Kesembilan-belas

3.8K 369 73
                                    

Wei WuXian bertahan beberapa detik dengan tidak mengatakan apapun setelah 'oh', namun melanggar janji yang dibuatnya di dalam hati untuk tidak mengusik Lan WangJi lagi pada akhirnya dengan menambahkan, "bukannya aku ingin mengganggumu… aku hanya ingin bertanya apakah kau merasa dingin atau tidak. Bajunya sudah kering. Kau boleh memakai dalamannya. Aku akan mengambil jubahnya."

Lan WangJi melirik sekilas jubah luar beserta dalaman yang dibentangkan Wei WuXian di dekat api unggun dan tidak mengatakan apapun sebagai balasannya. Mengetahui sifat Wei WuXian yang meskipun menyebalkan dan terkadang membuatnya kesal namun memiliki hati yang lebih baik dari siapapun, Lan WangJi kurang lebih bisa menebak mengapa Wei WuXian mempersilahkannya memakai dalamannya dan bukan jubah luarnya. Setelah melalui berbagai macam hal untuk sampai pada titik ini, jangankan Wei WuXian yang lasak dan tidak terlalu memperhatikan kebersihan dan penampilan, bahkan orang seperti Lan WangJi pun yang menjaga penampilannya seperti menjaga keperawanannya tidak bisa  menghindari memiliki beberapa debu yang menempel pada pakaiannya yang sudah dirobek sepotong-sepotong.

Lan WangJi segera menarik kembali pandangannya dari pakaian pemuda itu. Jangankan melihat langsung orangnya yang masih bertelanjang dada, melihat pakaian dalamnya saja, Lan WangJi merasa bahwa dia baru saja melakukan hal yang tidak sepantasnya dia lakukan. Mungkin karena ketika melihatnya, Lan WangJi mau tidak mau kembali diingatkan akan kejadian beberapa saat lalu ketika Wei WuXian melucuti pakaiannya sendiri dengan pandangan menggoda. Darahnya berdesir tidak karuan hanya dengan membayangkannya saja. Lan WangJi berusaha menepis jauh-jauh pikiran kotornya itu dan bertingkah seolah dia tidak tertarik dengan apa yang baru saja ditawarkan oleh pemuda itu padanya.

Namun jelas, penolakan yang dinanti-nantikan juga tidak keluar dari mulutnya setelah beberapa lama. Wei WuXian kemudian menyimpulkan sendiri bahwa 'keheningan' berarti 'persetujuan'. Dia tidak memaksa Lan WangJi untuk mengatakan langsung dari mulutnya bahwa dia akan menerima pakaian dalamnya karena tidak ingin mengusiknya lebih lanjut lagi. Memberikan ruang untuk seorang Lan WangJi yang 'sensitif' adalah keputusan yang tepat untuk saat ini. Jadi dia meninggalkannya begitu saja dengan pakaian dalamnya setelah memakai kembali jubah luarnya.

Lan WangJi berdiam diri dalam posisi yang sama untuk beberapa saat. Hanya ketika keberadaan Wei WuXian sudah benar-benar tidak bisa terdeteksi lagilah, dia baru bergerak mengambil pakaian putih itu dari atas tanah dan memakainya tanpa ekspresi. Di kemudian hari nanti, pakaian ini akan menjadi satu-satunya hal yang bukan miliknya di dalam lemari bajunya; yang akan dia sentuh sesekali dan dia perhatikan berulang kali ketika dia merindukan orang itu.

Tiga hari berlalu begitu saja dalam sekejap mata. Setelah istirahat yang cukup selama tiga hari ini, cedera pada kaki Lan WangJi akhirnya membaik juga sampai pada titik di mana dia akhirnya bisa melipat kembali kedua kakinya dan membentuk posisi bersemedi.

Dalam tiga hari ini juga, Wei WuXian tidak tampak di mana pun. Lan WangJi hampir mengira bahwa telah terjadi sesuatu yang buruk pada dirinya kalau bukan karena api unggun yang tidak kunjung padam di dekatnya. Siapa lagi, kalau bukan dirinya, yang memasok kayu ke dalam api ketika dia sedang tertidur? Tentu saja Wei WuXian.

Hanya saja pemuda itu, setelah didorong, dan dibentak, dan digigit, sepertinya telah mendapatkan pelajarannya dan tidak berani muncul di hadapan Lan WangJi lagi sampai Lan WangJi benar-benar mendapatkan kembali ketenangannya. Sedikit Lan WangJi tahu bahwa sebenarnya alasan Wei WuXian tidak berani muncul di hadapannya bukan karena dia merasa kapok ditindas olehnya, tetapi karena Wei WuXian terkejut batin melihat air matanya.

Setelah tiga hari berlalu dan Lan WangJi akhirnya kembali menjadi Lan WangJi yang 'tanpa ekspresi', barulah Wei WuXian berani menampakkan dirinya dan bertindak seolah tidak ada apapun yang terjadi di antara mereka. Lan WangJi juga tidak mempermasalahkan dan tidak mempertanyakan di mana Wei WuXian beristirahat selama ini. Dia hanya menurunkan pandangannya dan mengangguk pelan ketika pemuda itu, dengan senyum lebarnya seperti biasa, mengajaknya untuk berkeliling dan memantau area di sekitar kolam.

Segalanya BaginyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang