Ketiga-puluh

2.5K 196 124
                                    

Mereka berdua berada di lantai atas salah satu kedai di tengah kota Yunmeng tersebut. Angin sepoi-sepoi yang merembes masuk ke dalam ruang terbuka itu menyapa lembut tirai gemerincing yang dipasang di sepanjang sisi-sisi bangunan, menimbulkan efek suara merdu yang mengantukkan.

Seharusnya, ini menjadi pertemuan yang nostalgia di antara kedua tokoh yang sudah melewati momen hidup dan mati bersama. Mereka seharusnya duduk berdampingan satu dengan yang lainnya. Yang satu seharusnya menikmati araknya dengan santai sambil berceloteh tentang bagaimana kolotnya yang lain, dan yang lain seharusnya hanya mendengarkan sambil sesekali memberikan komentar singkat dengan eskpresi datarnya seperti biasa. Tetapi apa yang diharapkan satu dengan yang lainnya tentu saja tidak terjadi.

Lan WangJi menemukan dirinya berdiri berhadapan dengan pemuda itu. Tidak ada senyuman ataupun candaan yang biasanya dia lontarkan dengan gampangnya. Hanya ada dingin yang menyelimuti mereka berdua.

Lalu, pemuda itu kemudian berkata sembari menuangkan secangkir arak untuk dirinya sendiri, “Lan Zhan, kau benar-benar menjadi semakin membosankan semakin bertambah tuanya dirimu. Kau masih muda. Kau bukan berumur tujuh puluhan, jadi berhenti mengikuti pamanmu yang kerjaannya hanya mengomeli orang setiap hari.”

Wei WuXian meletakkan kembali teko araknya ke atas meja setelah selesai menuangkannya isinya ke dalam gelas. Dia kemudian menatap ke arah Lan WangJi sembari tersenyum sinis, “menyerahlah untuk membawaku kembali ke Gusu. Berhenti mencampuri keadaanku. Kau bilang jalan setan melukai tubuh dan hati, tapi tubuhku baik-baik saja sekarang dan hatiku masih belum terlalu gila, ‘kan?”

Lan WangJi tidak bisa melakukan apa-apa selain menelan ludahnya sendiri ketika kata-kata yang sama menghantuinya sekali lagi. Rasanya seperti lidahnya telah dicuri oleh seekor kucing dan Lan WangJi tidak mampu berkata apa-apa. Tangannya basah oleh keringat dingin sembari menanti-nanti kata-kata selanjutnya dari orang tersebut. Namun kata-kata selanjutnya tidak lebih baik dari sebelumnya.

Wei WuXian berkata dengan pandangan senduh, “lagipula, perihal bagaimana hatiku, apa yang orang lain tahu tentang itu? Kenapa orang lain harus peduli?”

Kata-kata dan pandangan itu menyayat hatinya sekali lagi, membuat dada Lan WangJi terasa sesak bukan main. Tentu saja dia peduli. Tentu saja Lan WangJi adalah yang paling tahu tentang bagaimana hati seorang Wei WuXian yang sebenarnya. Bagaimanapun, dia sudah memperhatikannya jauh-jauh hari sebelum dia bahkan menyadarinya sendiri. Lebih daripada Jiang WanYin, lebih daripada siapapun yang pernah dekat dengan Wei WuXian, Lan WangJi adalah yang paling tahu. Dan oleh sebab itu juga, dia yang paling merasa terluka ketika kata-kata itu dilontarkan kepadanya.
.
.
.
.
.
Di Koi Tower, sekte LanlingJin sedang mengadakan perjamuan bunga dan mengundang kultivator-kultivator dari berbagai sekte untuk turut berpartisipasi. Salah satunya adalah dari sekte besar GusuLan dengan Lan XiChen dan Lan WangJi yang hadir sebagai tamu undangannya. Dua Jades dari GusuLan itu saling berjalan berdampingan satu dengan yang lainnya di padang bunga Sparks Amidst Snow.

Lan XiChen melambaikan tangannya dan menyentuh dengan lembut salah satu kelopak bunga yang sedang mekar sempurna. Hal ini sebenarnya sudah ada di dalam pikirannya sejak tadi, tetapi belum sempat diucapkannya. Sekarang ketika dia menemukan momen yang tepat, Lan XiChen baru membuka suara, “WangJi, apa ada yang sedang kau pikirkan? Kenapa kau begitu tegang?”

Orang luar yang tidak biasa memperhatikan atau bersama dengan Lan WangJi mungkin tidak akan menyadarinya, tetapi dia sebagai kakaknya yang sudah bersamanya sejak Lan WangJi lahir, tentu saja tahu kalau Lan WangJi memiliki sesuatu yang sedang dipikirkannya.

Alis Lan WangJi merosot turun seiring dengan gelengan kepalanya. Lan XiChen awalnya berpikir bahwa Lan WangJi mungkin tidak ingin memberitahunya masalahnya kali ini, tetapi setelah beberapa saat berlalu, Lan WangJi tiba-tiba berkata, “kakak, aku ingin membawa seseorang kembali ke Cloud Recesses.”

Segalanya BaginyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang