🍃

3K 103 2
                                    

Pagi harinya Vanya kembali  beraktivitas seperti biasa,sudah cukup semalam ia melihat pemandangan yang menyayat hatinya, melihat ayah,tante dan juga sepupunya yang berbahagia tanpa beban,tanpa menyadari bahwa masih ada satu anggota lagi yang belum ikut berkumpul,belum lagi kenyataan tentang penyakitnya yang membuat dirinya semakin terpukul.

Vanya berangkat lebih pagi hari ini,ia sengaja memakai masker untuk menutupi wajahnya yang sedikit pucat,jangan sampai nanti orang-orang yang bertemu tahu tentang sakitnya terlebih Arka.Ah, ngomong-ngomong soal Arka,sudah dari kemarin cowo itu belum memberi kabar pada Vanya,bahkan membalas chat Vanya saja tidak padahal cowo itu terlihat online dikolom romchatnya.Mungkin saja dia meninggalkan hpnya tanpa keluar dari apknya.

"Van"panggilan serta sentuhan dilengannya membuat Vanya membalikkan badan dan matanya langsung beradu tatap dengan mata hezel milik orang yang sudah mengikat hatinya.Jatung Vanya tak terkendali,bayangan memori yang terekam kemarin berputar kembali diotak ya.Tapi dirinya kembali menampik hal-hal negatif itu,jangan sampai nantinya malah menjadi bumerang dalam hidupnya.
"Kenapa pake masker?"tanyanya membuat Vanya kembali tersadar akan lamunan nya.
"Kenapa chatnya nggak dibales?"alih-alih menjawab Vanya malah tanya balik
"Jawab dulu kenapa pake masker?"
Vanya sedikit mendengus kesal,kenapa Arka tak langsung saja menjawab pertanyaan sih?kenapa harus tanya balik gitu?tinggal ngomong aja apa susah?.Ok sabar Van, cewe sabar disayang Arka.lah:v
"Sekarang kan musim angin,jadi banyak debu gitu"alibinya memang masuk akal sangatt.
Arka manggut-manggut percaya dengan ucapan Vanya.Cowo itu kemudian menggenggam tangan Vanya dan keduanya melanjutkan untuk berjalan ke kelas.
"Kak"panggil Vanya
"Hmm"
"Kak ish"ujar Vanya sedikit kesal
"Apa sayang?"blussss tak dapat dipungkiri jika ucapan Arka tadi membuat dunia Vanya terasa berbunga-bunga,pipinya seketika memanas.Hanya karena dua kata!dua kata itu,"apa sayang?" Tapi efeknya sangat besar bagi gadis seperti Vanya.
"Itu loh kenapa chat nya nggak dibales?"pertanyaan yang sama untuk orang yang sama.Awas kalau malah tanya balik kaya tadi,enaknya diapain kalo Arka tanya balik? Ceburin ke laut?jangan deh mendingan dihati aja:'
"Maaf ,kemaren ada urusan jadi nggak sempet buka hp"

Nggak sempet buka hp?tapi online?namanya apa?_Vanya membatin dalam hati.

Segala sesuatu yang didasari oleh kebohongan akan berujung tidak baik,sekali berbohong maka akan ada kebohongan-kebohongan selanjutnya.
Pura-pura percaya?iya itu yang kini coba Vanya lakukan,mungkin memang benar kan yang dikatakan oleh cowo itu.Semoga ini bukan awal yang buruk untuk hubungannya dengan Arka.

"Pulang sekolah tunggu diparkiran"kata Arka setelah nya cowo itu berlalu untuk ke kelas.

                             ****
Tak terasa kan waktu bergulir dengan cepat,buktinya sekarang sudah waktunya pulang sekolah.Dan gadis juita yang memakai masker kini tengah menunggu pangeran nya yang meminta dirinya untuk pulang bersama.Vanya sih iya iya saja itung-itung untuk melupakan masalahnya sejenak.

"Vanya!"

Vanya menoleh,ia mendapati Devon yang tengah berjalan ke arahnya.

"Nunggu Arka?"Pertanyaan yang  tepat sekali.

Vanya mengangguk mengiyakan

"Mau bareng gue aja nggak?"tawar Devon, sekarang Devon benar-benar mewanti-wanti Vanya,ia takut jika terjadi sesuatu pada Vanya saat dirinya tak bisa menjangkau atau mengawasi gadis itu apalagi jika gadis itu berada dirumah buaiannya tenang Devon justru akan sangat khawatir.

Sontak Vanya menggeleng"nggak deh Dev,Lo tau sendiri kan Arka kaya gimana?"

Devon terkekeh kemudian mengangguk"iya gue tau,ya udah kalo gitu gue duluan"pamitnya

Vanya kembali mengangguk"hati-hati Dev"ujarnya

Sudah hampir sesore ini dan Arka juga belum keluar? Pengin di gampar emnag tuh cowo,untung ganteng jadi kan nggak tega.Untuk Vanya termasuk gadis yang setia nunggu,kalau tidak sudah 15 menit yang lalu ia ikut dengan Devon meninggalkan sekolah tercinta.

"Lama?"

"Astaghfirullah!"Vanya dengan sepontan memegang dadanya,ya gimana nggak kaget?orang lagi diem nggak tau mau ngapain terus dari belakang ada suara.Kan ngeselin pengin digorok aja dah.

Arka tersenyum,ah kalau udah gini Vanya nggak jadi bisa kesel,nggak jadi bisa ngambek asli.Soalnya kan Arka tipikal cowok yang jarang senyum,tau sendiri kan dulu datar bat kaya triplek.

Arka membuka mobil dan masuk disusul oleh Vanya.
"Tumben pake mobil?"kata Vanya mencoba mencairkan suasana
"Motor nya lagi diservis"
Dan setelah itu tak ada yang membuka suara entah karena apa kedua nya sama-sama bingung mau ngomongin apa.
"Mau makan dulu atau pulang?"tanya Arka membuat Vanya menoleh
"Pulang aja deh"
"Ok makan dulu"
Vanya mendelik,itu bukan jawaban dari mulut nya.Kan tadi bilangnya pulang kenapa malah makan?
"Kok makan?"
"Laper Van,lagian kamu juga belom makan kan"
"Tau gini terus tadi ngapain tanya maman? Heran punya cowo kok gini_vanya
Vanya  habis pikir dengan cowo yang duduk disebelah nya,untung aja sayang coba kalo nggak udah ditendang mental ke luar Antartika kali ya.
"Enaknya makan apa Van?"
Vanya diam sebentar, memikirkan makanan apa yang cocok disaat sore-sore seperti ini.
Dengan telunjuk yang ada di dagunya cewe itu tampak serius"emm,gimana kalau spaghetti?"

Arka segera menggeleng "nggak lah,masa makannya itu"

Vanya kembali berfikir semoga saja Arka tidak menolaknya.
"Mau makan sushi?"

"Nggak doyan Van"

"Nasi goreng?"

"Itu udah biasa sayang, bosen jadinya"

"Ayam bakar?gimana?"

"Nggak,repot kalo makan"

"Kalo misal steak beef?"

"Nggak selera"

"Bakso? Mie ayam?"

Arka tetap menolak,nggak ngerti deh sebenernya tuh cowo pengin makan apa.Puyeng sendiri jadinya.

"Makan ayam bakar aja deh Van kayanya enak sore-sore gini"ujar Arka tiba-tiba tanpa beban.

Sumpah Vanya gondok setengah mati hari ini sama Arka, cowo itu yang minta rekomendasi makanan untuk keduanya lalu dengan mudah mengatakan kalau tidak pengin,tidak selera,bosan dan lainnya.Terus ini?katanya mau makan Ayam bakar? perasaan tadi udah ditawarin terus katanya repot kalau makan,lah ini jadinya makan itu.Pengin digorok beneran kayanya nih cowo.Dengan hati dongkol Vanya mengambil tisu lalu diremas dan dilempar kearah cowo itu untuk melampiaskan kekesalannya.Bodo amatlah nggak mau peduli lagi,cape asli kalau sama manusia yang satu ini.Entah Arka termasuk kedalam golongan,spesies macam apa sampai punya pikiran kaya gitu🙄apa karena cowo itu terlalu pintar jadinya gitu.
























Hello wathsap gaess
Hehehehe,maapkeun baru sempet updated because aku tuh sibuk trs sama kegiatan sekolah.Jadi jarang nulis.
Oh ya aku usahain setiap seminggu sekali bakalan update buat kalian.Bair kalian nggak lupa deh sama Vanya & Arka.

Yokkk mana suaranya aaaaaa Vanya sama Arka

Bonus Arka sama Vanya yang lagi qualitime bareng mochi❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus Arka sama Vanya yang lagi qualitime bareng mochi❤️

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang