Kemenangan

649 30 0
                                    

Vernon dan keluarga memutuskan untuk keluar dari istana mereka, guna menyambut penyerangan dari keluarga Volturi. Namun, setelah sampai di hutan dekat istana mereka benar-benar dibuat terkejut dengan jumlah pasukan yang sangat banyak.

Ditengah hutan yang menjadi tempat penengah antara kerajaan nya dengan perbatasan ini adalah tempat berkumpul nya keluarga Tussand's dan juga Volturi, itulah yang dipikirkan oleh sang raja selaku pemimpin di kerajaan Tussand's. Namun sial! Hal itu benar-benar salah, sangat sangat salah. Mereka benar-benar tidak menyangka dengan hal ini.

Pasukan mereka memang banyak, namun bukan itulah alasan mereka terkejut.
Yang membuat seluruh anggota kerajaan terkejut ialah kemunculan para Werewolf beserta pemimpin mereka dalam satu kelompok. Apa-apaan maskudnya ini? apakah sebegitu pengecut nya keluarga Volturi hingga mereka meminta bantuan musuh abadi mereka?

"Luar biasa!!" Ucap sang raja di iringi dengan tepuk tangan remeh.

"Apa kau begitu takut hingga meminta bantuan hewan-hewan peliharaan ini sebagai sekutu mu?"Ucap pemimpin dari kerajana Tussand's yang memancing kemarahan dari pihak vampire disebrang nya. Mereka tahu, ini memang bisa menjadi bahan penghinaan paling menyakitkan, namun mereka tidak perduli.

Keluarga Volturi's dan Jiro's masih membiarkan mereka tertawa.
Karena pertempuran sesungguhnya adalah setelah Febri mereka dapatkan, barulah perang yang sesungguh nya terjadi. Mereka sama sekali tidak menanggapi omong kosong orang itu,fokus mereka bukan pada hal ini namun kepada Febri.

"Kenapa? apa terlalu banyak? Aku bisa mengurangi nya jika kau tidak sanggup melawan... atau takut mungkin.." Ucap pihak pemimpin Volturi dari sebrang sana. Terlihat sekali seringai khas vampire nya itu, benar-benar membuat geram.

"Jaga ucapan mu! Sedang berada dimana kau sekarang, hah?!" Ucapnya membalas.

"Memang nya kenapa? lagi pula sebentar lagi wilayah ini juga akan jatuh ketangan ku setelah kau mati 'kan? Jadi jangan terlalu sombong."Balas nya enteng.

Baiklah, sudah cukup adu mulut nya. Mereka kemari bukan untuk beradu mulut apalagi saling hina dan mencaci. Mereka datang kesini untuk mencari Febri dan menyelamat kan nya, jadi mereka akan langsung keintinya saja.

"Yak!! Kalian-"

"Cepat katakan dimana Febri?!"

Seketika Jungkook langsung menoleh kearah Yoongi ketika dia mendengar ucapan Yoongi memotong ucapan nya. Ada sedikit rasa kesal disana, meskipun mereka sedang bekerja sama, namun tetap saja untuk berdamai adalah hal yang tidak mungkin.

"Dia sudah mati." Ucap Vernon ringan.

"Yang ada hanya 'dia'.." Ucap Vernon seraya membuka barisan prajurit yang menutupi sesosok perempuan cantik yang terlihat sangat muda, dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi namun sedikit berisi.
Sosok itu muncul setelah prajurit-prajurit itu membuka jalan.

Bahkan, gadis itu dengan santainya berjalan dan berdiri disamping Vernon dengan tatapan dingin nya.

Dan kini giliran pihak musuh yang terkejut dengan kehadiran satu sosok itu. Mereka benar-benar tidak menyangka ternyata orang yang dikira mereka semua telah tiada ternyata masih hidup walau dalam bentuk dan jati diri yang berbeda.
Di antara mereka semua, Jimin adalah orang yang paling terkejut dengan apa yang dia lihat.

Ternyata orang yang dicintainya dalam diam itu masih hidup, bahkan dia terlihat lebih cantik dari sebelum nya. Gadis itu masih ada bahkan berada didepan matanya sendiri. Namun hatinya terasa tersayat ketika dia mendengar bahwa..

"Dia Nayla, kekasih ku!" Ucap Vernon dengan bangga nya seraya menggenggam tangan Nayla erat.

Awalnya Jimin mengira hal ini hanya kebohongan. Namun hatinya kembali terluka ketika dia melihat Nayla perlahan melingkarkan tangan nya dilengan kekar Vernon, sedikit bersandar dibahu pria itu sembari mendongak menatap wajah Vernon dan tersenyum bahagia.

Who Are You??  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang