Ketiga-belas

4K 409 112
                                    

A/N: pertama-tama, aku mau konfirmasi dulu. Sebenarnya kulit semangka di chapter2 sebelumnya itu benar-benar bisa dimakan. Itu salah satu jenis makanan tradisional di Cina seperti gambar yang tertera di bawah. Jadi WangJi sebenarnya bukan bucin geblek. :"v

Satu tahun adalah jangka waktu di mana Lan WangJi tidak bertemu dengan Wei WuXian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun adalah jangka waktu di mana Lan WangJi tidak bertemu dengan Wei WuXian. Selama itu, Lan WangJi menghabiskan hari-harinya seperti biasa, menulis kaligrafi, berlatih pedang, bermain guqin, mengurus kelinci, dan memikirkan Wei WuXian. Memikirkan Wei WuXian sudah menjadi kegiatan tambahannya yang wajib dilakukan setiap pagi menjelang dan sebelum tidur─terkadang Lan WangJi bahkan menambahkannya menjadi tiga sampai empat kali dalam sehari, sudah seperti minum obat saja. Rapalan yang dulu diucapkannya guna untuk menjauhkan Wei WuXian dari hidupnya entah sejak kapan berubah menjadi doa agar kelak dia diberi kesempatan lagi untuk dipertemukan kembali dengan pemuda dari Yunmeng itu. Segalanya menjadi terlalu sepi kalau tidak ada Wei WuXian.

Kemudian, seolah Dewa telah mendengarkan keinginan hatinya yang paling dalam, di usia mereka yang ke-enam belas tahun, Lan WangJi benar-benar dipertemukan kembali dengan Wei WuXian.

Saat itu, di Qishan sedang diadakan Konferensi Diskusi oleh sekte Wen yang berlangsung selama tujuh hari. Baik dia maupun kakaknya, Lan XiChen, turut berpartisipasi dalam konferensi yang ketujuh-tujuh harinya memiliki hiburan yang berbeda itu. Bagi Lan WangJi yang ikut serta hanya sebagai formalitas belaka, tidak ada yang terlalu berkesan di hatinya mengenai kegiatan-kegiatannya saat itu. Tidak ada hal yang terlalu berkesan sampai membuatnya merasa perlu untuk mengingatnya, sampai akhirnya matanya kembali menangkap sosok familiar itu.

"Hei! WangJi-xiong, kau rupanya," dipanggil sedemikian rupanya oleh suara yang terdengar familiar baginya, Lan WangJi yang saat itu sedang mencoba busurnya menghentikan jari-jarinya dan melihat ke arahnya.

Sosok Wei WuXian yang tersenyum cerah seperti biasanya tertangkap oleh matanya saat itu juga. Sama seperti dirinya yang memakai seragam berwarna merah khas QishanWen, Wei WuXian juga saat itu memakai seragam yang sama dengannya, dengan sembilan cincin emas sebagai ikat pinggangnya, sama seperti dirinya. Satu-satunya yang membedakannya dan Wei WuXian hanyalah ikat kepala di dahinya dan ikat rambut merah yang selalu dipakai Wei WuXian.

Lan WangJi menatapnya selama beberapa detik sebelum menurunkan kembali pandangannya dan berjalan pergi begitu saja darinya. Jantungnya berdetak begitu kencang, namun tidak ada perubahan sama sekali dalam ekspresinya, tetap dingin dan tegas seperti biasanya. Tentu saja tidak akan ada yang menduga bahwa apa yang dirasakannya saat ini bertimbal balik dengan apa yang ditunjukkan wajahnya. Kalau saja Lan XiChen ada di dekatnya dan mengamatinya, dia pasti akan langsung tahu ada yang tidak beres dengan adiknya. Sayangnya, Lan XiChen sedang sibuk berbicara dengan murid GusuLan lainnya yang juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Tidak lama setelah itu, acara segera dimulai. Ada sekiranya dua puluh pintu masuk menuju arena panah bagi masing-masing sekte. Lan WangJi mencoba mengabaikan perasaannya dengan tidak mencuri pandang ke arah pemuda dari Yunmeng itu. Namun target yang dihindarinya di luar dugaan malah datang ke tempatnya dan mengganggunya lagi.

Segalanya BaginyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang