🍃

4.9K 174 0
                                    

17.05

Vanya duduk ditepi ranjang memikirkan semua masalah yang datang didalam hidupnya.Kepalanya terasa berdenyut membuat gadis itu memijitnya untuk menghilangkan rasa pening.

Ia merebahkan tubuhnya di kasur,mantap kosong langit-langit kamarnya yang bewarna putih.

Ada banyak hal yang gadis itu alami sejak kecil namun tak banyak orang terdekat nya yang  tau semua itu.Hanya dia,hanya dia yang tau masalah keluarga nya,hanya dia orang yang selalu ada untuk menemani dan menyemangati dirinya.

Ia tersenyum kecut,mengingat hal yang paling membuat hatinya hancur berkeping-keping.

Flashback on.

"Ayah,liat deh Aya dapet piala karna jadi bintang kelas" gadis dengan kuncir duanya itu berlari ke arah sang ayah sambil menunjukkan prestasi yang didapat.

Dengan senyum yang menghiasi wajahnya,ia melihat sang ayah yang sibuk dengan laptop dipangkuan nya.Tak menggubris ocehan Aya.

"Ayah,liat ini" ucap gadis itu kembali

"Ayahhh,nggak mau ngasih Aya hadiah?" Rengeknya dengan menja membuat sang Ayah sedikit terganggu.

"Ayahhh!" Ucap seorang anak lelaki dengan membawa piala seperti milik Aya.

"Ayah, aku jadi bintang kelas lagi!"serunya dengan semangat lalu memberikan piala pada sang Ayah

"Wah,jagoan ayah hebat!kamu minta hadiah apa sama ayah?"

"Aku mau liburan diluar negeri"ucapnya semangat

Gadis itu melihat pemandangan didepannya,ia melangkah lebih maju untuk menghampiri keduanya.

"A,,ayah.Aya juga mau dikasih hadiah"ucapannya.

"Stop panggil saya Ayah!" Ucap pria itu sedikit membentak lalu ia berjalan meninggalkan Aya yang masih bergeming ditempatnya.

"Kakak" dengan suara bergetar gadis itu mengadu pada lelaki yang lebih tua dua tahun darinya.

"Kalau ayah bukan ayah kamu,aku juga bukan Kaka kamu!" Ucapnya ketus lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Gadis itu terisak pelan,bahunya bergetar hebat tak kuasa menahan tangis.

Hingga usapan dibahunya membuat ia mendongak dan segera memeluk wanita yang ada dibelakang nya.

Flashback off.

"Arghhh" ujarnya lalu mengusap wajahnya kasar.

Tak lama terdengar notif dari ponsel nya dan segera ia ambil lalu membuka siapa yang mengecat dirinya.

+653xx..

Gimana?

Vanya menyeritkan keningnya, ia tak kenal dengan nomor itu.Ia juga tak mengetahui siapa pemilik nomor itu.

Lo siapa?

Arka

Tubuh Vanya menegang,ia lalu bangkit dari posisi rebahannya,ia berpikir kenapa kakak kelas nya itu mengechat dirinya?dari mana cowo itu mendapatkan nomor ponselnya?
Apa alasan cowo itu?apa ada hal yang diinginkan oleh cowo itu? 

Gimana?

Lagi lagi kata itu dikirim oleh cowo berdarah dingin itu.kenapa cowo itu seakan care pada dirinya?Apa cowo itu khawatir akan keadaan nya karena tadi pagi kakinya terluka dan dikantin ia labrak oleh geng Angel?.pikir Vanya.

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang