Kedua-belas

4.2K 423 231
                                    

Lan WangJi kembali menjadi Lan WangJi yang seharusnya. Meskipun dia memang tak pernah tampak berubah di mata orang lain, Lan WangJi-lah yang paling tahu apa yang terjadi padanya. Dia sudah kembali, namun tidak sepenuhnya. Karena bayang-bayang orang itu masih membekas di dalam hatinya.

Rapalan tiap paginya agar tidak jatuh cinta pada orang itu sudah tidak pernah dirapalkannya lagi. Dia merasa aneh. Seharusnya dia bersyukur Wei WuXian sudah tidak ada di sana mengganggungnya lagi. Dia yang merapalkannya setiap pagi untuk tidak terlibat terlalu jauh dengan pria itu, dia juga yang kini merasa 'sedikit' rindu dengan sosok itu.

Rapalan itu sudah tidak diperlukan lagi. Karena Lan WangJi sudah jatuh sepenuhnya ke dalam tangannya.

Menghela napas, Lan WangJi berhenti memainkan guqinnya. Sebuah melodi yang dia ciptakan ketika hanya Wei WuXian seorang yang memonopoli pikirannya baru saja selesai dimainkannya. Hari masih pagi saat itu. Setelah ini, dia masih harus melatih kekuatan fisiknya bersama Lan XiChen, kakaknya.

Meninggalkan Jingshi, Lan WangJi kemudian pergi menemui Lan XiChen.

Perlu Lan WangJi akui, ini bukan pertama kalinya dia merasa begitu merindukan seseorang─ralat, 'sedikit' maksudnya, Lan WangJi enggan mengakui. Ini kedua kalinya setelah rasa rindunya yang begitu banyak kepada mendiang ibunya. Saat itu, baik Lan WangJi maupun Lan XiChen hanya diizinkan untuk menemui ibu mereka satu kali setiap satu bulan. Jumlah yang relatif sedikit bagi mereka yang adalah pasangan ibu dan anak. Lan WangJi tidak bisa tidak merasa kegirangan setiap kali dia akan menemui ibunya. Begitupun Lan XiChen.

Setelah itu, setelah kepergian ibunya, ini kedua kalinya Lan WangJi merasakan perasaan yang sama. Dia ingin bertemu dengan orang itu, melakukan apa yang dilakukan orang itu, mengaguminya, menyukainya, mencintainya, segalanya baginya.

Lan WangJi bertanya di suatu kesempatan, "kakak."

Lan XiChen menjawab, "ada apa?"

Mereka sedang berlatih berdiri dengan satu tangan. Hari begitu terik dengan posisi matahari di tengah-tengah saat itu, menunjukkan waktu di siang hari yang begitu panas di Cloud Recesses. Lan WangJi kembali melanjutkan, "apa kau pernah memetik biji bunga teratai sebelumnya?"

Dia ingat Wei WuXian pernah mengajaknya sebelumnya, namun saat itu dia menolaknya untuk alasan tertentu. Lan WangJi tidak bisa semudah itu untuk bersikap jujur dan menerima. Dia lebih sering menyangkal. Oleh karena itu, Wei WuXian seharusnya mendorongnya lebih keras lagi. Membuatnya tersudut dan tidak punya pilihan selain berkata, "ya, apa boleh buat." Sayangnya, kejadiannya tidak seperti itu.

Lan XiChen tampak berpikir sebelum menjawab, "hmm.. aku tidak pernah." Dia menambahkan lagi, "sudah waktunya. Ganti tangan."

Lan WangJi kemudian mengganti tangannya yang satu dengan tangannya yang lain untuk menahan berat badannya. Gerakannya seringan kapas, begitu lincah namun sama sekali tidak mengganggu keseimbangannya. Dia berkata lagi, "kakak, apa kau tahu?"

Lan XiChen bertanya, "tahu apa?"

Lan WangJi ingat semua kata-kata Wei WuXian kepadanya dan dia mengulanginya kepada Lan XiChen, "biji bunga teratai yang masih bertangkai jauh lebih enak dari pada yang sudah kehilangan tangkainya."

Dan Lan WangJi tidak pernah sekalipun meragukannya. Dia percaya kata-kata orang itu, bahkan jika Wei WuXian mengatakan kepadanya bahwa bumi itu persegi.

Kakaknya membalas, "oh? Aku belum pernah dengar sebelumnya. Jadi, mengapa kau tiba-tiba mengungkit hal ini?"

"…"

Jangan tanya Lan WangJi. Lan WangJi tiba-tiba saja teringat akan hal itu dan tanpa sengaja mengucapkannya. Apa mengingat-ingat dan mengungkit-ungkit juga tidak diperbolehkan di Cloud Recesses?

Segalanya BaginyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang