33

710 82 1
                                    

Kai kini sudah berada di kamar Aqila. Ia sedang menemani Aqila yang sakit penuh kecemasan di wajah Kai padahal Aqila hanya mengalami sakit yang biasa di alami setiap wanita.

Betapa besar rasa cinta Kai pada Aqila padahal dulu dia hanya lah seorang lelaki yang menjalin hubungan tanpa rasa cinta yang sesungguhnya.

Hanya Aqila yang benar benar mampu membuatnya benar benar jatuh cinta dan merasa takut akan kehilangan.

Melody hanya terkekeh sedih melihat Kai yang terlihat tulus pada Aqila, ia tak membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Kai saat dia tau bahwa kekasihnya itu tidak mencintainya.

Tapi satu sisi Melody juga merasa tak tega melihat kedua sahabatnya yang saling mencintai tapi tak bisa saling memiliki karena salah satunya sudah menjadi milik oranglain.

Melody pun keluar dari kamar Aqila menuju kamarnya dan di ikuti oleh Dyo.

"Kamu kenapa hmm?" Tanya Dyo sembari duduk di samping Melody yang terlihat murung.

Melody mengubah posisinya agar tiduran di paha Dyo. Entahlah menurutnya bantal ternyaman baginya adalah paha Dyo karena saat ia melihat ke atas ada wajah seseorang yang setiap detik nya ia rindukan.

"Aku kasian deh sama Kak Kai. Aku bener bener ga tega liat dia kaya gini" Ucap Melody sambil memaikan kalung pemberian Dyo yang  selalu ia gunakan dan tak pernah ia lepaskan sekalipun.

"Hmm kita gabisa berbuat apa apa untuk mereka dy, kita ga mungkin terlalu ikut campur" Ucap Dyo sambil terus memainkan rambut Melody dan sesekali mengelusnya.

"Tapi apa kita harus diem aja? Aku bener bener kasian sama Kak Kai yang keliatanya tulus banget sama Aqila. Belum lagi aku ga tega liat Aqila sama Sehun yang harus menyimpan rasa sayang mereka masing masing" Ucap Melody.

"Terus apa yang bisa kita lakuin?" Tanya Dyo.

"Gatau" Ucap Melody dengan wajah cemberut.

"Yaudah ah gausah mikirin itu lagi ya, biar nanti waktu aja yang nunjukin ke depannya gimana" Ucap Dyo sambil mengacak pucuk rambut Melody gemas.

Melody hanya menangguk pasrah.

***

Pagi ini mereka pergi kesekolah seperti biasa. Aqila pun masuk sekolah karena kedaan perutnya sudah membaik.

Melody duduk di bangku nya sambil melihat kotak merah yang berada di atas meja nya. Dyo yang sadar akan hadiah rahasia yang Melody dapatkan pun langsung memasang wajah yang benar benar menyeramkan.

Dyo mengendus kesal rasanya baru kemarin malam dia dan Melody baikan. Bahkan ini masih sangat pagi tapi mengapa ada saja hal yang membuat mood nya benar benar buruk.

Apalagi di atas kotak tersebut terdapat note yang cukup membuat Dyo geram saat membacanya.

For you my melody🖤

Melody tersenyum bahagia dalam hatinya. Dengan semangat dia membuka kotak itu tanpa memperdulikan mood Dyo yang sudah berubah menjadi buruk. Dia bahagia karena penasaran dari siapa kotak ini dan apa isi dari kotak ini.

Senyuman di bibir Melody seketika menghilang saat dia membuka kotak tersebut. Dengan cepet Melody pun menutup kotak itu kembali dan berusaha agar sahabat dan kekasihnya tidak melihat isinya.

Namun Dyo yang sedari tadi memerhatikan Melody pun langsung merebut kotak tersebut saat senyuman bahagia di wajah Melody menghilang menjadi sebuah ketegangan.

"Dyo jang.." Cegah Melody.

Namun Dyo sudah terlanjur membukanya. Matanya bulat sempurna. Emosi nya semakin naik. Rasanya darah nya pun sudah berada di pucuk ubun ubunya. Dyo mengepal kan tangan nya kasar lalu menggebrak meja nya dengan keras membuat semua orang terkejut mendengar dentuman yang Dyo buat.

Melodyo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang