Untuk Zahra

1.9K 77 0
                                    

Maaf aku bukan wanita
Yang mudah terlena akan hebohnya dunia, dan cantik parasnya.
Tapi..
Aku adalah sosok wanita biasa
Yang berusaha memperbaiki akhlak, dan masih jauh dari kata Sempurana.

08:00 WIB

"Ra, kamu ga kuliah?"
Sapa Fara yang sudah siap menuju kampus.

"Kuliah."
Jawab Zahra singkat.

"Terus?"
Tanya Aida dengan mata menyelidik.

"Aku masuk siang."

"Oh.. ya udah kita berangkat dulu ya."
Kata Fara sambil memakaikan bros di hijab panjangnya.

"Jangan lupa bersih- bersih asrama."
Ingat Aida ketus.

"Hah... giliran kalian dong masa aku terus, aku sekarang waktunya piket di ndalem."
Seketika Mata Zahra melotot, dengan mulut terpelongo.

"Ya udah terserah kamu, kita pamit dulu assalamu'alaikum."
Kini Fara yang  berucap, menghiraukan Aida lalu berpamitan pada Zahra.

"Wa'alaikumussalam warohmatullah.
Jawab Zahra hangat.

Setelah punggung Aida dan Fara menghilang dari pandangannya, tiba- tiba ingatannya tercetus pada sepucuk surat, yang diberikan Bella subuh tadi.  Entah siapa pengirimnya.

Kemudian Zahra mengambilnya yang ia tarus di rak, dibawah buku- bukunya.

Dengan tertatih- tatih, aksara- demi aksara ia baca dengan penuh tanda tanya.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Ukhti...

Lewat aksara latin ini
Ku mencoba menarik pena..
Ku Ukir seuntai kata..
Ku torehkan tinta..
lalu ku Gambarkan tentang Hati
Yang entahlah apa kah..
Ini  layak disebut 'Cinta?'

Rasanya tidak!
Namun hatiku menolak.
Bagaimana ini..
Aku bingung harus memulai
Dari mana?
Aku tak tau harus berkata Apa?
Juga harus  berbuat apa?

Ukhti...
Aku tau,, rasanya aku
Tak pantas menerima
Secarik buih perasaan
Dari Mu...

Aku?
Apalah aku..
Aku hanya pria tak tau malu
Yang berani mengungkapkan
Aku Rindu.

Iya..
Aku Rindu..
Meskipun kau tak tau
Siapa aku.
Aku tak peduli..
Karena aku..
Pengagum rahasiamu.

From: Secret Admirer
~A♡

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

"A?, siapa itu A?"
Seketika matanya memicing, dahinya berkerut.

"Ishhh.. Astaghfirullahal'adzim Zahra, apa- apaan ini."
Ucap Zahra bermonolog sendiri, lalu pergi ke ndalem mengingat sekarang dirinya ada tugas piket.

**********

"Assalamu'alaikum"
Ucap Zahra, ketika berada di ndalem Umi salma.

IN SYAA ALLAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang