🍃

3.9K 148 4
                                    

Matahari kini sudah mulai menampakkan dirinya diufuk timur mengganti kan ribuan bintang yang selalu memberi cahaya untuk berteman dengan malam.terlihat motor sport hitam memasuki kawasan sekolah.Vanya,cewe itu segera turun dari motor Arka dan pergi sesegera mungkin dari sana.Dirinya tak biasa menjadi pusat perhatian,risih!

"Van" teriak Arka membuat Vanya geram ditempat,tak taukah cowo itu jika Vanya tak siap jadi mangsa fans fanatiknya?

"Apa?"jawabnya ketus,Vanya tak ingin bertele-tele,yang diharapkan saat ini dapat duduk dengan tenang di kelasnya.

"Helm" ucap Arka padat singkat dan jelas sekali hingga membuat Vanya merasa malu,sangat maluu.Kenapa ia bisa teledor melepaskan helmnya tadi?

"Ck,kenapa nggak ngomong dari tadi?"kata Vanya sambil melepaskan kaitan helm itu namun memang dasar Vanya,cewe itu tak bisa-bisa membuka helm diatas kepalanya

"Kalau nggak bisa buka tuh ngomong"

Vanya tertegun,seluruh tubuhnya seolah mati rasa saat Arka mulai membantu melepaskan helm,jarak keduanya hanya beberapa centi,dan hal itu membuat Vanya mampu menghirup aroma menyegarkan yang khas dari cowo ini.

Gugup?tentu saja Vanya rasakan, jantung nya bekerja diluar batas.Belum lagi tindakan Arka disaksikan oleh siswa siswi yang baru datang ataupun yang sudah.Dan ada juga yang mulai bisik-bisik tetangga,eh:v

"Itu kak Arka ngapain sama dia sih?"

"Dia siapa sih?sok kecantikan banget"

"Pangeran gue"

"Pagi-pagi udah romantis-romantisan,kan bikin iri"

"Kegatelan banget sih"

"Mungkin Arka kasian sama dia,makanya ditebengin naik motor"

Tuh mulut pengin gue mutilasi_Batin Vanya

"Kalau Angel tau bisa abis kayanya tuh cewe"

"Biarin aja" ucapan Arka membuat Vanya tersentak dan segera mengikis antara antara keduanya saat helm itu sudah berada ditangan Arka

"Nggak perlu peduliin omongan mereka,karena orang yang suka nyinyir itu sebenernya iri"

Vanya mengangguk "gue,_ck aku kelas duluan"pamitnya kemudian segera berlalu menuju kelasnya sampai lupa mengucapkan terimakasih pada Arka.

Disepanjang koridor banyak yang menatap nya tidak suka,bahkan ada yang terang-terangan mencibir dirinya.Apa menurut mereka gue nggak pantes jadi cewe Arka?terus  cowo itu lebih pantas sama mereka gitu?ck,nggak sama sekali goblok.Muka kaya tante-tante girang aja belagu.

Vanya terus saja mendumel dalam hatinya,kupingnya terasa panas,ingin sekali melabrak orang-orang yang hanya bisa berkomentar didepan wajahnya agar mereka tak perlu memikirkan dan terlalu mencampuri urusan orang,mereka saja belum becus merawat diri mereka sendiri mengapa harus repot-repot ngurusin orang lain?Kadang hidup selucu itu.

                             ***
Semua berjalan dengan lancar dan baik,hari ini satu sekolah sudah heboh membicarakan tentang hubungan Vanya dan Arka apalagi keduanya tadi pagi berangkat bersama ke sekolah, mereka semua sudah mengetahui jika keduanya berpacaran belum lama.
Pelajaran telah usai,dan Vanya dimintai tolong oleh guru bahasa Inggris nya untuk mengantar daftar nilai yang telah direkap ulang tadi jadi ia harus menunda acara isi perutnya yang sudah minta jatah.

"Ini Bu daftar nilai nya" ucap gadis dengan rambut indah yang dibiarkan tergerai.Guru itu mengangguk lantas menerima secarik kertas dari Vanya.

"Terima kasih Vanya" ucapnya

 strong girl (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang