Kemarahan

550 37 0
                                    

“JUNGKOOK!!”
    
Ya, ternyata bunyi benda pecah itu berasal dari vas bunga yang mungkin tak sengaja tersenggol lengan Jungkook dan jatuh kelantai.
   
Bella yang melihat itu langsung bergegas menolong Jungkook.
   
Dia segera membantu Jungkook untuk kembali duduk disofa. Dia nampak sangat lemah sekarang. Jungkook terus memegangi perut sebelah kirinya, dan sesekali meringis kesakitan. Bella yang melihat itupun berinisiatif membantu menyembuhkan luka dalam yang dialami vampire ini.

“Tahan sedikit,”
   
Mendengar hal itu, Jungkook menoleh kearah Bella, dan mengeryitkan alis nya bingung. Namun sebelum dia sempat bertanya, Bella sudah lebih dulu menempelkan tangannya dia atas tangan Jungkook yang kebetulan sedang memegangi bagian yang sakit untuk melakukan pengobatan nya..
   
Dan seketika, Jungkook pun terlihat jelas sangat kesakitan.
   
Ya, sesuai dengan ucapan Bella, Jungkook menahan rasa sakit pengobatan yang dia berikan. Tak jarang beberapa kali Jungkook nampak mengerang kesakitan. Hingga akhirnya Bella menarik tangannya, dan pengobatan pun selesai.
   
Jungkook nampak terengah, dan lemas.

“Maaf, kalau memang rasa sakit nya teramat tadi.. tapi luka mu cukup dalam, kook.”

“Tidak apa.. terimakasih karena sudah menolong ku.”

“Ya,” Bella mengangguk.

“Tapi apa yang terjadi padamu? Dimana Febri?”
   
Mendengar nama Febri, seketika mata Jungkook membulat. Tubuhnya yang mula nya bersandar, kini tiba-tiba menegap. Wajahnya mendadak tegang. Dia menatap Bella dengan tatapan aneh, seolah baru menyadari sesuatu yang sempat dia lupakan.

“Astaga! Febri! Dia tidak ada disini?!” Tanya Jungkook terkejut.

“Apa kau tau dia ada dimana?”

“BRENGSEK!! “ Teriak Jungkook frustasi, dia bahkan sampai memukul meja kayu didepannya yang membuat Bella tersentak.
    
Dan kini, dengan sisa tenaga yang dia punya. Dia berusaha berdiri dan berjalan menuju luar rumah, namun jangan kan keluar, bahkan maju selangkah pun Jungkook sudah terhuyung dan hampir terjatuh kalau saja Bella tidak buru-buru menangkap nya agar tidak jatuh.

“Kau masih lemah, Jungkook! Jangan memaksakan dirimu sendiri!!”

“Tapi Febri dalam bahaya sekarang!! Aku harus pergi menyelamatkannya!!” Ucap Jungkook setengah berteriak.

“Apa maksudmu? "

“MINGYU!! DIA SUDAH MENCULIK FERBI DARIKU!!”

Mata Bella membulat seketika.

“Mi-mingyu? Kau yakin?!”

“Kau kira aku bercanda, hah?! Lepaskan aku sekarang biarkan aku pergi mencarinya?!” Ucap Jungkook yang mulai berontak minta dilepaskan.

“Apa Mingyu sudah tahu kalau Febri pemilik kalungnya?” Tanya Bella hati-hati.
   
Dia benar-benar ingin Jungkook menggeleng sebagai jawaban.
  
Tapi dia salah, karena sekarang Jungkook menatap Bella dengan raut kekhawatiran yang luar biasa. Ya, sepertinya jawabanya adalah IYA. Mingyu sudah mengetahui bahwa Febri memiliki kalung itu, astaga bagaimana ini?
   
Jungkook mendadak lemas dan terduduk disofa. Dia menunduk sembari menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Sedangkan Bella? jangan tanya, dia pun shock dengan apa yang terjadi. Ketakutan, kekhawatiran, kekecewaan, dan amarah semuanya menjadi satu sekarang.
   
Jungkook merasakan matanya panas.
   
Tidak, tidak, ini bukan waktunya untuk menangis. Dia harus bergegas menemukan Febri sebelum vampire itu mencelakai nya.

“Aku harus mencarinya sekarang juga!”

“Jangan bodoh, Jeon Jungkook! Kau harus tenang dan berfikir jernih sekarang!”

Who Are You??  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang