16

948 92 2
                                    

Kami semua sudah turun dari bis. Kami tengah berjalan menuju perkemahan besama kelompok kelompok yang sudah di bagikan.

Kalian pasti tau kini aku sedang berjalan dengan siapa saja. Perjalanan sebenarnya cukup dekat namun rasanya teramat sangat jauh.

Dyo berjalan di depan bersama Fashya dan Kak Xiumin sedangkan aku bersama dengan Kak Chanyeol dan Kak Alena di belakangnya.

"Ceye aku cape" Ucap Kak Alena manja sambil memeluk lengan Kak Chanyeol.

"Lepas deh len, kalau cape yaudah diem aja di sini sendiri" Ucap Kak Chanyeol sinis sambil melepaskan lengan Kak Alena di lengannya dengan kasar.

Kak Alena pun terdiam sedangkan kami tetap berjalan sampai akhirnya dia berjalan dari belakang masuk ke antara aku dan Kak Chanyeol dengan kasar dan membuat aku terbanting jatuh.

"Awww" Rintihku.

"Yaelah lebay banget ke senggol dikit aja jatoh" Ucap Kak Alena sinis.

Dyo pun langsung menoleh ke belakang dan mengahampiriku. Sedangkan Kak Chanyeol tengah memarahi Kak Alena.

"Kamu gapapa?" Tanya Dyo sambil berjongkok di depan ku.

"Gapapa, pinggang aku sakit dikit" Jawabku.

"Bisa jalan ga?" Tanya nya.

"Bisa tapi aku pengen kamu gendong" Bisik ku pada Dyo.

"Manja banget sih pacar aku" Balas bisik Dyo sambil tersenyum.

"Yaudah sini naik" Ucap Dyo sambil berjongkok membelakangiku agar aku naik ke punggungnya.

"Biar gue aja yang gendong Melody" Ucap Kak Chanyeol.

"Apaan sih ceye udah biarin" Ucap Kak Alena.

"Kamu ngapain sih udah Kak Chanyeol aja yang gendong" Ucap Fashya.

"Gausah kak gue sahabatnya, gue bisa jaga dia" Ucap Dyo sambil berdiri dengan membawaku di punggungnya.

"Mending kamu sama aku aja yo jagain aku aja, gausah gendong Melody biar Kak Chanyeol atau Kak Xiumin aja" Ucap Fashya kesal.

"Mending lo diem! Lo ga punya hak buat ngatur gue, gue mau jaga Melody ngapain gue jagain lo. Mending gue jaga sahabat gue dari pada lo" Ucap Dyo dingin lalu berjalan lebih dulu meninggalkan yang lain.

Yang lain masih membeku akan ucapan Dyo pada Fashya. Cukup kasar menurutku namun bagaimana lagi aku juga tak suka dengan sikapnya pada Dyo.

"Oh jadi lebih milih sahabat nih" Sindirku sambil tersenyum.

"Bukan sahabat tapi pacar" Ucap Dyo sambil tersenyum juga.

Sekarang kami sudah tiba di perkemahan. Aku tengah duduk di depan tenda ku dengan Aqila sendirian.

"Woyy!!" Teriak seseorang dari belakang sambil memukul pundak ku pelan.

"Ihh apaan sih hun ngagetin anjir" Ucapku kesal saat melihat Sehun di belakangku.

"Hehe maaf, sendiri ae nih" Ucapnya sambil duduk di sebelahku.

"Hmm, ngapain sih lo kesini?" Tanyaku.

"Emang ga boleh? Gue juga pengen berduaan kali sama lo" Ucapnya manja sambil memeluk lenganku.

"Apaan sih ah" Ucapku.

"Ihh ga adil tau masa lo sama Qila bisa deket deket berdua sama orang yang di sayang tapi gue ga bisa berduaan sama orang yang gue sayang" Ucapnya masih manja juga.

Aku tahu maksud Sehun, dia tadi melihatku datang dengan keadaan di gendong Dyo dan tadi pun Qila duduk bersamanya. Jadi dia fikir hari ini kami berdua sudah mendapat kesempatan bisa berdua dengan orang yang selama ini kami sayangi sedangkan dia tidak.

Melodyo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang