Sakura POV
Ini adalah hari pertamaku sekolah di jepang setelah aku pindah dari USA. Sebenarnya sedikit aneh lagi berada di negara kelahiranku, mengingat sudah enam tahun aku tinggal di negara orang.
Aku bahkan rasanya tak ingat apakah aku masih memiliki teman di jepang?yang pasti aku hanya mengingat sahabatku sejak kecil, yang kini sudah aktif di dunia modeling. Yah, biarpun ia masih sekolah di tingkat SMA.
Oh yah, aku ini adalah anak satu - satunya di keluarga ku, yang berarti juga bahwa aku adalah pewaris tunggal dari rumah sakit yang dididrikan oleh otousan.
Aku mengedarkan pandanganku. Ah, ternyata sudah sampai sekolah yah. Aku turun dari mobil. Dan... Ini yang paling aku benci. Pandangan intimidasi dari setiap orang yang berpapasan denganku sangat membuatku merasa risih, padahal aku bukan pencuri, tapi kenapa pandangan mereka begitu..
Aku kebingungan mencari letak ruang kepala sekolahnya. Mau bertanya..... Tapi gengsi. Ahhh,, bersyukur aku tidak sampai buta huruf jepang, bisa berabe kalau lupa!
Bukannya ruang kepala sekolah, yang kutemukan malah kantin. Karna lelah sudah berkeliling, aku memutuskan untuk mampir kekantin. Sepertinya tidak masalah, lagi pula ini masih pagi, apalagi tadi aku tidak sempat sarapan di rumah.
Aku duduk di meja yang menurutku letaknya strategis. Berada di pojok dan aja jendela yang mengarah ke taman belakang sekolah yang dihias oleh bunga sakura yang sedang bermekaran, mengingat sekarang adalah musim semi. Sepertinya, meja ini akan menjadi meja favoritku.
Mmm... Aneh juga yah, meja di tempat strategis ini bila tidak menjadi favorit.bahkan sepertinya, siswa disini selalu menjauhi meja ini. Entah apa alasannya, yang pasti mereka terlihat takut - takut setiap melewati meja ini. Tapi apa yang harus ditakutkan coba? Inikan hanya hanya meja biasa yang ada di kantin.
Aku memesan onigiri sebagai sarapanku, sambil menunggu pesanan ku datang aku hanya menyesap jus strawberry yang ku pesan lebih dulu sambil memandangi bunga - bunga sakura yang bermekaran, bahkan terdang bunga itu berguguran tersayat oleh tebasan angin.
Ekhem...
Aku seperti mendengar suara deheman. Tapi, mana mungkin? Jadi, aku hanya cuek tanpa berniat menoleh ke asal suara sambil terus menikmati pemandangan taman belakang.
Ekhem...
Lagi - lagi deheman suara deheman. Mengganggu suasana sekali sih padahal ini masih pagi, udara masih sejuk. Tapi, ada saja gangguan di pagi hari.
Aku menoleh kearah suara deheman itu berasal. Dan aku menemukan dua orang pria yang pastinya tidak aku kenal. Yang satu berambut kuning jabrik yang nampak seperti.. Errr... Durian. Dan yang satunya lagi seperti sangat tampan.. Tapi... Dingin,dan juga sytle rambutnya sangat aneh menurutku, entah aku salah lihat atau bagaimana, tapi rambutnya itu sangat mirip... Err.... Pantat ayam.
"maaf nona, tapi ini adalah tempat kami! " tegur pria berambut kuning itu dengan wajah yang seakan memaksa,dan membuatku geram hingga sifat keras kepalaku itu timbul.
" memangnya meja ini milik kalian? Ini milik sekolahkan? Ya ud... "
" dan sekolah adalah milik keluarga ku" potong pria berambut raven dark blue itu membuatku diam seribu bahasa.
Malu, yah malu sekali. Bahkan di hari pertama sekolah aku harus semalu ini. Oh, Kami - sama bisakah kau membuat ku ditelan bumi! Rasanya aku benar - benar malu untuk berhadapan dengan kedua orang ini. Arghhhhh..
Aku berdiri,Hendak pergi dari kantin. Aku benar - benar malu sekali, lebih baik aku pergi dari tempat laknat yang membuatku merasa sangat memalukan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akuma [sasusaku]
Roman pour AdolescentsSakura haruno seorang siswi pindahan di konoha high school yang merupakan sekolah paling elit di jepang. Sebuah tragedi yang menimpa sakura mengharuskannya terseret kedalam kehidupan pria dingin berjuluk 'AKUMA'. Entah bagaimana cara sakura menghad...