stalker juga.

Seperti saat ini cowo dengan setelan jaket kulit hitam dengan kaos polos di dalamnya dan jangan lupakan sepatu snikers berwarna senada membuat pesonanya berkali-kali lipat. Lebih ganteng gaes:v. Arka, cowo itu bersiap-siap untuk pergi,malam ini Arka dan Vanya sudah janjian untuk melewatkan malam Minggu bersama. Kata cowo itu itung-itung untuk  menebus kesalahannya kemaren karena nggak bales chat Vanya sama sekali.

Bergegas Arka keluar dari kamar setelah mengambil dompet,hp dan juga kunci motornya.

"Mau kemana bang?"tanya wanita paruh baya yang sepertinya dari dapur.

"Mau ke rumah Vanya,mah"

"Kapan-kapan ajak kesini,mamah pengin ketemu."

"Siap ibu negara, kalo gitu Arka pamit"

"Asalammualaikum."lanjutnya kemudian segera berlalu.

"Waalaikumsalam, jangan ngebut bawa motornya!" katanya sedikit teriak dan Arka hanya mengangkat ibu jari sebagai jawaban.

                              ****
Gadis dengan sweater pink itu tampak bahagia, bibir mungilnya tak berhenti untuk tersenyum. Suasana malam ini seperti nya juga ikut mendukung bagaimana hatinya berbunga-bunga.

Vanya sedang duduk di taman menunggu kedatangan Arka, 10 menit lagi cowo itu pasti datang.Vanya memang sengaja datang lebih awal karena tidak ingin membuat cowoknya menunggu, karena dirinya tau menunggu itu tidak enak.

Diliriknya kembali jam yang bertengger manis sudah jam tujuh lebih 15 menit tapi Arka belum juga datang.Vanya membuka ponselnya dan mengirim beberapa pesan untuk Arka,semuanya deliv. Mencoba untuk telfon tapi tidak diangkat, kemana cowo itu?apa ada urusan di rumah?apa terjebak macet?

Berpikir positif Van_vanya

Ini sudah lebih dari jam janjian keduanya dan Arka belum juga datang,Vanya menghela nafas lelah, di taman juga sudah mulai sepi satu persatu pengunjung pergi.

Ingin pulang tapi takut jika Arka ke sini dirinya tak ada.

Vanya mencoba menghubungi cowo itu lagi dan lagi namun tak ada satupun panggilannya yang diangkat.

"Kemana sih?" Kata Vanya kesal

Malam makin larut, langit juga tampak mendung, dan tak lama rintikan air mulai menetes menyejukkan bumi,Vanya masih enggan beranjak dari sana, suara gemuruh petir pun tak membuat dirinya merasa takut.

Kenapa seakan ia dipermainkan?

Bagai orang bodoh,Vanya masih duduk padahal semua bajunya basah kuyup,tubuhnya juga mulai menggigil.

Vanya mendongak ke atas, wajah nya langsung terkena air hujan, matanya yang dipejamkan seakan-akan larut akan kesendirian hidup yang selama ini ia lalui.

Dengan perlahan namun pasti Vanya mulai bangkit,kakinya seperti tak kuat untuk menahan tubuhnya. Gadis itu berjalan perlahan, menyusuri jalan ditemani oleh rintikan hujan di malam hari. Tak peduli dengan angin yang membuat dirinya semakin kedinginan, rasa kesal dan kecewanya lebih mendominasi dan semua itu disebabkan oleh Arka.

Vanya sudah sampai di depan rumahnya, matanya familiar melihat motor sport hitam yang terparkir di halaman rumahnya. Gadis itu sedikit mengintip karena pintu utama tak tertutup rapat,diruang tamu Vanya melihat jika Arka tengah tertawa dengan sepupunya hanya berdua. Apa maksud dari semua ini?
Seperti ada yang menghantam, dadanya terasa sesak dan sakit.

Apa Arka lupa dengan janjinya?

Lalu ada hubungan apa cowo itu dengan Tiara?

Kenapa semesta seakan ingin mempermainkan dirinya?

Vanya meyakinkan dirinya untuk masuk, ia berdiri di ambang pintu tanpa Arka dan Tiara sadari.

"Kamu masih kaya dulu Ar"ucap Tiara, cewe itu bersandar di bahu Arka dan cowo hanya biasa saja, tidak melakukan apapun bahkan menolak saja tidak.Vanya yang melihat itu hanya menggeleng kan kepala,tak percaya dengan apa yang dilihat nya.

"Kamu juga Tir,masih kaya dulu"kata Arka lalu menyubit hidung mungil milik Tiara membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Itu bibirnya biasa aja kali." goda Arka.

Aku,kamu?_tanya Vanya dalam hati

Dengan segara gadis itu berlari, menjauh dari kedua orang yang membuat dirinya merasa dikhianati, air matanya turun begitu saja tanpa permisi.Untung saja hujan turun, jadi ia bisa menyamarkan air matanya.

"Lo jahat Ar."ucap gadis itu.

"Lo jahat,Lo ingkari janji Lo."

"Lo bilang lo bakal dateng tepat waktu, lo bilang mau ngelewatin malem minggu bareng sebagai permintaan maaf lo."

"Tapi kenapa Lo malah main dibelakang gue? kenapa lo malah berduaan sama cewe lain? bahkan cewe itu sepupu gue sendiri, kenapa Ar?kenapa?"

"Aaaargggghhghhh"teriaknya meluapkan semua rasa sakit, gadis itu menangis sejadi-jadinya,tak peduli jika hujan turun semakin deras.

Vanya kembali menangis sekuat tenaga, membiarkan air matanya bercampur dengan hujan,biarkan kali ini ia ingin menguras habis agar tak ada air mata setelah ini.Biarkan hujan menjadi saksi betapa hancurnya perasaan gadis itu,betapa tergores nya hati gadis itu.Ketika luka lama belum sembuh lalu dengan tiba-tiba ada luka baru yang tercipta.


"Kamu masih kaya dulu,Ar"

"Kamu juga Tir,masih kaya dulu"

"Itu bibirnya biasa aja kali"

Perkataan Arka dan Tiara masih terngiang jelas dalam otaknya,padahal hanya kalimat itu tapi kenapa mampu membuat hatinya menjadi sangat hancur?
Vanya kembali berteriak dan terisak,tubuhnya bergetar hebat kaki nya pun sudah tak sanggup untuk menopang tubuhnya membuat gadis itu ambruk di trotoar.

Naya tersentak saat ada jaket yang membalut tubuh nya dari belakang,gadis itu menoleh.

"Bang Dion"lirihnya,gadis itu menatap Dion dengan mata menyipit karena air hujan.

Dion merasa iba dengan Vanya,gadis itu tampak kacau,hidungnya yang merah dan matanya yang sembab tak bisa disembunyikan.

"Sory gue nggak bawa payung"ucap Dion,lalu membantu cewe itu untuk berdiri.

Vanya merasakan pusing yang teramat,matanya juga mulai mengkabur meski samar-samar dirinya masih dapat mendengar perkataan Dion.Dan yang terakhir dilihat nya hanya jalanan sepi berteman hujan.

"Van,lo mimisan"ujar Dion panik saat melihat darah kental keluar dari hidung Vanya dan gadis itu pingsan tak sadarkan diri.

                                ****

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang