Lan WangJi cukup hangat untuk mengucapkan sepatah dua patah kata menanyai keadaan Wei WuXian ketika dia baru saja terbangun, tetapi juga cukup dingin untuk mengabaikannya setelahnya. Hanya ketika dia merasa perlu untuk menyalurkan energi spiritualnya kepada Wei WuXian sajalah, dia kembali membuka mulutnya, mengatakan satu-dua patah kata lagi yang menyuruhnya 'berbaring' atau 'jangan bergerak' sebelum kembali menutupnya rapat-rapat. Selebihnya, Lan WangJi lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan bersemedi dan menyimpan energinya, persis sebagaimana seorang biksu bersikap di mata Wei WuXian.
Selama waktu itu juga, Wei WuXian tidak bisa melakukan apa-apa selain berbaring dan memejamkan matanya, terbangun lagi setelah hanya satu jam berlalu, berguling-guling beberapa menit dan mengganggu Lan WangJi yang sediam patung, merenungkan apa arti kehidupan, dan tertidur lagi. Proses itu berulang beberapa kali dalam sehari hingga membuat Wei WuXian berpikir bahwa diomeli oleh Jiang WanYin sepanjang hari bahkan jauh lebih mengasikkan daripada berduaan dengan biksu Lan di dalam sebuah gua.
Dua hari yang panjang dilewati dengan susah payah oleh Wei WuXian. Sungguh, ini bisa dianggap sebagai suatu pencapaian yang setara dengan membunuh makhluk buas seperti Xuanwu Pembunuh. Tetapi semua ini bisa dibilang juga adalah berkat Lan WangJi yang secara bertahap menyalurkan energi spiritualnya kepada Wei WuXian. Wei WuXian mungkin sudah lama absen dari dunia kalau tidak ada Lan WangJi di sana.
Seperti halnya sebelumnya, Lan WangJi sedang berkonsentrasi penuh pada meditasinya ketika tiba-tiba Wei WuXian bersuara, "ugh. Ini sangat membosankan."
Lan WangJi, "…"
Wei WuXian, "ini benar-benar sangat membosankan."
"Terlalu tenang."
"Ahhh," Wei WuXian menggerakkan kedua tangannya yang tergeletak bebas di atas tanah ke atas dan ke bawah layaknya seekor burung yang sedang mengepakkan sayapnya.
Lan WangJi, "…"
Wei WuXian berkata lagi, "aku lapar. Lan Zhan, bagaimana kalau kau bangkit dan buatkan aku sesuatu? Buatkan aku sesuatu dari daging kura-kura itu."
Lan WangJi bahkan belum sempat membuka mata dan mulutnya ketika Wei WuXian lagi-lagi berkata, "lupakan saja, sebaiknya tidak. Daging makhluk buas pemakan manusia seperti yang satu ini pasti busuk. Kau tidak perlu bangkit."
Satu, dua, Lan WangJi menghitung dalam hatinya.
Wei WuXian, "Lan Zhan, kenapa kau seperti ini? Kau sangat membosankan. Mulutmu tertutup dan matamu tertutup; kau tidak berbicara padaku dan kau tidak melihatku. Kau sedang mendapatkan pencerahan, menjadi biksu, atau apa? Benar, pendiri sektemu benar-benar adalah seorang biksu. Aku lupa."
Hitungannya bahkan belum mencapai tiga dan Wei WuXian sudah berkicau kembali. Apa salahnya dan apa dosanya? Bukankah Wei WuXian sudah mengakhirinya dengan 'kau tidak perlu bangkit'? Apa yang diharapkannya sebagai jawaban lagi? Terkadang memahami isi kepala Wei WuXian lebih sulit daripada memahami kehendak Buddha yang di atas.
Lan WangJi membuka matanya perlahan dan membalas, "diamlah. Kau masih demam. Jangan bicara. Simpan tenagamu."
Wei WuXian yang setelah sekian lama akhirnya diperhatikan juga tentu tidak akan mau melepaskan kesempatan ini begitu saja. Dia membalas, "kau akhirnya menanggapiku. Sudah berapa hari kita menunggu? Kenapa belum ada yang menyelamatkan kita?"
Lan WangJi menjawab dengan singkat, "ini bahkan belum satu hari."
Wei WuXian langsung menutup wajahnya dan menghela napas panjang, "kenapa ini sulit sekali? Ini pasti karena aku bersamamu. Seharusnya Jiang Cheng yang menetap. Bahkan bertengkar dengannya akan lebih menarik daripada seperti ini denganmu. Jiang Cheng! Di mana kau?! Ini sudah hampir tujuh hari!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Segalanya Baginya
FanfictionFanfiksi ini ditulis sedemikian rupa untuk menggambarkan Wei WuXian dari sudut pandang seorang Lan WangJi berdasarkan novelnya; menceritakan tentang hari-hari ketika mereka bersama. Saya hanya terlalu mencintai Wei WuXian dan hubungan di antara kedu...