Perlindungan

516 32 0
                                    

Flashback…
   
Kini mereka semua sedang berkumpul didalam kamar Jungkook.Setelah keluar dari ruangan sang appa ,Jungkook keluar dengan wajah murung, sangat murung. Dia seperti orang depresi. Saat ini Seokjin tidak ada diruangan, karena dia pergi untuk suatu hal.
  
Dia hanya duduk disofa panjang itu dalam diam. Membuat seluruh kakaknya kebingungan serta cemas. Satu sisi mereka ingin sekali membantu, tapi di sisi lain mereka bingung harus berbuat apa. Mereka bingung memilih antara Jungkook atau perintah sang ayah.

“Jungkook, kau baik-baik saja?” Tanya Sindy yang kini sedang memandangi nya khawatir.

“Hm..” Ucapnya dengan wajah yang masih menunduk.
   
Merasa kasihan, kini Sindy beranjak duduk disamping adik termuda nya itu, memegang bahu Jungkook, dan mengguncang nya pelan. Jungkook pun mau tidak mau menoleh kearah samping.

“Ada apa?” Tanya Jungkook dengan suara yang sangat pelan.

“Jujur Jungkook, apa appa sudah tau hubungan mu dengan nya?”

“Kau keluar dari ruangan appa dengan wajah murung.. “Ucap J-hope.

“Hm, jadi wajar kami bertanya seperti ini.. Jujurlah, kook” Ucap Taehyung menambahi.
  
Jungkook menatap wajah Taehyung dan J-hope dengan ekspresi yang sulit diartikan, dia seperti orang yang menyerah dengan keadaan. Dan perlahan Jungkook mengangguk pelan, sebagai jawaban dari pertanyaan mereka semua.

“Jadi benar bahwa appa sudah tau kau mencintai nya?! Astaga!” Ucap J-hope sembari menghela nafas panjang.

“Aku.. tidak tau kedepan nya akan bagaimana.. Appa terus mengancamku bahwa dia akan membunuh Febri jika aku terus menjalin hubungan ku dengan nya”

“Bukan kah sudah ku bilang untuk menjauhinya!! Kenapa kau masih keras kepala, kook! Kau tau kan bahkan dia pun tidak perduli padamu!!” Ucap J-hope menyulut kemarahan Jungkook.

“Hyung sudah lah..” Ucap Taehyung berusaha meredam emosi J-hope.

“Sekarang apa? Bukan hanya kau yang mendapat masalah tapi kami juga! “
 
Sementara disana Jungkook makin menunduk dalam diam, dia tetap tidak bergeming sedikit pun. Dan memilih membiarkan J-hope berkata semau nya, mencaci semaunya sampai J-hope puas. Dia sedang tidak mood untuk menanggapi itu semua.

“Apa beberapa bulan tak cukup untuk menyadarkan kebodohan mu itu!”

“Dia sudah meninggalkan mu dan berbahagia dengan orang lain sekarang ‘kan? Kenapa kau masih ingin mempertahan kannya?!”

“Shut Your Mouth, J-hope!!” Ucap Sindy tak kalah tegas.

“Tidak akan!! Kau tau, ini sudah kedua kali nya dia membahayakan kita karena manusia tak berguna itu!!”

“HYUNG!!! “ Ucap Jungkook yang akhir nya angkat bicara.
  
Jungkook bahkan sampai berdiri dari posisi duduk nya untuk menyamakan pandangan nya dengan J-hope. Jungkook marah, sangat marah. Dia menatap J-hope dengan tatapan kebencian. Jungkook tak habis pikir kenapa hyung nya ini begitu benci dengan gadisnya?
  
Mengapa dia terus menyalahkan Jungkook?
 
Jujur saja, Jungkook tidak masalah dengan ujaran kebencian dan makian untuk nya, tapi tidak untuk Febri. Siapa yang suka jika orang yang kita cinta dihina? Tentu saja siapa pun yang mendengarnya akan marah bukan?

“Berhenti memaki nya hyung!!” Ucap Jungkook dengan suara yang sedikit naik.

“Kenapa? Kau tidak terima? Kenapa kau jadi begini, Kook?!” Ucap J-hope tak mau kalah.

Who Are You??  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang