De Javu

516 34 0
                                    

Enam bulan telah berlalu…Banyak hal yang sudah dilewati,  banyak juga pengamalan yang dialami. Begitu juga dengan kehidupan baru yang kini sedang dijalani oleh yeoja muda bernama Park Febri.

Banyak hal menyenangkan, menyedihkan, membahagiakan, bahkan menyakitkan yang dia rasakan.
   
Semua itu menjadi warna dalam hidupnya.
   
Hari ini, di jam ini, adalah saat dimana kelulusan Febri sebagai siswa SMU akan dimulai. Kini dia sedang duduk dikursi yang sudah disediakan oleh pihak sekolah bersama dengan siswa-siswa lainnya yang tentu menjalani kelulusan ini juga.
  
Senyum nya terus terukir. Hari ini begitu cerah, begitu juga dengan suasana hatinya. Entahlah, tak ada sama sekali perasaan sedih dihati nya, tidak seperti yang dirasakan oleh teman-teman nya.
  
Kini tibalah saat pengumuman siswa lulusan terbaik tahun ini.
   
Semua siswa menanti dengan harap-harap cemas. Sudah ada delapan siswa diatas sana yang memegang map serta mendapat kan mendali dan bunga sebagai bentuk apresiasi untuk nilai terbaik mereka.
  
Dan itu artinya masih ada dua tempat kosong lagi untuk murid berprestasi.
  
Febri kini sedang menyatukan tangan nya diatas pangkuan nya, berharap semoga dia bisa mendapat satu posisi disana, dan berdiri penuh kebanggaan. Febri sempat merasa iri melihat teman yeoja nya, Bella berada disana dengan peringkat ketiga.
   
Lagi pula siapa yang tidak ingin mendapatkan posisi itu?

"Siswa berprestasi selanjutnya, yang mendapat nilai terbaik…"

'Aku mohon, aku mohon.. berikan aku satu tempat disana' batin Febri. 

"Dia.. adalah.."

'Semoga aku.. semoga aku.. semoga aku' Batin Febri lagi-lagi berdoa.

"Selamat kepada.."

'Satu saja…aku mohon.. satu tempat saja,' Ucap batin Febri lagi.

"Kim Namjoon.."

Wajah Febri lagi-lagi blank ketika untuk kesembilan kalinya namanya tak kunjung disebut. Suara riuh tepuk tangan memenuhi ruangan nya. Febri pun bertepuk tangan dengan lemas, merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
   
Sekarang yang tersisa hanya posisi kesatu, dan itu tidak mungkin dia dapatkan. Dia melihat Namjoon yang dengan gagahnya maju dengan senyum bangganya, menerima mendali, map kelulusan dengan nilai terbaik, dan mendapat buket bunga yang indah.
  
Febri ingin itu, dia ingin posisi itu, dia ingin bunga nya. Semuanya.

"Dan tibalah posisi pertama dimana murid ini mendapatkan posisi pertama dengan nilai tertinggi tahun ini.. "
  
Mendengar itu semakin membuat Febri down.

"Baiklah… bagaimana kalau kita langsung sebut saja namanya?"

'Tidak-tidak, aku tidak mau dengar.. aku tidak mau tahu,'batin Febri menolak.

"Arraseo.. baiklah.. apakah kalian siap?" Tanya guru itu seolah mempermainkan muridnya.

Febri ingin sekali menutup telinganya, dia tidak ingin mendengar nama orang lain lagi. Sudah cukup sampai kim Namjoon saja, dia tidak mau dengar lagi.

"Baiklah.. peringkat pertama pada tahun ini, dengan mendapatkan nilai rata-rata tertinggi.."

'Aku tidak mau tahu.. tidak, ' batin Febri sembari menggelengkan kepalanya.

"Selamat kepada.."

'Aku tidak perduli lagi, aku--'

"PARK FEBRI!!!"  

Sontak mata Febri langsung membulat, astaga apa dia tidak salah dengar. Dia, juaranya , dia peringkat pertama nya, dia yang meraih nilai tertinggi, dia? Astaga apa dia sedang bermimpi.

Dan seketika riuh tepuk tangan memenuhi ruangan hingga membuat Febri terperanjat kaget. Bahkan suara teriakan yang menyebut nama nya pun tak bisa lepas. Mereka terus menyebut namanya, dan bertepuk tangan untuk nya.

Who Are You??  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang