Soal Perasaan

493 35 0
                                    

Malam ini, tepat dirumah nya, Jungkook sedang berjalan menuju ruangan untuk latihan bertarung. Dia biasa melakukan hal ini setiap malam agar kemampuan bertarungnya semakin meningkat setiap hari. Namun perlu kalian ketahui, bahwa Jungkook berada dirumah tanpa seseorang pun.
   
Sebab para saudara-saudaranya yang lain berada diistana.
 
Dilorong, langkah kaki Jungkook bergitu terdengar. Sepanjang perjalanan pikirannya terus fokus pada satu hal. Sampai pada akhirnya dia sampai diruang latihannya, dan masuk ke dalam,dalam diam.
   
Biasanya Jungkook akan minta ditemani oleh kakak nya sebagai lawan, tapi kali ini tidak. Dia memilih untuk berlatih sendiri. Ketika ditanya, dia hanya menjawab bahwa dia ingin lebih fokus dalam berlatih.
  
Tapi, tentu saja itu hanya akal-akalan Jungkook.
  
Sejujurnya dibalik niat nya untuk sendiri adalah dia ingin menumpahkan semua perasaan nya pada benda mati. Setelah kejadian dia bertemu kekasih nya hari itu, pikiran nya jadi tidak karuan. Jungkook kini berdiri disebuah benda mati besar yang tergantung.
  
Dia memejamkan matanya, dan menghembuskan nafas pelan.

"Ku mohon tenangkan aku! Tenangkan perasaan ini dari bayang-bayang nya yang selalu mengganggu ku! Jebal.." Gumam Jungkook dengan mata tertutup nya.

Untuk kedua kali nya Jungkook membuang nafas nya secara perlahan. Dia membuka matanya dan langsung fokus pada benda mati didepan nya ini.
   
Tangan nya mulai terangkat hingga sedada, dan di kepalkan dengan sekuat-kuatnya. Kaki nya pun sedikit terbuka untuk menyeimbangkan posisi nya. Baiklah, Jungkook sudah siap, dan..

BUGH..BUGHH..BUGHH

Suara itu terus terdengar seiring tangan Jungkook yang memukul dan kaki nya yang menendang dengan kuat. Tanpa henti, tanpa ampun Jungkook terus menerus memukuli dan menendang benda itu, seolah benda itu adalah sesuatu yang dia benci.

"Huh..Huh.." Ucap Jungkook yang kini berhenti beberapa detik.

"Masih belum, Argh!!"
  
Dia kembali memberi hukuman benda mati itu, bahkan saking kerasnya serangan Jungkook. Benda itu sampai berayun kedepan dan belakang. Mata Jungkook kini berubah menjadi merah tidak sehitam tadi.
  
Astaga! Apa yang membuatnya begitu marah.
  
Merasa semakin muak karena tidak mendapat kepuasan seperti yang dia inginkan, Jungkook mengayunkan salah satu kaki nya dan menendang samsak itu sampai jatuh bersama dengan penyangga nya.
  
Jungkook terlihat menatap benda yang tergeletak itu dengan tajam.

"Sial! " Decak nya kesal.

"HANYA DENGAN BENDA MATI, AMARAH MU TIDAK AKAN TERLEPAS SEPENUH NYA!"Ucap seseorang dari arah samping.
  
Perlahan bayangan orang itu muncul, dan menjelma menjadi seorang lelaki tampan dengan tatapan datarnya. Dia menghampiri Jungkook dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana hitam nya itu.

"Museun sori ya?!" Tanya Jungkook datar. (apa yang kau bicarakan)

"Jadi kau bertemu dengan nya ? Bagaimana keadaan nya? Apa dia lebih bahagia?"

"Heh, kau benar, hyung.. bahkan dia lebih bahagia tanpa aku" Ucap Jungkook sembari terkekeh diawal.

"Kau yakin? Apa kau lihat sendiri?"

"Hanya melihat sekilas itu bisa menipu pandangan mu.. Kau harus lihat lebih dalam.." Tambahnya.

"Untuk apa? Mengetahui nya hanya semakin membuat ku sakit. Ku kira dia akan merindukan ku, tapi bahkan memikirkan ku pun tidak! Aku benar-benar tidak percaya kalau cinta bisa hilang begitu cepat"
    
Terjadi keheningan beberapa detik didalam sana. Sampai pada akhirnya.

"Tae-hyung.." Panggil Jungkook, sementara Taehyung hanya memandang datar kearahnya.

"Apa para serigala itu tidak mengetahui kalau Febri pemilik kalung nya..?"

Who Are You??  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang