Penyesalan

1.9K 87 0
                                    

Setidaknya berbuat baiklah meskipun kebaikanmu tak pernah dihargai.
Lakukan karena suatu saat nanti, kau akan menyadari arti kebaikan itu.
🍃

Ternyata tanpa disadari, masalah yang di alami oleh Zahra, didengar oleh Umi Salma. Mendengar kabar itu, beliau tidak segan- segan turun tangan menuju Asrama. Dan betul apa yang beliau lihat. Astaghfirullah!

"Astaghfirullah! Zahra kamu kenapa?"

"Zahra sakit Umi?"

"Kenapa bisa sakit? Kalian tau?"

Namun tidak ada satupun yang mau mengaku. Umi Salma mulai mengintrogasi satu persatu dari teman Zahra. Aida menunduk begitupun Fara.

"Eummm,, Zahra tadi di temukan pingsan umi."

"Ya Allah Zahra,, Ya sudah sekarang bawa dia ke rumah sakit."

Tanpa basa- basi lagi, Temen- temen Zahra langsung membopong Zahra menuju brankar Ambulans. Karena memang pesantren menyediakan Ambulans pribadi, untuk jaga - jaga.

Sesampainya di RS. Umi Salma mengabari Suaminya yaitu Kyai Abbas Abdurraham Assegaf. Setelah itu, beliau menunggu di tempat tunggu bersama para santri wati lainnya.

Tak lama, seorang Dokter keluar dari ruangan tempat Zahra di rawat. Umi Salma yang tadinya membaca Al- Qur'an kini beliau akhiri dan memilih untuk bergegas dan menemui sang dokter.

"Gimana Dok keadaan putri saya?"
T

anya Umi to the point, sambil berlari kecil menuju seorang wanita berjas putih itu.

"Zahra tifus, demamnya juga sangat tinggi."
Ungkapnya lembut, namun terdengar tegas.

"Tifus? Ia pernah difonis tifus juga sebelumnya dok."

"Fisiknya terlalu lemah, mungkin juga dia kecapean hingga lupa makan."

"Terima kasih dok."

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu."

Setelah mendengar penjelasan dokter barusan, Umi Salma bergegas menuju ruangan tempat Zahra di rawat, dan diikuti oleh Fara serta Aida di belakang Umi.

***********

Kabar mengenai Masalah yang dialami Zahra tidak hanya tercium di ndalem dan daerah asrama putri  saja, akan tetapi merembet sampai ke pesantren putra. Tidak menutup kemungkinan kabar tersebut juga di dengar oleh Seorang lelaki berkumis tipis, berperawakan tinggi, putih juga gagah. Yah dialah akar dari semua masalah yang di alami Zahra saat ini. Hingga menyebabkan Zahra opname di RS.

Lelaki tersebut sontak kaget bukan main saat mendengar kabar tersebut, jantungnya berdetak 2 kali lipat, suhu tubuhnya tidak teratur, nafasnya menderu. Aishhhh benar dia shok. Alih- alih menjelaskan dia malah tersungkur ke lantai, menjambak- jambak rambutnya, melempar kopyah yang ia kenakan. Keadaannya sangat kacau. Bahkan ia bukan seperti sosok yang biasa di kenali.

"Apa yang telah aku lakukan ya Allah!!"
Adunya sembari mengusap wajahnya kasar. Tubuhnya seakan tak mampu berdiri. Ia hanya duduk termangu menyandarkan tubuh kekarnya di tembok bercat putih itu.

"Bukan ini maksutku, bukan ini tujuanku, bukan ini keinginanku, hukum aku jika perlu, tapi aku mohon jangan hukum dia!."

"Dia tak pantas mendapatkan semua ini, ini salahku, ini semua terjadi karena Akuuuuu!!! YA ALLAH hukum saja Aku jika perlu."

IN SYAA ALLAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang