EMAS

243 15 0
                                    

Setelah berbicara singkat dengan para perempuan dan anak-anak, rombongan itu bersiap-siap melanjutkan perjalanan dan sebelum malam menjelang mereka sudah berada dalam perjalanan.

Setelah empat puluh delapan jam, armada para pelarian itu berlabuh di dermaga kota Rangan Hanungoh. Perjalanan itu kiranya lebih cepat selesai jika di sepanjang Sungai Miri mereka tidak terhambat upacara kemenangan. Mereka sering dipaksa oleh pribumi setempat untuk menunda-nunda perjalanan. Di mana-mana mereka disambut dengan sangat meriah. Jumlah orang yang mengerubungi La Cueille untuk mengagumi orang yang telah membuat gunung- gunung menyemburkan api kadang-kadang berlebihan, dan itu dapat membuat si Walloon lupa diri.

Tidak lama setelah mereka sampai, Wienersdorf berbicara dengan Harimau Bukit untuk mengisahkan seluruh cerita: dijelaskan pula sebab-sebab yang mendorong dia dan teman-temannya meninggalkan Kuala Kapuas. Karena itu diputuskan agar orang-orang kulit putih itu tetap merahasiakan kebangsaan mereka, dan Kepala Suku Punan itu menyatakan bahwa harga tengkorak orang Eropa di daerah itu lebih tinggi dibandingkan dengan risiko jika mereka mengungkapkan jati diri mereka.

Kemudian mereka membicarakan soal rencana perkawinan yang kini hendak diselesaikan oleh Harimau Bukit. Ia tahu bahwa orang itu berkulit putih. Namun apakah ia tidak akan mereguk darah orang itu? Bukankah mereka sekarang bersaudara? Ya, orang kulit putih itu telah menyelamatkan nyawanya lebih dari sekali, dan ia telah mengikatkan diri dalam suatu ikatan suci. Ia akhirnya memutuskan menyampaikan masalah itu kepada adik perempuannya dan menyerahkan kepada dia sendiri untuk memutuskan. Hamadu segera menyatakan bahwa ia mencintai orang Eropa itu dan siap mengikutinya ke manapun dia pergi, siap berbagi suka dan duka. Jawaban Harimau hanyalah dengan menarik adik perempuan yang amat disayanginya itu ke pelukannya dan menciumnya dengan hangat sebagai dukungan atas keputusannya.

Kini diatur agar perkawinan diselenggarakan sesegera mungkin agar orang-orang Eropa itu dapat melanjutkan perjalanan ke utara tanpa tertunda-tunda. Akan tetapi upacara itu baru dapat diselenggarakan pada bulan baru, dan masa bulan itu baru saja berlalu. Dengan demikian upacara itu baru dapat diselenggarakan 25 hari lagi. Tetapi kurun waktu itu memberi mereka kesempatan penuh untuk mempersiapkan perhelatan berskala besar.

Sementara itu rencana perkawinan La Cueille batal, karena gadisnya keberatan meninggalkan suku dan saudara-saudaranya untuk selama-lamanya mengikuti La Cueille ke negeri yang nun jauh di sana. Kepergian itu menuntut pengorbanan yang terlalu besar untuk dia, apalagi setelah muncul pencinta lain. Seorang pengayau terkenal melamar perawan muda itu, yang cepat berubah pendirian. Selain tangan dan hatinya, ia menghadiahkan seuntai besar tengkorak dan gadis itu dengan cepat menerimanya. La Cueille yang malang pun terdepak.

Ketika si Walloon mendengar dirinya tersingkir, ia teringat pada kata-kata seorang raja Prancis yang sudah sangat berpengalaman dengan perempuan yang tidak berpendirian, dan dengan itu ia ungkapkan perasaannya:

"Souvent femme varie, bien fou qui s'y fie." (Acapkali perempuan seperti air di daun talas, dan dia bangga dengan kegilaan itu).

Semua ini terjadi dan Yohanes tidak sabar dengan penundaan perjalanan selama tiga minggu. Akan tetapi ketika ia menyadari bahwa penundaan itu tidak dapat dihindari, ia menggunakan waktu luangnya yang terpaksa ini dengan menghidupkan kembali rencananya memperbaiki kondisi keuangan kelompoknya, karena ia masih menganggap dirinya sebagai ketua. Ia mengingatkan Harimau Bukit pada janjinya untuk berdagang batu guliga dengan mereka dan setelah tawar-menawar singkat, ia memperoleh 200 batu guliga yang ditukar dengan meriam-meriam kecil yang dibawa oleh para desertir dari Kuala Hiang. Harimau Bukit juga mensyaratkan orang- orang Eropa itu untuk memasang meriam-meriam tersebut di dalam kotanya dan mengajarkan orang-orang Punan cara mengunakannya. Semua dengan senang hati berjanji membantu dan La Cueille menjadi kepala instruktur sekolah artileri itu.

DESERSI: MENEROBOS RIMBA BORNEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang