🍃

2.8K 94 1
                                    

Ada yang meletup melebihi petasan,yaitu jantung aku ketika denger suara kamu setelah sekian lama.

  _Arkavanya_

Devon tersenyum geli melihat tingkah gadis didepannya,semburat merah terus saja menghias wajah putihnya.

Ingin meledek namun saat ini buka waktu yang tepat,mengingat gadis itu tengah berbincang dengan orang diseberang sana.

Tadi setelah pulang sekolah,Devon langsung menuju ke rumah sakit.Dirinya bercerita mengenai Arka yang berdiam diri diatas rooftop sekolah bahkan cowo itu katanya tak sampai masuk kelas.Pas sekali,Verel tak ada di ruangan ini,mungkin cowo itu tengah mengurus kuliahnya.
Ya,semenjak Vanya dirawat,Verel sedikit pontang-panting dan mengelantarkan hal-hal untuk skripsi nya.Cowo itu benar-benar selalu stay di samping adiknya.Dan kali mungkin karena bujukan Vanya,Verel dapat meninggalkan gadis itu.

"Kamu belajar dari siapa coba?"tanya Vanya pada seseorang yang amat ia rindukan

"Aku belajar gini karena kamu"

"Astaga,kayanya Kaka gila deh"

"Iya aku gila karena tiap saat nahan     rindu sama kamu"

"Kamu kapan berangkat?"tanyanya

"Lusa mungkin aku udah berangkat"

"Akhirnya,aku mau bilang sesuatu sama kamu"

"Bilang apa?" Kata Vanya dengan dahi mengkerut

"Kamu tau ada yang meletup melebihi petasan"

"Masa iya?bom atom?" Terdengar suara kekehan disana entahlah Vanya menjadi sedikit tenang mendengar suaranya

"Jantung aku, jantung aku yang seperti mau meledak gara-gara denger suara kamu setelah sekian lama"

Vanya mengembangkan senyumnya,meski Arka tak melihat tapi cewe itu yakin bahwa cowo itu pasti tau.Pipinya pasti sudah memerah seperti kepiting rebus,ada yang menggelitik didalam sana.Jantungnya melebihi ritme dari biasanya.

Es batu sialan,jantung gue kaya mau copot ini astagaaa.Diajarin siapa sih cowo gue,kenapa ngomongnya manisss gitu_vanya

"Kenapa diem aja?"tanya si penelepon

Vanya tersentak mendengar suara Arka,sial ucapan Arka sebelumnya mampu membuat ia berpindah dimensi.

"Nggak papa" elaknya.Bohong sekali ia mengatakan tidak apa-apa,padahal jantungnya sudah meletup ingin keluar dari tempatnya.

"Oh ya,mau mau bil-"

"Udah dulu ya aku tutup,see you" potong Vanya cepat-cepat dan memutuskan sambungan telfonya sepihak.Sejujurnya ia menelfon Arka karena ingin mendengar Arka mengucapkan selamat ulang tahun untuk nya,disisi lain juga karena ia khawatir akan keadaan cowo itu.Mengingat cerita dari Devon.

Kedatangan Verel yang tiba-tiba membuat Vanya memutuskan sambungan telfonnya.Ia belum berani bilang bahwa tengah menjalin hubungan dengan orang lain.Ia takut jika Verel tak menyetujui hubungan nya.

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang