Penyerangan

561 30 5
                                    

“LEPASKAN!!!”

“KALIAN MAU BAWA AKU KEMANA?!"

“LEPAS!!”
      
Percuma saja.
     
Silahkan berteriak dan memberontak sepuas nya, hal itu tidak akan membuat gadis ini bisa bebas. Bahkan mereka tak akan pernah lengah sedikit pun pada gadis ini. Mereka terus membawa gadis ini pergi, kesuatu tempat.
      
Namun, dari awal keberangkatan sampai sekarang Febri masih tetap saja keras kepala. Dia terus memberontak yang membuat lama-kelamaan prajurit vampire ini jengah sekaligus geram. Kalau saja sang raja mengizinkan mereka untuk melakukan apapun, pasti detik ini juga mereka akan membuat Febri tak sadarkan diri.
    
Namun mereka semua dilarang untuk itu.

“Aku mohon tolong lepaskan aku.. Kalian mau bawa aku kemana?!” Ucap Febri dengan suara yang melemah. Ya, mungkin karena dirinya yang disekap beberapa waktu lalu membuatnya kehilangan banyak tenaga dan energi.

“Aku mohon.. tolong lepaskan..” Masih dengan permintaan yang sama dan dengan harapan yang sama.
    
Walau kemungkinan sangat kecil untuk para vampire ini melepaskan nya, tapi Febri tidak perduli. Dia akan tetap berusaha untuk bisa keluar dari sini dan berlari sejauh mungkin. Tidak ada hal lain sekarang yang bisa dia lakukan selain memohon seperti ini kepada mereka yang berhati dingin.

“Aku mohon..tolong lepas—“

“DIAM!!!” Bentak prajurit vampire itu yang membuat nyali Febri untuk sekedar berbicara mendadak hilang.

“Lebih baik kau turuti saja kemana kami akan membawa mu!!”

“Percuma saja kau memohon seperti itu!!”

“Tenang dan menurutlah jika kau tidak ingin terluka, paham?!”
     
Febri akhirnya pasrah.
     
Dia membiarkan para prajurit itu membawanya pergi, entah kemana. Dia hanya bisa mengikuti langkah kaki vampire didepan dan dibelakang nya ini. Sudah tidak ada lagi harapan baginya untuk bisa bebas dan keluar dari sini. Ayolah, kalian semua juga pasti paham, sekuat apapun manusia berharap dan seoptimis apapun itu, mereka tetap akan kembali kepada kenyataan nya bukan?
     
Dan hal itulah yang coba Febri lakukan. Menerima kenyataan bahwa dia tidak akan bisa keluar dari sini, mungkin sampai nyawa nya terlepas dari raganya.
     
Langkah kaki Febri terlihat berat. Sampai akhirnya tibalah dia di sebuah tempat. Namun ada yang aneh, tepat setelah dia berada didepan pintu ruang itu, para prajurit itu malah berhenti dan membuka ikatan mereka. Febri sendiri bingung, tempat apa ini? dan kenapa dia dibebaskan?

“kenapa aku—“

“Masuklah.. Pangeran kami sudah menunggumu didalam!!” Perintah prajurit itu datar.
      
Febri yang saat itu mulai merasa takut hanya bisa menurut.
     
Dengan keberanian yang sekuat tenaga dia kumpulkan Febri masuk kedalam ruang itu. Perlahan langkah kakinya masuk semakin dalam hingga ke tengah ruangan. Dan benar saja, Cha Eunwoo, salah satu adik dari Vernon sudah menunggu dengan senyuman di wajahnya.
    
Jika boleh jujur, hanya Eunwoo lah yang paling tidak memiliki wajah menyeramkan atau jahat seperti kakak-kakaknya yang lain. Dan dia juga selalu tersenyum berbeda dengan orang disekitarnya yang berwajah datar dan terkesan dingin.

“Lama sekali? Kau memberontak dulu ya?” Tanya Eunwoo dengan nada berat.

“Te-tempat apa ini?! Kenapa kau membawa ku kemari?” Tanya Febri berusaha berani.
    
Eunwoo kemudian berjalan mendekat, dan berhenti. Bukan didepan Febri melainkan dibawah sebuah cahaya yang berasal dari atap yang terbuka. Ya, Febri baru sadar jika ruangan ini tidak memiliki atap pada umum nya. Terdapat sebuah bulatan besar yang mengarah lurus kesinar matahari.
      
Tunggu, matahari?

“K-kau.. kenapa kau bisa berdiri disana tanpa terjadi apapun?” Tanya Febri yang mendadak mulai kembali ketakutan.

Ah, ini. Kau pikir semua vampire bisa mati jika terkena sinar matahari ya? Sebaiknya kau buang pikiran mu soal itu, karena tidak semua vampire lemah seperti itu..”

Who Are You??  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang