4.6

2.8K 98 12
                                    

Hari ini Vanya tak menampakkan batang hidungnya disekolah,jelas itu membuat sahabat-sahabat nya terlebih Arka khawatir akan keadaan dan keselamatan Vanya.Apa lagi sejak kemaren mereka belum mengetahui keberadaan gadis itu.

Mencoba untuk berpikir positif namun nyatanya susah karena orang yang dicarinya tak kunjung muncul.

Sepulang sekolah,mereka berkumpul di rumah Serra,gadis itu juga meminta Arka serta temannya untuk ikut.Semua berada diruang tamu,Arka-cowo itu lebih banyak diam,ia akan mengeluarkan suara seperlunya saja.

Sejujurnya ia ingin pergi dan mencari Vanya sendirian,dari pada disini namun ia pun tak tahu akan mencari kemana.

Satya menyenggol lengan Arka membuat permuda itu menoleh "Lo kenapa sih?"

Arka menggeleng "gue nggak papa"

"Kak,kita semua disini sama kaya lo.Kita juga khawatir akan keberadaan Vanya" ujar Serra

Gadis itu tahu betul bagaimana raut cemas wajah Arka.Ia sudah bisa membacanya.

"Kita nyari dia kemana lagi?semua tempat udah kita datengin kan?" Ujar Clara dengan suara lemah.

Semua diam,tak tahu harus menjawab apa.Hingga Devon akhirnya membuka suara,

"Kita coba ke bangunan tua"

Semua saling pandang

"Bangunan tua?"

"Iya,entah kenapa feeling gue mengatakan kalo Vanya ada disana"

Arka mendengus kasar "itu nggak mungkin Dev,lo tau Vanya itu cewe,nggak mungkin dia kesana sendirian"

"Maka dari itu kita kesana,kita pastiin."

"Ya udah kalo gitu mending kita berangkat sekarang"celetuk Dion

"Kita harus susun strategi,"

"Maksud Lo?kita ke sana kan buat mastiin Dev,cuma ngecek"

"Gue takut kejadian dulu terulang lagi sama Vanya,ini cuma buat jaga-jaga aja"

"Emang dulu Vanya kenapa Dev?"tanya Arka,cowo itu penasaran dengan masa lalu gadisnya

"Lo cowonya ternyata belum tau banyak tentang Vanya"

Arka sedikit tertampar mendengar lontaran Devon,ia memang cowonya dan dia tak tahu bagaimana kehidupan gadisnya.Ia terlalu sibuk untuk Tiara,bahkan ia pun sering kali berbohong kepada Vanya jika ia lebih mendahulukan Tiara.

Apa Vanya tahu,namun enggan bicara?

"Kalian tahu, kehidupan Vanya nggak semulus yang kalian pikir.Sebenernya gue nggak berhak cerita ini,tapi gue pikir kalian juga perlu tahu"

Semua hening,menyimak semua kata yang Devon ucapkan

"Dulu Vanya hampir aja kehilangan dunianya,sampai akhirnya bunda Vanya harus pergi untuk selamanya.Setelah kejadian itu, kehidupan Vanya berubah drastis,dia dibenci sama keluarganya sendiri,dia sering dibentak,dicaci"

Devon diam sebentar,rasanya begitu sesak menceritakan peliknya kehidupan sahabat nya itu.

"Kalian tahu?dia punya trauma.Dia itu cewe kuat menurut gue"

Semua setuju dengan Devon,Vanya memang gadis yang tangguh.

"Dev,mending sekarang kita susun strategi aja.Gue nggak tega dengerin Lo cerita tentang Vanya"potong Satya

Devon terkekeh,apa ceritanya membuat mereka merasa iba dan kasian kepada Vanya?

"Oke-oke"

"Kita kesana bareng-bareng,yang cewe pake mobil.Nah yang masuk ke gedung itu bagian cowo aja,jadi kalian berdua tunggu dimobil"kata Devon menghadap Serra dan Clara

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang