Dans la chambre d'hôtel. (In The Hotel Room)
&&&
Iyas.
"Halo, La? Iya maaf ya aku baru aja mau bales chat kamu."
"Kak Iyas lagi apa? Udah mulai kerja? Mala kangen deh hehe."
Gue senyum denger suara Mala. "Iya hari ini sibuk dan tadi gak sempet buka handphone waktu kamu ngechat."
"Terus sekarang udah gak sibuk?"
"Hmm... Ini baru sampai hotel."
"Jam 11 malem?!" pekik Mala di sebrang telepon.
Gue tanpa sadar ngangguk setelah mengkonfirmasi kalau sekarang emang udah jam sebelas malem. Ya gue kan dari Lembang, dan tadi emang macet. Terus gue nganterin Ayas dulu dan mastiin dia tidur dengan aman karena cewek itu bener-bener tidur pulas. Setelah itu gue baru pulang ke hotel.
"Iya, ini baru pulang."
"Besok juga ada kerjaan, Kak?"
"Hmm.." gue ngejawab sambil bergumam. "Besok harus ketemu tim produksi yang lain. Kamu lagi apa?"
"Aku abis belajar, Kak. Tadi sore aku ketemu Anin dan main sama dia."
"Oh ya? Seru dong.." jawab gue sambil nyari handuk.
Mala ketawa di sebrang sana. Terus setelah itu dia cerita seharian ini kegiatannya sama adik gue—Anin, ya walaupun mereka beda jurusan tapi keduanya tetep deket.
"La, aku mandi dulu ya?"
"Oke deh, Kak. Kalau Kak Iyas pulang ke Jakarta kasih tau Mala ya?"
Gue ketawa dan ngangguk. "Iya aku pasti cerita, La."
"Daaah, Kak Iyas. Mala sayang Kakak."
Gue senyum dan ngangguk. "Aku juga sayang kamu, La."
Setelah teleponan sama Mala selesai gue langsung mandi, dan setelahnya gue bawa satu kaleng beer sambil istirahat sebentar di depan televisi.
Besok gue emang harus kerja, ketemu sama salah satu penata artistik dan juga asisten sutradara karena ternyata ada salah satu lokasi syuting yang mendadak gak bisa kita pake.
Gue juga harus hubungin pengacara karena lokasi ini udah kita pastiin dari jauh-jauh hari dan bahkan pengelolanya udah nulis perjanjian kontrak pinjam dengan tim produksi.
Gak ada yang bisa seenaknya sama Arias.
Kalau dia nganggap perjanjian kontrak dengan gue dan tim gue adalah lelucon, gue bisa langsung bawa pengacara dan tuntut siapapun itu orangnya.
Gue menghela napas dan langsung ngecek handphone lagi. Seperti biasa, gue ternyata melewatkan banyak chat dari orang-orang hari ini. Lah, emang hari ini gue ngapain aja sampai gak sempet ngebalesin orang-orang?
Gue tanpa sadar tiba-tiba senyum dan ngebuka aplikasi sosial media. Sosial media juga emang lebih umum. Gue gak ngefollow siapapun disana, hal yang gue posting pun lebih umum atau cuma sama keluarga gue. Bahkan disana gak ada Mala sama sekali.
Gak tau kenapa.
Tapi gue lebih nyaman gak nunjukin hal yang sifatnya pribadi untuk jadi konsumsi umum.
Gue buka notifikasi dan menemukan nama cewek yang berkali-kali berubah mood waktu sama gue. Gue tiba-tiba ketawa waktu gue inget kejadian sejak kemarin sampai barusan dia tidur di mobil gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Our Backyard
Fanfiction(Series #6 Moersjid - TAMAT) Arias, Parasayu, dan dunia mereka yang salah. trigger warning: perselingkuhan [Cerita belum direvisi sejak tahun 2019]