Perbanyaklah bersyukur dalam hidup. Apapun yang terjadi Allah pasti akan memberikan petunjuk disetiap celah masalah yang kau alami.
🌝🌝🌝Pelahan mentari malu tuk menampakkan diri. Ia terlelap menjelajah disetiap ukiran semesta yang tak kunjung membiru. Cahayanya redup petikan bintang seakan menjadi bukti kesaksian malam. Bulan beranjak fiktif yang nyata telah terbuka membentuk gelora senja di ufuk barat raya. Senyum tercipta laksana bulan purnama bersinar di malam gelap gulita. Lesung pipi menjadi bukti sejuta mimpi, matanya menyipit, bulu mata lentik mengenai kelopak yan tertutup rapi, mata sayu menatap haru dengan alasan rindu.
"Ra! Ngapain sih ayo masuk."
Tegur Aida mengagetkan."Astaghfirullah! Kamu itu ya ngagetin aja."
Kaget Zahra sambil mengelus dadanya."Habisnya kamu, dari tadi aku perhatiin bengongg... aja. Mikirin apa sih?"
"Eummm aku rindu ayah sama bunda."
"Ya allah Ra, kamu yang sabar ya."
Setelah mendengar ucapan Zahra barusan Aida tak enak hati, ia pun memilih untuk memeluk sahabatnya itu sambil berusaha menenangkan.
*********
"Mbak!"
Tegur Neng Fatimah pada Zahra."Eh iya? Ada apa neng?"
Gugup Zahra lalu membenarkan posisi duduknya."Mbak kenapa sih? Dari tadi loh aku panggilin.?
"E.e.eee maaf neng mbak ga denger."
"Mbak ini nih aku ga paham soal yang ini, kata bu guru disuruh cari di Buku tapi ga ada mbak, huftthhh sebel deh."
Celoteh neng Fatimah panjang lebar, sambil menunjuk- nunjuk ke buku pembelajarannya. Namun nihil, yang dia ajak bicara malah melamun membuat neng fatimah jengkel."Mbak!!."
"Ihhhh aku dikacangin kan.."
Rengeknya namun masih tak digubris zahra."Eh iya neng? Apa- apa maaf banget mbak ga fokus."
Ucap Zahra lemah, dengan tatapan sendu.Neng Fatimah memanyunkan bibirnya. Lalu ia mengecek dahi Zahra, sontak ia terlonjak kaget.
"Mbak sakit? Eh ya allah badan mbak panas banget, wajah mbak pucat."
"Umiiii!!!!! Kak Malikkkkk!!!!"
Teriak neng fatimah sambil mencari keberadaan umi dan kakaknya. Malik yang tengah duduk santai di kamarnya terkejut seketika adiknya berteriak tak jelas."Apa sih Dek teriak- teriak ga baik tau."
Ucap Malik ketus dengan wajah datarnya saat Zahra masuk dalam kamar malik yang kebetulan terbuka."Mbak Zahra sakit, ayo buruan tolongin...,Umi mana?"
Ucap Zahra tergopoh- gopoh sambil menarik- narik lengan Malik."Zahra sakit!!!??"
Mendengar ucapan adiknya barusan. Malik langsung pergi meninggalkan adiknya yang berdiri mematung, dengan cepat ia berlar. Jujur ia tak bisa menahan emosinya apa lagi ini menyangkut Zahra."Zahra!!!!"
Teriak Malik lalu masuk kedalam kamar adiknya, namun Zahra tergeletak lemah di lantai. Malik bingung dia harus bagaimana. Tidak mungkinkan dirinya menyentuh Zahra dan mengangkatnya. Tidak ini dosa.

KAMU SEDANG MEMBACA
IN SYAA ALLAH
RandomIni sebuah kisah tentang seorang gadis cantik bernama Dzakira Talita Zahra. Seorang gadis berusia delapan belas tahun, ia juga seorang murid pindahan dari Jakarta. Disela-sela penyesuaiannya dengan sekolah barunya tersebut, Lita bertemu dengan seora...