42

638 67 3
                                    

Dyo tidak menjawab lagi melainkan pergi begitu saja menuju kamarnya. Hati nya benar benar terluka dan kecewa saat mengetahui wanita yang paling dia sayangi harus memiliki hubugan dengan orang lain padahal mereka baru saja berakhir.

Dyo masuk ke dalam kamar sambil membanting pintu dengan sangat keras hingga membuat semua orang yang berada di bawah benar benar terkejut saat mendengar dentuman nya.

Beberapa detik Melody terdiam menatap kepergian Dyo sampai akhirnya isak tangis nya tak bisa ia bendung lagi.

Baekhyun mendekat ke arah Melody lalu memeluknya dengan erat. Tangisan Melody semakin menjadi dalam pelukan Baekhyun.

"Seharusnya lo jangan lakuin itu dy"

"Sekarang kalian berdua juga kan yang terluka"

Ucap Baekhyun sembari mengelus punggung Melody agar sedikit tenang.

"Tapi dia udah kecewain gue baek, apa salah gue kasih kesempatan sama Kak Ceye yang selama ini tulus sayang dan selalu jagain gue" Ucap Melody dengan isak tangisnya.

"Itu semua pilihan lo, tapi satu hal yang perlu lo tau kalau apa yang lo lihat tentang Dyo ga sepenuhnya seperti yang lo pikirin" Ucap Baekhyun.

Isak tangis Melody semakin menjadi. Dia tak mengerti akan apa yang dia rasakan namun yang pasti rasa sakit itu semakin menjadi sekarang.

"Udah dy sekarang lo tenang, jangan nangis lagi, gue gamau lo sakit, besok hari pertama kita sekolah loh" Ucap Sehun sambil mengelus rambut Melody.

"Ayo gue anter ke kamar" Ajak Aqila.

Perlahan isak tangis Melody memudar meskipun air matanya masih mengalir. Dia menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar yang selama ini dia rindukan.

Bahkan kamar itu tempat terakhir dia mengahabiskan waktu bersama Dyo. Tempat dimana mereka melepas rindu bersama namun sekarang sepertinya hanya lah sebuah kenangan yang tertinggal di dalamnya.

"Gue pengen sendiri qil" Ucap Melody lemah.

"Oke gue keluar, tapi kalau ada apa apa lo panggil gue ya" Ucap Aqila cemas.

Melody hanya mengangguk lalu mengunci pintu kamar setelah Aqila keluar.

Mengamati isi kamar yang tak ada perubahan apapun. Hanya kamar nya jauh lebih rapih dari sebelum terakhir dia meninggalkan kamarnya itu.

Memandangi dinding kamar yang penuh dengan foto nya bersama kekasihnya atau pun sahabat sahabatnya.

Perlahan Melody duduk di bagian samping tempat tidur. Menatap sebuah nakas kecil yang di atasnya tersimpan sebuah bikai foto kecil yang berisi wajah dirinya dengan lelaki yang sangat dia sayangi selama ini.

"Kenapa kamu tega lakuin semua ini sama aku yo?"

"Apa alasan di balik semua yang kamu lakuin ini dyo?"

"Setega itu kamu kecewain aku?"

"Disaat aku yakin kalau kamu bakal jadi yang terbaik dan terakhir buat aku, sekarang kamu buktiin kalau semua dugaan aku itu salah"

Melody bermonolog sambil menatap bingkai foto itu sambil terus menangis.

Dada nya terasa sesak sekarang. Hati nya pun terasa benar benar hancur. Bahkan nyatanya dia tak mampu melihat wajah Dyo apalagi menatap matanya karena rasanya terlalu menyakitkan untuk Melody.

Melody memeluk bingkai foto itu dengan erat. Jujur Melody rindu pelukan lelaki yang ada di foto tersebut. Pelukan yang selalu membuat Melody nyaman dan merasa tenang.

Melodyo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang